Dalam novel AAC, Bunda Maryam, ibu Nabi Isa menjadi juru dakwah. Bagaimana persis ceritanya?
.
Setelah membaca surat Maryam, Maria Girgis membaca surat Thaha. Sampai ayat 99, dia berhenti karena Babur Rahman terbuka perlahan. Seorang perempuan yang luar biasa anggun dan sucinya keluar mendekati Maria dan berkata, "Aku Maryam, Yang baru saja kau sebut dalam ayat-ayat suci yang kau baca. Aku diutus oleh Allah untuk menemuimu. Dia mendengar haru biru tangismu. Apa maumu?"
.
"Aku ingin masuk sorga, bolehkah?" tanya Maria. "Boleh. Surga memang diperuntukkan bagi semua hamba-Nya. Tapi kau harus tahu kuncinya!" jawab Bunda Maryam. "Apa itu kuncinya?" tanya Maria Girgis lagi. "Nabi pilihan, Muhammad SAW, telah mengajarkannya berulang-ulang. Apakah kau tidak mengetahuinya?"
.
"Aku tidak mengkikuti ajarannya!" kata Maria Girgis. "Itu salahmu," jawab Bunda Maryam. "Kau tidak akan mendapatkan kunci itu selama kau tidak mau tunduk penuk ikhlas mengikuti ajaran Nabi yang paling dikasihi Allah ini. Aku sebenarnya datang untuk memberitahukan kepadamu kunci masuk surga. Tapi karena kau sudah menjaga jarak dengan Muhammad SAW, maka aku tidak diperkenankan untuk memberitahukannya kepadamu."
.
Dikisahkan El Shirazy, Bunda Maryam lalu membalikkan badan dan hendak pergi. Setelah Maria Girgis meminta penuh harap agar kunci pintu surga diberikan, Bunda Maryam akhirnya luluh juga. "Maria, dengarkanlah baik-baik! Nabi Muhammad SAW telah mengajarkan kunci masuk surga. Dia bersabda, 'barangsiapa berwudhu dengan baik, kemudian mengucapkan "Asyadu anna laa ilaaha illalah wa asyhadu anna Muhammad abduhu wa rasuluh (Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya), maka akan dibukakan delapan pintu surga untuknya dan dia boleh masuk yang mana ia suka," kata Bunda Maryam.
.
Kemudian, Bunda Maryam melanjutkan, "Jika kau ingin masuk surga, lakukanlah apa yang diajarkan oleh Nabi pilihan Allah itu. Dia Nabi yang tidak pernah bohong. Dia Nabi yang semua ucapannya benar. Itulah kunci surga! Dan ingat Maria, kau harus melakukannya dengan penuh keimanan dalam hati, bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah. Tanpa keimanan itu, yang kau lakukan sia-sia. Sekarang pergilah untuk berwudhu. Dan cepat kembali kemari, aku akan menunggumu di sini. Kita nanti masuk bersama. Aku akan membawamu ke surga Firdaus, tempat para anbiya, syuhada, shalihiin, dan orang-orang yang dimuliakan Tuhannya!"
.
Juru Dakwah
.
Itulah kira-kira kutipan dari buku AAC halaman 400-401 yang menunjukkan bahwa Habiburrahman El Shirazy telah memakai mulut Bunda Maryam, ibunda Isa Almasih atau Yesus Kristus sebagai juru dakwah.
.
Dari sisi tujuan dakwah, pemakaian tokoh Bunda Maria sebagai tokoh yang mengajarkan bahwa Nabi Muhammad-lah, bukan Yesus Kristus, Putra-Nya, sebagai kunci masuk surga, tampaknya cukup efektif. Bayangkan, yang mengajarkan itu adalah ibu dari Yesus, yang oleh orang Kristen yang disimbolkan dalam diri Maria Girgis, diyakini sebagai jalan, kebenaran, dan hidup dan hanya melalui Dia sajalah orang dapat masuk dalam kerajaan Bapa.
.
Tapi dari sisi keharmonisan hubungan antaragama, pemakaian tokoh Bunda Maria sebagai sarana dakwah itu tentu menebarkan kegelisahan dalam diri umat kristiani.
.
Sumber : Paul Makugoru
Reformata, 16-30 April 2008
.
Setelah membaca surat Maryam, Maria Girgis membaca surat Thaha. Sampai ayat 99, dia berhenti karena Babur Rahman terbuka perlahan. Seorang perempuan yang luar biasa anggun dan sucinya keluar mendekati Maria dan berkata, "Aku Maryam, Yang baru saja kau sebut dalam ayat-ayat suci yang kau baca. Aku diutus oleh Allah untuk menemuimu. Dia mendengar haru biru tangismu. Apa maumu?"
.
"Aku ingin masuk sorga, bolehkah?" tanya Maria. "Boleh. Surga memang diperuntukkan bagi semua hamba-Nya. Tapi kau harus tahu kuncinya!" jawab Bunda Maryam. "Apa itu kuncinya?" tanya Maria Girgis lagi. "Nabi pilihan, Muhammad SAW, telah mengajarkannya berulang-ulang. Apakah kau tidak mengetahuinya?"
.
"Aku tidak mengkikuti ajarannya!" kata Maria Girgis. "Itu salahmu," jawab Bunda Maryam. "Kau tidak akan mendapatkan kunci itu selama kau tidak mau tunduk penuk ikhlas mengikuti ajaran Nabi yang paling dikasihi Allah ini. Aku sebenarnya datang untuk memberitahukan kepadamu kunci masuk surga. Tapi karena kau sudah menjaga jarak dengan Muhammad SAW, maka aku tidak diperkenankan untuk memberitahukannya kepadamu."
.
Dikisahkan El Shirazy, Bunda Maryam lalu membalikkan badan dan hendak pergi. Setelah Maria Girgis meminta penuh harap agar kunci pintu surga diberikan, Bunda Maryam akhirnya luluh juga. "Maria, dengarkanlah baik-baik! Nabi Muhammad SAW telah mengajarkan kunci masuk surga. Dia bersabda, 'barangsiapa berwudhu dengan baik, kemudian mengucapkan "Asyadu anna laa ilaaha illalah wa asyhadu anna Muhammad abduhu wa rasuluh (Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya), maka akan dibukakan delapan pintu surga untuknya dan dia boleh masuk yang mana ia suka," kata Bunda Maryam.
.
Kemudian, Bunda Maryam melanjutkan, "Jika kau ingin masuk surga, lakukanlah apa yang diajarkan oleh Nabi pilihan Allah itu. Dia Nabi yang tidak pernah bohong. Dia Nabi yang semua ucapannya benar. Itulah kunci surga! Dan ingat Maria, kau harus melakukannya dengan penuh keimanan dalam hati, bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah. Tanpa keimanan itu, yang kau lakukan sia-sia. Sekarang pergilah untuk berwudhu. Dan cepat kembali kemari, aku akan menunggumu di sini. Kita nanti masuk bersama. Aku akan membawamu ke surga Firdaus, tempat para anbiya, syuhada, shalihiin, dan orang-orang yang dimuliakan Tuhannya!"
.
Juru Dakwah
.
Itulah kira-kira kutipan dari buku AAC halaman 400-401 yang menunjukkan bahwa Habiburrahman El Shirazy telah memakai mulut Bunda Maryam, ibunda Isa Almasih atau Yesus Kristus sebagai juru dakwah.
.
Dari sisi tujuan dakwah, pemakaian tokoh Bunda Maria sebagai tokoh yang mengajarkan bahwa Nabi Muhammad-lah, bukan Yesus Kristus, Putra-Nya, sebagai kunci masuk surga, tampaknya cukup efektif. Bayangkan, yang mengajarkan itu adalah ibu dari Yesus, yang oleh orang Kristen yang disimbolkan dalam diri Maria Girgis, diyakini sebagai jalan, kebenaran, dan hidup dan hanya melalui Dia sajalah orang dapat masuk dalam kerajaan Bapa.
.
Tapi dari sisi keharmonisan hubungan antaragama, pemakaian tokoh Bunda Maria sebagai sarana dakwah itu tentu menebarkan kegelisahan dalam diri umat kristiani.
.
Sumber : Paul Makugoru
Reformata, 16-30 April 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar