Beritakanlah Injil kepada segala mahkluk (Markus 16:15B), itulah tema Sinode Godang HKBP ke-59 sekaligus tema khotbah yang disampaikan Ephorus GKPS Pdt Belman Dasuha STh. Demikian Ephorus GKPS Pdt Belman Dasuha STh memulai khotbahnya pada acara ibadah pembukaan Sinode HKBP ke-59 di Sipoholon Selasa (2/9-08) Isi selengkapnya khotbah tersebut, di kutip di bawah.
Saudara-saudara yang terkasih, Yesus berkata kepada para muridNya “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah injil”. Di awal khotbah ini saya lontarkan pertanyaan, mengapa kita bisa tertidur di dalam mobil disaat perjalanan? Jawabannya bisa beragam. Ada yang bilang bisa tidur karena ngantuk, karena capek dan pusing. Namun yang pasti adalah karena ban mobil tersebut bulat. Jika bentuk roda mobil tersebut segitiga, tentu kita tidak bisa tidur.
Jadi, jika mendengar kabar buruk, tentu anda tidak dapat tidur karena ada gangguan perasaan yang tidak menyenangkan. Illustrasi tersebut dapat dimaknai agar Sinode ini menjadi kabar baik, seperti roda mobil bulat, meski hasil keputusan di sinode tidak sesuai dengan yang kita harapkan pribadi lepas pribadi, Karena itu saudara-saudara yang terkasih, Markus berkata kepada kita semua yang hadir, melalui nats ini, menyatakan bahwa nantinya sinode ini akan menghasilkan kabar baik, dan menyampaikan injil kepada semua yang hadir.|
Saudara-saudara bila koran hari ini isinya enak kita baca hari ini juga, dan kalau dibaca besok atau lusa tentu isinya sudah tidak enak. Misalnya, di Surat Kabar Harian SIB milik Bapak GM Panggabean, ujarnya.
Tetapi Firman Tuhan meski dicetak dan ditulis lebih dari 2000 tahun yang lampau kita tidak pernah bosan bahkan banyak kerinduan yang muncul. Ephorus juga menambahkan bahwa kebersamaan dalam Sinode kali ini merupakan suatu keharusan bilamana HKBP hendak menjadi lebih baik lagi sesuai panggilan. Tuhan kepada para saudara-saudara. Kita diperintahkan menyampaikan kabar baik ke seluruh mahkluk, intinya adalah manusianya. Sebab jika manusianya sudah baik maka dia akan menjaga semua hal dengan baik. Untuk itu diharapkan kiranya menjadi manusia yang bertindak sebagai pelaku firman yang baik, pejabat gereja yang baik pasti semuanya kan baik. Saudara-saudara ini menyangkut hati, bagaimana hati saudara sekarang, mungkin ada peserta sinode ini yang tegang hatinya, namun sebaiknya anda rileks (santai) sebab firman Tuhan memberi kesejukan, damai sejahtera (Syalom).
Kembali pada para peserta diingatkan bahwa kegiatan kali ini merupakan sinode gereja yang akan menyampaikan kabar baik. Sebab saya juga selaku Ephorus di GKPS selalu mengharapkan adanya kabar baik dan melarang kabar yang tidak baik. Sebab pada dasarnya injil yang menjadi kabar baik akan memberikan kesejukan. Memang kita mengetahui bahwa ada 3 hal yang akan mengguncang gereja, yang harus kita sikapi dengan hati yang bulat yakni pertama, mutasi di tengah pelayan jemaat, bahwa rata-rata gereja luhteran berebut, melayani di tengah kota besar dan menghindar dari kampung. Kedua, periode akan halnya saat ini Sinode Godang sebagai periodesasi dalam tubuh HKBP, dan saat ini semua mata dan pikiran masyarakat luas tertuju ke ajang ini, apakah HKBP mampu menyelesaikannya dengan baik. Sedangkan yang ketiga adalah soal Keuangan, yang harus transparan dan jelas. Jika ketiga masalah tersebut disikapi dengan baik, maka warga gereja akan senang mendengar kabar baik. Meski mendengar suara-suara yang di sebar melalui beberapa media, namun satu hal utama dengarkanlah suara Tuhan yang hanya menyampaikan kabar baik, yakinlah bahwa dalam gereja ada Invisible Hand Allah yang akan menyentuh melalui Roh KudusNya untuk menjaga semua proses selama Sinode.
Dalam penginjilan pun ada 2 hal yakni melalui verbal (berkata-kata) merupakan hal yang sangat mudah, bahkan bilamana saya dibangunkan untuk berkhotbah melalui kata-kata, hal ini saya rasa dapat saya lakukan. Akan tetapi bagaimana non verbalnya (perilaku) sebab tuntutan untuk menghidupi firman Tuhan yang mengaplikasikannya dalam hidup. Sebab ada istilah dalam bahasa inggris Speak to do is more difficult than spek word (bicara melalui perbuatan itu akan lebih sulit dari berkata-kata). HKBP dalam hal ini harus kembali menganalisa diri bahwa kata-kata yang diucapkan telah banyak, sejauh mana sikap dalam kehidupan sehari-hari perlu disikapi. Saudara-saudara sewaktu menuju tempat ini kita tidak mungkin lupa akan satu hal yakni cermin, untuk melihat penampilan sekaligus mengkritik jika masih ada yang terlihat kurang baik namun kita tidak sakit hati. Untuk itu kita harus mampu menjadi cermin hidup berdasar kabar baik (injil) yang menyelamatkan jiwa-jiwa. Namun kita harus lebih dahulu menjadi baik dalam hal ini. Dalam bersinode kita mau mendengar laporan pimpinan pusat, kita mau memilih pimpinan pusat yang baru, membuat rencana kerja pada waktu yang akan datang, karena itu firman kembali mengingatkan bahwa kita harus menyampaikan kabar baik dan bukan kabar yang tidak baik.
Saudara-saudara, di masa kemajuan saat ini, banyak manusia yang ingin tampil baik dengan aroma dari minyak wangi, semua bapak dan ibu, banyak yang menggunakannya. Namun hanya dengan keringat sedikit aromanya kan berubah. Jadi kebaikan sebenarnya datang dari perilaku sebab meski jarak ratusan bahkan ribuan kilometer, jarak orang lain seperti Barrack Obama di Amerika harum sampai ke kita.
Saudara-saudara Sinodestan, pada acara ini juga tidak ada yang mau menjadi tidak harum, sebab semuanya akan berlomba menjadi harum. Syaratnya hanya satu hidup sebagai pelaku firman yang baik. HKBP harus berkeringat untuk menjadi baik dan membawa jemaatnya ke dalam kebaikan. Sebab itu gereja-gereja suku saat ini harus memahami perubahan yang terjadi, termasuk GKPS saat ini perkembangannya bersifat statis, dan tidak ada kemajuan. Untuk itu zaman sekarang harus kita sikapi dengan perubahan liturgis yang diminati jemaat untuk dipilih dalam penyampaian dan pernyataan kabar baik.
Ada 3 hal dalam ibadah yang membuat suasana lebih segar, yang pertama bentuk liturgistnya (tata kebaktian), sarana dan prasarana seperti musik, Song Leader, dan kemudian SDM dari pembawa firman, katanya.
Maka pergilah sampai ke ujung dunia memberitakan injil, dalam sinode ini merupakan momentum strategis penyampaian kabar baik. Selain itu kita juga harus menyikapi tanda-tanda zaman dengan dasar yang kuat, dimana dalam hal ini GKPS merupakan adik dari HKBP, berjalan bersama menuju tujuan kita bersama, bergandengan dan satu kata dan hati. Mari kita ciptakan sinode ini untuk menghasilkan kabar baik, sehingga warga gereja khususnya HKBP dapat tenang dan damai.
Kiranya sinode ini diberkati Tuhan, dan Tuhan merupakan Kapten Kapal (nakhoda) dalam pelaksanaan Sinode ini untuk membawa kehidupan HKBP kedalam suasana yang damai sejahtera. Dalam ibadah ini pun, kita akan melakukan perjamuan kudus yang akan menyegarkan hidup kita dengan hidup dalam kebersamaan dan juga nantinya menyegarkan jasmani kita. Karena itu tetaplah dengar suara Tuhan agar dalam pelaksanaan sinode menghasilkan tekad dan cita-cita yang bulat, bagi kemuliaanNya. Amin.
Sumber: Harian SIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar