·
Tampilkan postingan dengan label Berita Intern. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Berita Intern. Tampilkan semua postingan

Minggu, 13 Juli 2008

Parheheon NHKBP Kebon Jeruk 2008

Parheheon NHKBP Kebon Jeruk 2008

Mari Datang dan Doakan

MALAM KKR

Sabtu, 26 Juli 2008
18.00 - end
Gereja HKBP Kebon Jeruk

Thema :
"Menjadi Seorang Pelayan yang Layak di Ladang Tuhan" (1 Pet.4:11)

Informasi hubungi:
Evi Pasaribu (0818.0680.6070)
Johandi Manik (0856.9728.1191)

Senin, 30 Juni 2008

Pesta Pembangunan HKBP Sending Sei Bantal di Pulau Rupat

Pada hari Sabtu-Minggu, tanggal 5-6 Juli 2008, akan dilaksanakan Pesta Penggalangan Dana untuk Membangun Gereja Sending HKBP Sei Bantal di Pulau Rupat. Acara dipimpin langsung oleh Sekjen HKBP Pdt. WTP Simarmata.

Apabila Anda berkenan membantu acara ini, Anda dapat mentransfer ke rekening Bank Mandiri Sudirman Dumai Nomor 108-00-0721788-9 a.n. Panitia Pesta Pembangunan Gereja Sending HKBP Sungai Bantal, P. Rupat.


Sumber : SAMPE WARUWU / KIMSUN (HP: 0813.613.46663)

Minggu, 25 Mei 2008

Bencana Alam / Gempa Bumi di Tapanuli

Telah terjadi gempa bumi di daerah Tapanuli Utara dan Selatan tanggal 19 Mei 2008 yang lalu pukul 21.30 wib. Akibat gempa tersebut, 8 buah gereja rusak berat, termasuk HKBP Simangumban Sarula, dan 327 rumah rusak berat.

Sehubungan dengan itu, marilah kita mengumpulkan sumbangan/persembahan di masng-masing gereja kita untuk membantu saudara-saudara kita yang terkena musibah gempa tersebut.

Selain itu, marilah kita doakan agar mereka diberi kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi cobaan tersebut.

Rabu, 07 Mei 2008

Ama Parhobas HKBP Menteng Jakarta : Melengkapi Fungsi Sosial Gereja

Barangkali hanya HKBP Jalan Jambu, Menteng di Jakarta yang terdapat kumpulan Ama Parhobas (Pelayanan Kaum Bapak) yang mengaktualisasikan diri sebagai pengisi dan pelengkap tugas pelayanan sosial gereja yang tidak bisa dijangkau karena ketiadaan SDM-nya atau pun kurangnya tenaga pengurus gereja.
.
Status kumpulan Ama parhobas ini, sesungguhnya berada di luar struktural resmi pengurus gereja HKBP Menteng, namun keberadaannya sangat dibutuhkan gereja ini, mengingat jumlah pengurus gereja untuk melakukan tugas-tugas pelayanan baik bersifat kerohanian maupun sosial sangat terbatas.
.
Hebatnya, para anggota ama parhobas ini, yang jumlahnya hanya berkisar puluhan terdiri dari orang-orang sibuk. Dalam melaksanakan tugas sosial gereja, mereka tak pernah mengharapkan pamrih, bahkan untuk membiayai suatu hajatan sosial untuk gereja, mereka dengan sukacita urunan merogoh kocek sendiri.
.
Seperti beberapa bulan lalu, saat menggelar seminar Bahaya Narkoba di gereja itu, dengan mengundang Kalakhar BNN yang diwakili Brigjen Pol Muji Waluyo dan pakar seksologi dr. Naek L. Tobing, para anggota parhobas pun bergotong-royong membiayainya tanpa sedikitpun membebaninya pada kas gereja.
.
Awal Februari lalu, kumpulan kecil ini pun melaksanakan syukuran Tahun Baru di kediaman salah satu anggotanya Ir Posma Simbolon. Dihadiri sebagian besar anggota dan keluarganya, suasana kebersamaan terlihat begitu terengkuh.
.
"Ama Parhobas dibentuk untuk melayani sesuai dengan namanya. Fungsinya, menjalankan kegiatan sosial yang tidak sempat ataupun tidak dapat dijalankan pengurus gereja karena keterbatasan. Punguan ini sifatnya hanya pengabdian," ujar ketuanya DR. Sahala Lumban Gaol.
.
Menurut Staf Ahli Menkeu ini, syukuran Tahun Baru ini dilakukan sebagai ungkapan pujian kepada Tuhan yang masih memberi kesempatan dan berkatnya kepada punguan kecil ini hingga tahun 2008.
.
"Saya berharap semua anggota ama parhobas dan keluarganya dalam keadaan sehat, dan pengabdiannya kepada gereja terus meningkat. Kumpulan ini makin kompak dan solid dan terus berkarya demi kemuliaan Tuhan," tambahnya.
.
Turut hadir dalam kesempatan itu, pendeta yang bertugas di HKBP Menteng, Harry Panggabean, anggota ama parhobas seperti Tony Nababan, Posma Simbolon, Djonggi Simorangkir, Manurung. Syukuran ama parhobas pun makin meriah dengan hadirnya anak-anak, pelajar yang masih duduk di SMP, anggota punguan ini unjuk kebolehan memainkan musik band lengkap dengan mengusung beberapa tembang lawas.
.
Sumber : Mdn 01
Media Dalihan Na Tolu (Medan), Edisi 02, 25 Maret 2008

Rabu, 09 April 2008

HKBP Resort Kanaan Dalu-dalu seperti Domba Tanpa Gembala

Ada masalah krusial saat ini yang menimpa HKBP Resort Kanaan Dalu-dalu, Distrik XXII Riau, yaitu ketiadaan pendeta yang bertugas sekaligus ketidakjelasan statusnya sebagai Resort. Gedung gereja tersebut dibangun Perkebunan Kelapa Sawit PT Hutahaean sebagai tempat ibadah bagi karyawannya yang beragama Kristen, sedangkan HKBP Resort Kanaan Dalu-dalu sendiri diresmikan Ephorus HKBP DR SAE Nababan, 4 Oktober 1998.
.
Sulit diterima akal, sebuah Gereja Resort di lingkungan HKBP tidak memiliki pendeta. Tetapi, itulah yang terjadi di HKBP Resort Kanaan Dalu-dalu Distrik XXII Riau. Sudah tiga tahun gereja yang terletak di Perkebunan Kelapa Sawit PT Hutahaean Dalu-dalu, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu, Riau ini menjalankan sendiri roda organisasinya dengan hanya mengandalkan parhalado (majelis) yang terdiri dari sintua (penatua gereja) dan calon sintua. Lantas, bagaimana gereja ini melaksanakan tugas pelayanan seperti pembaptisan, sidi, pemberkatan pernikahan, Perjamuan Kudus, dan kegiatan lainnya yang seharusnya dilakukan seorang pendeta?
.
"Kami minta bantuan dari pendeta HKBP dari gereja lain,"jawab Uluan HKBP Resort Kanaan, St. K. Situmorang.
.
Kejadian ini sudah berlangsung tiga tahun. Pendeta terakhir yang bertugas adalah Pdt. Hotman Sitorus, sebelum pindah 9 Januari 2005. Penggantinya, Pdt. Martulus Manullang, STh (SK tertanggal 22 November 2004) hanya sekali berkunjung ke Dalu-dalu, yaitu 8 Mei 2005, namun tak pernah kembali lagi.
.
Tujuh bulan tanpa pendeta sedangkan kebutuhan untuk itu sudah sangat mendesak, mendorong majelis HKBP Resort Kanaan menyurati Ephorus HKBP Dr. Bonar Napitupulu. Inti surat tertanggal 29 Juni 2005 tersebut adalah keinginan HKBP Resort Kanaan untuk mundur (mansohot) menunggu adanya perubahan sikap Ephorus agar lebih memperhatikan nasib mereka.
.
HKBP Resort Kanaan pada akhirnya tidak jadi mundur, malah HKBP mengirimkan Pdt. Mauli H. Aritonang (SK tertanggal 16 Desember 2005) menggantikan Pdt. Martulus Manullang. Sayangnya, setelah sempat berkunjung, sang pendeta juga tak kunjung bertugas.
.
HKBP kembali menugaskan Pdt. Bangun Sitohang, STh (SK tertanggal 10 Mei 2006), namun pendeta ini tak pernah berkunjung, apalagi bertugas.
.
Begitu juga halnya dengan Pdt. Bernard Siagian, STh (SK tertanggal 29 November 2006) yang ditugaskan menggantikan Pdt. Bangun Sitohang.
.
Sempat beredar kabar miring di lingkungan HKBP Riau, bahwa selama bertugas di Dalu-dalu, Pdt Hotman Sitorus mengaku tidak hidup sejahtera (hurang balanjo). Tidak jelas apakah kabar miring ini mempengaruhi keengganan pendeta bertugas di Dalu-dalu.
.
Yang jelas, dalam berbagai kesempatan, parhalado HKBP Resort Kanaan menggambarkan bahwa selama di Dalu-dalu, Pdt Hotman Sitorus tidak pernah kekurangan biaya, bahkan diberi 14 bulan dalam setahun, sanggup membeli lahan dan sepeda motor, dan selain jadi Pendeta Resort dia juga merangkap jabatan Bendahara Resort.
.
Dirut PT Hutahaean, St. Harangan Wilmar Hutahaean juga menukas senada. "Ini lebih pada rekayasa. Saya sempat dikonfirmasi Praeses (Distrik XXII Riau) dan Pdt Tumpal Hutahaean (Anggota MPSD Distrik XXII Riau). Saya jawa, kami malah mengusulkan gaji Pdt Hotman Sitorus setara dengan pendeta Distrik, tiga kali gaji pokok, tetapi Pdt Hotman Sitorus tak bersedia," katanya.
.
PT Hutahaean juga memberikan banyak bantuan berupa bahan bangunan, alat, dan tenaga serta bantuan dalam bentuk uang kepada sejumlah pagaran (gereja anggota) saat membangun. HKBP Resort Kanaan selaku sabungan (induk Resort) juga banyak menyantuni anggota, yang jumlahnya 10 pagaran. "Itulah gambaran bahwa sabungan dan PT Hutahaean sangat peduli pada organisasi HKBP Resort Kanaan, kata St. K. Situmorang.
.
DITINGGAL PAGARAN
.
Keberadaan HKBP Resort Kanaan semakin tak menentu. Pada saat pendeta tak ada yang bertugas, yaitu 3 April 2005, sejumlah pagaran malah mengundurkan diri dari HKBP Resort Kanaan. Pagaran tersebut adalah HKBP Rantau Kasai, HKBP Simpang SKPD, HKBP KM-4 Murini, HKBP Mahato Sakti, HKBP Sei Talas, dan HKBP TSM Bangun Jaya. Pada Oktober 2005, pagaran-pagaran tersebut diresmikan menjadi resort persiapan, dengan nama HKBP Resort Estomihi.
.
Karena kebutuhan pendeta belum dipenuhi, pagaran lain yang tadinya bertahan di HKBP Resort Kanaan Dalu-dalu akhirnya memilih bergabung dengan HKBP Resort Persiapan Estomihi pada Juni 2006. Disebutkan resort persiapan diprakarsai Pdt Hotman Sitorus dan Praeses HKBP Distrik XXII Riau.
.
Pembentukan resort baru ini mendapat reaksi dari majelis HKBP Resort Kanaan Dalu-dalu karena dianggap tidak sesuai dengan aturan dan peraturan HKBP 2004-2010. "Mekanisme tidak ada, juga pemberitahuan. Sekarang HKBP Resort Kanaan Dalu-dalu terkatung-katung. Disebut resort, tapi tidak punya pagaran. Strukturnya bagaimana?" ujar St. K. Situmorang.
.
HW Hutahaean menambahkan, "Pembentukan Resort baru itu tanpa melalui prosedur HKBP. Misalnya harus ada Rapat Resort, yang ditinggalka harus setuju, dan menyeleaikan dabu-dabu (urusan administrasi). Saya tahu persis, karena saya pernah jadi Parhalado Pusat Majelis Pusat HKBP)."
.
KELIRU
.
Apa alasan pagaran berpisah dari HKBP Resort Kanaan? Ternyata, pemicunya adalah surat HW Hutahaean selaku Dirut PT Hutahaean (tanggal 11 Januari 2005) kepada pengurus gereja HKBP Resort Kanaan untuk mengatur pemakaian gedung gereja antara HKBP dengan sekte gereja lain secara bergilir. Sebab, selain HKBP, karyawan perkebunan banyak yang jadi jemaat GKPI, Methodist, Gereja Bethel Indonesia, dan Gereja Pentakosta, dan mereka tidak memiliki gereja sebagai tempat ibadah.
.
Sejumlah pagaran langsung bereaksi dengan cara mengundurkan diri dari Resort. Dengan alasan, gereja HKBP Resort Kanaan tidak lagi murni milik HKBP dan telah berubah menjadi Oikumene. Mereka minta petunjuk dari Praeses Distrik XXII Riau, dan tak berapa lama berdirilah HKBP Resort Persiapan Estomihi.
.
HW Hutahaean menganggap sikap pagaran tersebut sangat keliru. "Maksud saya baik, ingin mengakomodir kebutuhan seluruh pemeluk agama Kristen di perkebunan untuk melakukan ibadah dalam suasana nyaman dan tenang, itulah salah satu bagian dari tangung jawab perusahaan yang memiliki banyak karyawan. Dan, yang tak kalah penting, saya sudah menjelaskannya kepada Praeses, gedung gereja HKBP Resort Kanaan adalah hak pakai, bukan hak milik HKBP. Hal itu dituangkan dalam surat penyerahan gedung yang saya tanda tangani dengan Ephorus HKBP DR SAE Nababan, disaksikan Praeses Tapsel-Sumbar-Riau dan Pendeta Resort HKBP Kampar Barat (HKBP Resort Kanaan adalah pemekaran dari Resort Kampar di bawah naungan Distrik I Tapsel-Sumbar-Riau. Sedangkan Distrik XXII Riau, belum dikukuhkan). Kalau saja lahan milik saya, akan saya serahkan kepada HKBP. Perusahaan tidak memiliki hak dan wewenang menyerahkan tanah negara menjadi milik HKBP karena perusahaan hanya memiliki Hak Guna Usaha," papar HW Hutahaean.
.
Namun, apa lacur, gedung gereja hingga sekarang belum pernah dipergunakan secara bergilir tetapi pagaran HKBP Resort Kanaan sudah terlanjur mendirikan Resort sendiri. Hal inilah yang membuat parhalado dan HW Hutahaean masygul. Apalagi HKBP Resort Kanaan kini kerap disebut Gereja Oikumene. Padahal, sebagaimana diungkapkan parhalado dan dapat disaksikan saat mengikuti kebaktian Minggu, seluruh tata gereja yang berlaku di HKBP, termasuk penggunaan Almanak dan Buku Ende HKBP tetap dipertahankan.
.
Kalangan jemaat HKBP Riau sendiri menganggap adanya rekayasa untuk melumpuhkan HKBP Resort Kanaan dengan alasan yang masih dibalut misteri, termasuk dikait-kaitkan dengan tidak bertugasnya pendeta dan diresmikannya HKBP Persiapan Resort Estomihi.
.
"Kami tidak bisa menentukan sikap karena masih serba terkatung-katung. Sejak awal kekurangannya ada pada Praeses karena tidak melakukan klarifikasi, mencari akar masalah. Kalau ada masalah, didamaikan saja. Bagi kami tidak ada masalah. Kami hanya parhalado biasa, yang siap diatur dan dituntun. Keadaan ini harus dibenahi untuk tidak memberikan preseden buruk ke depan. Demi kebaikan dan kebenaran," kata St. K. Situmorang.
.
HW Hutahaean juga senada dengan St. K. Situmorang, "HKBP mau dibawa kemana dengan pola kepemimpinan sekarang? Akhir-akhir ini banyak sekali terjadi konflik di tubuh HKBP. Pimpinan terlalu banyak campur tangan. Pimpinan yang baik tentu tidak membiarkan jemaatnya seperti domba kehilangan gembala. Dalam kasus HKBP Resort Kanaan, kalau ada yang sakit hati ke saya, sasarannya adalah saya, bukan jemaat," ujarnya.
.
Ke depan HW Hutahaean berharap adanya figur kepemimpinan di HKBP yang mampu menjalankan tugas sesuai tohonan, bukan berdasarkan kepentingan pribadi.
.
Sumber : Horas, Edisi 92 / 25 Februari - 15 Maret 2008

Kamis, 03 April 2008

HKBP Papan Mas Diharapkan Berdamai

Masih berkaitan dengan kenyamanan beribadah, di Gereja HKBP Papan Mas, Tambun Selatan, Bekasi Timur, Jawa Barat, pun jemaat merasa terusik karena adanya oknum pelayan di gereja tersebut yang tidak sepaham dengan pendetanya. Dari informasi yang diterima, pendeta jemaat setempat Pdt Sahat Simbolon Tinambunan, saat ditempatkan di HKBP Papan Mas, melakukan "reformasi". Reformasi ini megusik kenyamanan sejumlah sintua di gereja tersebut. Apalagi reformasi dilakukan dalam hal manajemen gerejawi. Sejak itulah terjadi perlawanan dari beberapa sintua kepada Pdt Sahat Simbolon dan kawan-kawannya.
.
Dalam beberapa bulan terakhir ini, HKBP Papan Mas berurusan dengan pihak kepolisian. Soalnya, pernah terjadi kericuhan di tengah gereja, seperti adanya pelayan yang pro Pdt. Sahat Simbolon diseret oleh lawannya dari mimbargereja. Hal inilah yang membuat gereja ini makin disorot masyarakat setempat sebagai gereja yang rentan berkonflik. Dari informasi yang diterima, akhir-akhir ini, kebaktian di gereja setempat sering terusik karena kedatangan orang-orang yang terkesan menakut-nakuti. "Makanya, kami minta polisiuntuk mengawal kebaktian agar jangan ada gangguan preman. Dan, sebenarnya kami malu atas kasus ini, karena sudah masuk juga ke kora," terangnya.
.
Sebagai jemaat di HKBP PapanMas, mereka akan terus mendukung Pdt. Sahat Simbolon. Karena Pdt. Sahat Simbolon dianggap ingin membenahi keadaan di gereja agar lebih baik. "Setahu kami, Pdt Sahat Simbolon sering mendapat teror dari oknum-oknum pelayan yang menentangnya, tapi ia tetap tegar. Dan kita sebetulnya sagat berharap agar ada kedamaian di tengah gereja ini.," ujarnya. Sementara Ketua Forum Peduli Jemaat HKBP, TP Jose Silitonga, SH menerangkan, terjadinya serangkaian perpecahan di tengah jemaatHKBP adalah akibat kebijakan petingi HKBP yang tidak arif kepada jemaat. Banyak pelayan HKBP,katanya, sudah meyimpang dari misi pelayanannya. Gereja dianggap hanya tempat mencari kekuasaan, kehormatan, dan kepentingan duniawi.
.
Sumber: Narwastu Pembaruan

Sabtu, 23 Februari 2008

HKBP Maranatha Medan Gelar Ibadah Syukur, Malam Nada dan Dana

HKBP Maranatha Medan :
.
Gelar Ibadah Syukur, Malam Nada dan Dana
.
HKBP Maranatha Resort Maranatha Medan menggelar ibadah syukur dirangkaikan dengan malam nada dan dana. Acara yang merupakan wujud rasa syukur atas berkat Tuhan, diadakan Minggu 13 Januari 2008 di Grya Dome Medan.
.
Acara berlangsung penuh sukacita dan berakhir dengan sukses. Tampak hadir Sekjen HKBP Pdt. WTP Simarmata, MA dan Praeses Distrik Medan-Aceh Pdt. Midian KH Sirait, MTh.
.
Pendeta Resort HKBP Maranatha Pdt Halomoan Marpaung STh menyatakan gereja tersebut diresmikan 15 Februari 1976 dan akan memasuki usia yang ke-32 tahun pada Februari 2008 ini. Dikatakannya sejak awal 2007 lalu, sekitar 370 keluarga jemaat bersatu hati mengadakan pembenahan fisik gereja, pembangunan rumah dinas pendeta, dan memperbaiki rumah dinas bibelvrow serta pembangunan rohani jemaat.
.
Ibadah syukur serta malam nada dan dana mendapat respon dari jemaat dan undangan. Mereka menaruh hati dan pikirannya untuk pembangunan, sehingga acara berlangsung sukses. Tidak ketinggalan juga undangan menaruh perhatian atas pembangunan HKBP Maranatha yaitu AKBP Dra. Roslinda Sianturi, MM. Dia menyanyikan lagu "Poda ni Dainang" dan lagu Mandarin yang berhasil mengumpulkan dana Rp 29,9 juta.
.
Roslinda perwira polisi yang aktif di Sampali Medan, menerima buah kasih berupa ulos Batak yang langsung diuloskan oleh Sekjen HKBP Pdt WTP Simarmata MA dan Praeses.
.
Juga tampak menerima ulos Dr. Januari Siregar, SH, MH, Sobo Simangunsong, H. Marpaung, SH, dr. Simon Marpaung, B. Tarigan (GBKP), Juara Pangaribuan, Gongga Marpaung, SH dan, Victor Silaen.
.
Donatur yang berhalangan hadir juga memberikan bantuan dana. Panitia Mamaeakkon Batu Ojahan (MBO) S. Nainggolan tetap bergandengan dengan panitia malam nada dan dana yang diketuai HD Pasaribu.
.
Pembangunan yang hampir rampung tersebut direncanakan akan ditahbiskan Ephorus HKBP sekaligus dengan ibadah peletakan batu alas pada HUT ke-22 HKBP Maranatha Februari 2008 ini.
.
Grup penyanyi yang terlihat meramaikan acara antara lain Natama Trio dan Palambas Grup. Juga vokal solo, seperti Victor Pardede, AKBP Roslinda Sianturi MM, Januari Siregar, H.D. Pasaribu, serta penyanyi cilik Winda Siregar, Rince Simanjuntak (TVRI) Medan dan Pdt. Halomoan Marpaung, STh.

Rabu, 23 Januari 2008

Penerimaan Calon Pelayan HKBP

PENGUMUMAN
No. 08/L12/I/2007
PENERIMAAN CALON PELAYAN HKBP
...

Dengan ini diumumkan kepadapara lulusan STT- HKBP, STT lain yang diakui HKBP, Sekolah Guru Huria HKBP, Sekolan Bibelvrouw HKBP, dan Pendidikan Diakones HKBP akan mengadakan seleksi penerimaan Calon Pelayan HKBP ( Calon Pendeta, Calon Guru Huria, Calon Bibelvrouw dan Calon Diakones) dengan ketentuan sebagai berikut:
.
I. SYARAT
.
1. Indeks Prestasi kumulatif (IPK) 2,50.
2. Umur maksimal 40 tahun pada saat ujian.
.
Bagi mereka yang memenuhi persyaratan tersebut diminta datang ke Biro Personalia HKBP untuk mengisi Fomulir pendaftaran dengan membawa surat permohonan yang ditulis sendiri diatas kertas segel terbaru dengan melampirkan:
.
1. Daftar riwayat hidup.
2. Surat pernyataan tunduk kepada Aturan & Peraturan HKBP.
3. Surat pernyataan bersedia ditempatkan di seluruh wilayah pelayanan HKBP. di atas kertas bermeterai).
4. Fotocopi Ijazah dari SD sampai terakhir (rangkap 2).
5. Fotocopi Transkrip nilai dari lembaga pendidikan Teologi yang bersangkutan (Rangkap 2).
6. Surat Parhuriaon terbaru.
7. Surat keterangan berkelakuan baik dari lembaga pendidikan teologi yang bersangkutan.
8. Pasfoto ukuran 3x4 sebanyak tiga lembar.
9. Foto seluruh badan, ukuran Poscard satu lembar. 10. Surat permohonan beserta seluruh lampiran tersebut harap dimasukkan dalam satu berkas. .
Pendaftarandimulai tgl. 11 Januari s/d 1 Februari 2008, selama jam kerja dan diserahkan kepada:
.
Kepala Biro Personalia
Kantor Pusat HKBP
Pearaja Tarutung 22413
.
Keterangan: Bagi mereka yang sudah pernah memasukkan berkas syarat permohonan, diminta untuk memperbaharui kelengkapan surat-suratnya.
.
II. UJIAN
.
Mereka yang memenuhi syarat akan undang untuk mengikuti Test Penerimaan Calon Pelayan (Ujian tulisan & Wawancara), pada tanggal 4- 6 Februari 2008. Materi ujian meliputi:
.
1. Pengetahuan Isi Alkitab.
2. Pengenalan Tentang HKBP.
.
Pearaja Tarutung,13 Desember 2007.
Teriring Salam Dan Doa
HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN
A.n Pimpinan
Sekretaris Jenderal
dto
Pdt. W. T. P. Simarmata, MA.
.
Tembusan:
1. Ompui Ephorus HKBP Sebagai Laporan.
2. Kepala Departemen Koinonia HKBP.
3. Kepala Departemen Marturia HKBP.
4. Kepala Departemen Diakonia HKBP.
5. Kepala Biro Personalia HKBP.
6. Bendahara Umum HKBP.
7. Pertinggal.-

Selasa, 22 Januari 2008

Gondang Naposo, Jakarta, Januari 2007

Gelanggang Remaja Rawamangun,
Jakarta Timur
Sabtu, 26 Januari 2008


Banyaknya tradisi-tradisi budaya batak
toba yang sudah jarang dilakukan,
salah satu budaya itu adalah tradisi
Gondang Naposo. Dulu, Gondang Naposo
adalah saat yang ditunggu-tunggu oleh
para pemuda-pemudi Batak Toba, karena
dalam acara ini, mereka dapat
berkenalan dengan para pemuda pemudi
dari kampong-kampung yang lain. Bahkan
di acara Gondang Naposo inilah mereka
menemukan pasangannya.

Acara Gondang Naposo ini dilakukan
pada saat-saat seperti apabila seorang
pemuda/I yang akan melepas masa
lajang, sebagai ucapan syukur atas
suatu kampong menghasilkan panen yang
baik, dan apabila saat terang bulan.

Dalam acara Gondang Naposo ini mereka
melakukan kegiatan Menari (Manortor);
Martumba, Berbalas Pantun (Umpama),
Bernyanyi (Marende), Bermain Musik
(Gondang Hasapi), Drama Mini (Opera),
dan lain-lain. Kesempatan inilah yang
digunakan oleh pemuda-pemudi untuk
mempertunjukkan kebolehannya, sehingga
menarik perhatian pemuda-pemudi
lainnya.

Sebagai salah satu upaya melestarikan
budaya Batak Toba, Dewan Kesenian
Jakarta mengadakan Seri Pertunjukan
Musik Tradisi “Gondang Naposo” pada
awal tahun 2008, tepatnya pada Sabtu,
26 Januari 2008, pukul 18.00, di
Gelanggang Olahraga Remaja Rawamangun,
Jakarta Timur. Dalam acara ini,
masyarakat Jakarta tidak hanya
mengenal dan “mengingat” kembali
bagaimana meriahnya Gondang Naposo,
tapi juga belajar bagaimana cara
Menari (Manortor), Martumba, Meminta
Gondang, Berbalas Pantun, Menganal
alat musik tradisi Gondang Sabangunan,
Gondang Hasapi; dan memperkenalkan
cerita rakyat. Dari sini, diharapkan
akan tumbuh rasa cinta dan kebanggaan
terhadap tradisi, dan kecontaan akan
Bona Pasogit (Kampung Halaman).

Klarifikasi dari NHKBP Semarang

NHKBP Semarang wrote:
SEHUBUNGAN DENGAN ADANYA SURAT
KALENG YANG BEREDAR
MENGATASNAMAKAN NAPOSOBULUNG HKBP
KERTANEGARA, KAMI SELAKU
ADMINISTRATOR DARI FRIENDSTER
NAPOSOBULUNG MENYATAKAN BAHWA ITU
BUKANLAH SIKAP ATAU PERNYATAAN DARI
NAPOSOBULUNG. ITU MERUPAKAN
PERDAPAT PRIBADI DARI SOERANG
NAPOSOBULUNG YANG MENGATASNAMAKAN
NAPOSOBULUNG.

ADMINISTRATOR FRIENSDTER
NAPOSOBULUNG TIDAK AKAN PERNAH
MENGELUARKAN STATEMENT ATAU
PERNYATAAN YANG BERUPA SIKAP,
DUKUNGAN ATAUPUN PERNYAATAAN TANPA
MELALUI PERSETUJUAN BPH PENGURUS
NAPOSOBULUNG.

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Sumber : Friendster NHKBP Semarang
http://profiles.friendster.com/15965387

Rekrutment PS Exaudia

Exaudia Choir HKBP Menteng mengundang teman-teman yang mempunya talenta bernyanyi dan bermain music untuk bergabung bersama EXAUDIA CHOIR dalam pelayanan Pujian.
.
Persyaratannya
1. PRIA- WANITA berusia 20 - 35 Th
2. Anggota emaat dari salah satu Gereja
4. Mempunyai komitmen tinggi untuk Pelayanan
.
PENDAFTARAN DAN AUDISI
Jadwal Pendaf : 22 Jan - 5 Feb 2008
.
Tmpt/Hari/Jam :
.
1. Selasa / 20.00 Wib
di HKBP Menteng Jl. Jambu 46 Mntg
.
2. Kamis / 20.00 Wib
di Sekolah 17 Agustus
Jl. Tebet Dalam III A
.
CONTACT PERSON
- Oneil 0812 900 8015, 99555081
- Vera 081310397310
- Jane 081317987708
.
PROGRAM PELAYANAN EXAUDIA 2008 - 2009
1. Konser Paskah Mart 2008
2. Tour ke Bonapasogit (Tapanuli)
19 - 24 Maret 2008
3. KOnser Natal
4. Kirchentag, Brehmen, Jerman
5. Pelayanan rutin ke gereja gereja
6. Dll

Kamis, 08 November 2007

Bupati Kutai Timur Ajak Jemaat Gereja HKBP Bangun Kutim

Saya ingin menyatukan hati dan pikiran kita
Ajak Jemaat Gereja HKBP Bangun Kutim.
.
BUPATI Kutai Timur (Kutim) H Awang Faroek Ishak mengajak jemaat Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Sengata untuk bersama-sama membangun daerah ini. "Mari kita satukan tekad untuk membangun Kutai Timur, bahkan Kalimantan Timur bersama warga yang lain. Jangan lagi berpikiran mau pulang ke kampung halamannya," ungkap Awang Faroek saat menyampaikan sambutan pada acara persemian Resort Gereja HKBP Sengata, Kutim, Minggu (21/10) siang kemarin.
.
Hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati Kutim Isran Noor, Kadis Kesehatan Marthen Luther, serta eforus pusat Gereja Pearaja Taruntung Sumatera Utara Pdt Bonar Napitupulu serta rombongan lainnya.
.
Pada kesempatan itu, orang nomor satu di Kutim itu mengungkapkan, bahwa salah satu program Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) maupun Kalima (K5), sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) organisasi nonpemerintah yang didirikannya adalah meningkatkan iman dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai kepercayaannya masing-masing.
"Makanya, saya tadi saat pemukulan gong tanda peresmian Resort Gereja HKBP melakukan sebanyak 5 kali. Karena, negara kita menganut Pancasila yang terdiri dari 5 sila dan sila kesatu Ketuhanan Yang Mana Esa. Dan semua agama tumbuh subur di Indonesia. Demikian juga organisasi Kalima yang kita dirikan, sangat konsisten memperjuangkan peningkatan iman dan ketakwaan," tuturnya.
.
Awang Faroek menandaskan, dirinya sangat menyadari bahwa peningkatkaan iman dan ketakwaan terhadap Tuhan YME sangat diperlukan untuk menemukan sosok manusia yang memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) dan bermoral atau berakhlak mulia. "Dengan akhlak mulia, kita bisa menjalankan pemerintahan yang bersih dan berwibawa," tukasnya.
Karena itu, sebagai pemimpin di daerah ini, ia menyambut baik persemian resort gereja HKBP Sengata maupun rencana pembangunan gedung sekolah Minggu. "Ini salah satu upaya dari gereja membantu pemerintah dalam meningkatkan SDM maupun keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa," katanya.
.
Sementara Eforus Pdt Bonar Napitupulu mengatakan, pihaknya selalu menekan kepada jemaat Gereja HKBP seluruh Indonesia termasuk di Kutim agar jangan lagi menyebutkan dirinya adalah orang Batak maupun etnis lain. "Karena kita semua adalah orang Indonesia. Yang mana, kita sudah satukan tekad melalui sumpah pemuda dalam satu kesatuan yaitu Indonesia," tegasnya.
.
Pimpinan tertinggi Gereja HKBP itu juga menitip jemaat HKBP yang merupakan insan bangsa Indonesia untuk bisa ikut membangun Kutim bahkan Kaltim seperti yang diharapkan Bupati Awagn Faroek. "Pak Bupati dan Wakil Bupati saya titip warga HKBP untuk ikut baik di sektor formal maupun informal," ungkapnya.
.
Jemaat lokal Gereja HKBP juga ada di Malaysia, Singapura dan Amerika Serikat," tukasnya.
Sedangkan ketua panitia pelaksana Siregar mengatakan selain kegiataan persemian resort gejera HKBP Sengata juga dilakukan penandatanganan prasasti pembangunan gedung sekolah Minggu. "Sebelumnya, kita juga melaksanakan ibadah bersama," tambahnya.
.
Selama ini, gereja HKBP Sengata bernaung di Resort Gereja HKBP Bontang. Namun, dengan diresmikannya Resort Sengata, maka tentu sudah berdiri sendiri dan langsung menaungi Gereja HKBP Muara Wahau.(hms8)
.

Latar Belakang dan Kronologi Penghempangan Ibadah Jemaat HKBP Resort Bandung Riau pada hari Minggu tanggal 14 Oktober 2007

Latar Belakang dan Kronologi
Penghempangan Ibadah Jemaat HKBP Resort Bandung Riau
pada hari Minggu tanggal 14 Oktober 2007
.
Latar Belakang.
.
1. Sesuai kesepakatan bersama, yang ditandatangani oleh pihak-pihak yang berkepentingan pada tanggal 9 Desember 2000, sampai dengan saat ini belum diubah, artinya adalah giliran Jemaat HKBP Resort Bandung Riau untuk memakai gedung gereja pada pukul 11.00. WIB, pada Minggu 14 Oktober 2007.
.
2. Pihak HKBP Resort Bandung dengan dasar SK Ephorus nomor 569/LO8/X/2007, tanggal 14 Oktober 2007, untuk melakukan peleburan. Hal itu dengan tegas ditolak Jemaat HKBP Resort Bandung Riau. Alasan penolakan: SK tersebut bertentangan dengan Keputusan Sinode 1998, 2002 dan 2004. SK tersebut juga tidak pernah disampaikan ke pihak Resort Bandung Riau hingga saat ini. Pihak Resort Bandung selalu menyembunyikan SK tersebut. SK tersebut dikeluarkan pada Minggu 14 Oktober 2007 di Pearaja, Tarutung, Taput, Sumut dan direalisir pada Minggu 14 Oktober 2007 di Resort Bandung.
.
3. Dasar dan penjelasan mengenai penolakan tersebut telah disampaikan kepada Kapolres Bandung Tengah, Bapak AKBP Mashudi didampingi Spripim Kapolda dan Iptu Agus, pada tanggal 8 Okotober 2007, secara lisan dan tertulis. Penjelasan tertulis juga telah disampaikan kepada Bapak Kapolda pada pertemuan kedua pihak dengan Bapak Kapolda pada tnggal 9 Oktober 2007 dan juga dalam kesempatan pada saat Majelis Jemaat HKBP Resort Bandung Riau dipanggil secara lisan oleh Kasat Intel Polres Bandung Tengah, AKP Zaenal, Kamis 11 Okotober 2007, pkl 21.00 WIB. Dalam pertemuan tersebut hadir Direktur Intelkam Kombes Slamet Supandi dan Wadir AKBP Haris Wahyu dari Intelpam Polda Jabar.
.
4. Amanat Kapolda agar tidak ada penyalahgunaan wewenang, dan pembicaraan kedua pihak untuk urusan internal, telah ditempuh Resort Bandung Riau, melalui surat dan upaya bertemu. Namun semua itu tidak diindahkan pihak Resort Bandung.
.
5. Pada hari Minggu, 14 Oktober 2007, setelah melalui pemberitaan tertulis dan lisan, baik kepada aparat keamanan maupun kepada pihak Resort Bandung, bahwa pada pukul 11.00, adalah hak Resort Bandung Riau untuk memakai gedung gereja untuk beribadah. Bersama ini diuraikan kronologinya:
.
5.1. Pukul 10.30 WIB, jemaat Resort Bandung Riau berkumpul di halaman Gedung Global, 3 (tiga) rumah dari gedung Gereja. Pada pukul 11.30. warga jemaat berjalan menuju gereja untuk beribadah dipimpin oleh Pdt. Saut Sirait dan St. Dj.M. Nababan, . Namun gerbang telah digembok pihak Resort Bandung. Warga jemaat dengan tertib menungggu pihak Resort Bandung menyelesaikan acara kebaktian. Di bawah terik matahari warga jemaat terus bertahan dengan sabar.
.
5.2. Pada pukul 12.30, sebagain warga jemaat berusaha mendobrak pintu dan aparat kemudian membuat pagar betis di depan gereja. Tidak lama kemudian Kapolres membubarkan pagar betis seraya menyatakan dengan tegas: siapa yang merobohkan pagar gereja akan saya tangkap! Pemimpin Ibadah kemudian menenangkan jemaat dan mengajak tertib menghormati aparat keamanan.
.
5.3. Pukul 12.50, kebaktian jemaat Resort Bandung selesai, namun pintu tetap ditutup. Mereka terus mengadakan acara hiburan dan makan-makan di dalam gedung gereja. Pendeta Saut Sirait mendatangi Kapolres dan berdialog. Pdt. Saut Sirait mengatakan kepada Kapolres: tadi Bapak menyatakan akan menangkap tiap orang jika membongkar gereja. Ibadah Resort Bandung sudah selelsai, dan karena itu sekarang kami berhak masuk. Bagaimana pengaturan warga jemaat yang masuk tidak berbenturan dengan jemaat yang keluar. Bapak Kapolres mengarahkan jemaat Resort Bandung Riau masuk dari pintu utama dan jemaat Resort Bandung keluar dari pintu yang satu lagi.
.
5.4. Namun pihak Resort Bandung tidak mau membuka pintu gerbang . Pdt Saut Sirait kemudian mendatangi Kapolres dan mengajukan keberatan. Kapolres kemudian mengambil inisiatif mempertemukan kedua pihak. Pihak Resort Bandung terdiri dari: Baginda Sitanggang; St. Pangaribuan (PLN), Mayjen Purn. Saragih dan Polin Sitorus. Mereka ngotot tidak mau membuka pintu dan meminta supaya taat kepada pimpinan. Pihak Resort Bandung Riau, St. Napitupulu, Pdt. Saut Sirait, St. Dj.M. Nababan, menjelaskan, bahwa dengan didasari Keputusan Sinode Godang, kami menolak SK Ephorus. Mari kita saling menghargai perbedaan dan hak kami memakai gedung gereja tidak bisa dihapuskan dengan alasan apapun. Pihak Resort Bandung mengatakan silahkan ke PTUN. Pihak Bandung Riau mengatakan setuju akan diajukan ke pengadilan, tetapi hak pemakaian gedung gereja tidak boleh dilanggar, sampai pengadilan memutuskan.
.
5.5. Pdt Saut Sirait mengatakan kepada Kapolres, ini milik kami juga, karena itu kami akan membuka pintu. Jangan ada yang ditangkap, saya yang bertanggungjawab dan hak warga harus dilindungi.
.
5.6. Pkl.13.30. ternyata sebagian warga jemaat Resort Bandung sudah keluar dari pintu yang satu. Pdt. Saut lalu mengajak warga untuk masuk ke gedung gereja. Ternyata gedung gereja dikunci pihak Resort Bandung. Sekum PGIW, Pdt. Rosevelt Tobing, diminta melakukan mediasi. Lalu dilakukan dialog dengan di Kantor Gereja: Resort Bandung terdiri: St. KR. Siregar, Pdt. BM Siagian (Kantor Pusat), Praeses Pdt. Janter Tambunan, Baginda Sitanggang, dari Resort Bandung Riau; St. I. Napitupulu, Pdt. Saut Sirait, St. RT Panggabean, Hotman Silalahi. Dari PGIW Pdt. Rosevelt Tobing dan Pdt. John Simon Timorason dari Badan Kerjasama Antar Gereja (BAKG).
.
5.7. Pihak Resort Bandung, tidak bersedia untuk memberikan kunci. pihak PGIW dan BAKG mencoba membujuk, namun mereka tetap tidak bersedia. Pdt. Saut Siarit kemudian menjelaskan tentang sikap Resort Bandung Riau yang tegas menolak SK Ephorus yang melanggar keputusan Sinode Godang dan mengatakan, bila mereka tidak mau memberi kunci, kami otomatis berhak membuka pintu gereja.
.
5.8. Setelah itu kepada jemaat Resort Bandung Riau Pdt. Saut Sirait mengatakan, adalah hak kita membuka gedung gereja dan karena itu dalam nama Yesus Kristus mari kita membuka pintu.
.
5.9. Pukul 14.45. Jemaat Resort Bandung Riau masuk gereja. Ketika Ibadah akan dimulai St.Dj.M Nababan, selaku liturgis, insiden kecil terjadi. Polisi dipimpin Kapolres AKBP Mashudi masuk gereja dan menarik paksa seorang anggota jemaat: Bona Nainggolan. Terjadi keributan dan tarik menarik antar pihak kepolisian dengan warga jemaat yang mempertahankan Bona Nainggolan. Pdt. Saut Sirait yang melihat hal itu, berlari meninggalkan Altar dan mencegah Kapolres menangkap Bona Nainggolan. Pdt. Saut Sirait mengatakan, “Tangkap saya, Saya yang bertanggungjawab". Kapolres lalu bersuara keras: "Baik!". Lalu Kapolres menarik jubah Pdt Saut Sirait. Dengan patuh Pdt Saut mengikuti tarikan Kapolres, sambil mengatakan: "Bapak Kapolres, gereja itu memiliki hak imunitas”. Kemudian Kapolres melepaskan tarikan itu.
.
5.10. Pendeta Saut kemudian kembali ke Altar dan mengajak jemaat untuk memulai ibadah dengan nyanyian jemaat. Ibadah berlangsung dengan baik. Warga jemaat yang hadir dari Resort Bandung Riau sebanyak 306 ditambah beberapa orang wartawan.
.
Sumber :

Mari Selamatkan Generasi Muda HKBP

Menyelamatkan generasi muda untuk masa depan HKBP. Itulah program yang harus betul-betul diperhatikan HKBP jika ingin lebih eksis ke depan. Demikian rangkuman wawancara HORAS dengan St. Drs. Parpunguan Sianipar, Tom Pasaribu, dan Ir. Bernhard Panjaitan, MM.
.
Pada intinya, yang menjadi sorotan ketiga warga HKBP di Bekasi, Jakarta Timur, dan Jambi, ini adalah peningkatan kualitas pelayanan rohani dengan kotbah-kotbah yang disampaikan dengan cara komunikatif dan menyentuh substansi persoalan hidup jemaat.
.
“Ini sebenarnya sudah standar baku dalam Gereja. HKBP benar-benar harus memiliki pendeta yang kompeten,” kata Tom Pasaribu, Direktur Eksekutif KP31 (Komite Pemantau dan Pemberdayaan Parlemen Indonesia), itu.
.
“Apabila tidak, lama-kelamaan HKBP akan ditinggalkan warganya,” tukas Tom Pasaribu.
.
Generasi muda, dalam hal ini, menurut Parpunguan Sianipar, bukan hanya kaum remaja, juga termasuk anak-anak. “Sepanjang yang saya ketahui, para pimpinan HKBP kurang memperhatikan anak-anak Sekolah Minggu. Padahal merekalah kelak yang akan tumbuh memiliki HKBP,” kata Ketua Parolopolopon 20 Tahun HKBP Setia Mekar, Bekasi itu.
.
Para pendeta, menurut Parpunguan Sianipar tidak hanya cukup bekerja di tengah jemaat dimana dia ditugaskan. “Banyak generasi muda warga HKBP yang hidup marjinal di pabrik-pabrik dan yang lain-lain. Banyak juga yang hidup susah, tinggal di rumah-rumah kontrakan dan pinggiran-pinggiran kali. Pendeta jangan hanya melayani di tengah jemaat yang sudah berkembang. Pendeta juga harus mengunjungi mereka,” gugahnya.
.
Hal serupa juga diungkapkan Bernhard Panjaitan. Pejabat di lingkungan Provinsi Jambi, yang juga Ketua Panitia Prajubileum 150 Tahun HKBP untuk HKBP Jambi, ini menyampaikan kekhawatirannya, apabila HKBP tidak melakukan terobosan-terobosan, suatu saat kelak, HKBP bukan saja stagnan, bahkan bisa habis.
.
Kebaktian alternatif, seperti menyanyikan lagu pujian saat beribadah dengan diiringi musik band, menurutnya sudah tepat agar kaum remaja tidak eksodus ke sekte lain. “Akan tetapi kekuatannya hanya akan bersifat sementara apabila tidak dibarengi dengan pelayanan rohani,” katanya.
.
Di HKBP Jambi, menurut Bernhard Panjaitan, kepedulian terhadap pembinaan generasi muda sudah dilakukan atas inisiatif jemaat. Koor Naposobulung, Koor Remaja, dan Koor Sekolah Minggu sudah dibentuk. Bahkan, paduan suara Anak Sekolah Minggu HKBP Jambi tersebut sudah direkam.
.
“Kita harus menumbuhkan kebanggaan terhadap HKBP di hati anak-anak kita sejak dini. Itulah salah satu alasan kenapa paduan suara anak-anak itu direkam di HKBP Jambi,” tambahnya.
.
HKBP Jambi juga melakukan festival semacam “Idol”. Tujuannya, selain mengembangkan bakat seni remaja, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk menjaring para song leader.
.
“Kami bersuka cita. Warga jemaat dan majelis gereja di HKBP Jambi dapat bersinergi dan bekerja sama dengan baik. Mudah-mudahan ke depan, keadaan seperti ini tetap terjalin dengan baik,” kata Bernhard Panjaitan.
.
INKLUSIF
.
Salah satu hal yang boleh dikatakan menghempang perkembangan HKBP adalah cirinya sebagai gereja suku. Pengembangan kuantitas jemaat HKBP, mau tidak mau sangat bergantung pada pertumbuhan penduduk Batak Toba.
.
Agar cita-cita HKBP tumbuh menadi Gereja yang inklusif, dialogis, dan terbuka, menurut Tom Pasaribu menjadi tantangan tersendiri tanpa ada perbaikan sistem dan kualitas.
.
“HKBP bisa melakukan Pekabaran Injil, karena hal seperti itu juga dulu pernah dilakukan ke suku-suku lain. HKBP juga bisa membantu saudara-saudara kita sesama anak Indonesia yang bukan beragama Kristen, misalnya memberikan sumbangan secara serentak pada korban-korban bencana alam di Tanah Air,” kata Tom Pasaribu.
.
Bernhard Panjaitan juga senada dengan Tom Pasaribu. Inklusif sekaligus membangun kebanggan generasi muda bisa dilakukan dengan berbagai cara, misalnya melalui siaran-siaran radio dan televisi. Termasuk menerbitkan media berkala.
.
“Perubahan demi perubahan terjadi tiap detik di dunia. HKBP termasuk di dalamnya semua warga jemaat harus memanfaatkan segala potensi untuk bisa tumbuh berkembang ke depan, terutama untuk menyelamatkan generasi muda,” kata Bernhard Panjaitan. H-02
.
Sumber : HORAS

Rabu, 07 November 2007

Gereja HKBP Bandung Kembali Buka

Bandung (SIB)
Gereja HKBP (Huria Kristen Batak Protestan) Jalan LL RE Martadinata No 96 Bandung (Jawa Barat), hari Minggu (28/10) kembali terbuka untuk seluruh jemaat pada jam-jam tertentu. Demikian wartawan “SIB” JPH Sitompul melaporkan dari Bandung.
.
Ibadah yang dilaksanakan 4 kali masing-masing pukul 07.00 WIB pukul 09.00, pukul 11.00 dan pukul 17.00 WIB berlangsung aman dan tertib.Jalan Raya Martadinata tersebut lancar, tidak lagi ditutup oleh polisi. Polisi yang berpakaian resmi sudah tidak kelihatan di sekitar Gereja HKBP selain mereka yang berpakaian sipil.
.
Di sisi lain, meski Kapolres Bandung Tengah AKBP Mashudi menyerukan agar tidak ada lagi ibadah di luar gedung gereja, namun pada hari Minggu (27/10) masih ada ibadah oleh sekira 96 orang di trotoar di depan Gereja HKBP Jl Martadinata No 96 Bandung tersebut dipimpin oleh St Hutabarat dan St Porman.
.
Mereka juga membentangkan spanduk bertuliskan, HKBP Ressort Bandung Riau menolak SK Ephorus yang meleburkan 2 ressort menjadi 1 ressort. Spanduk yang dipampang tersebut jelas dan mudah terbaca oleh orang yang lalu lalang di Jalan Raya Martadinata Bandung tersebut.
.
Pendeta HKBP Ressort Bandung Riau Martadinata, Pdt Lundu Simanjuntak STh, Pdt Ebieser Munthe STh, Pdt Ramli Rambe STh, didampingi Ketua Panitia Upaya Penyatuan Kembali HKBP Bandung Pusat Ir B Sitanggang saat ditemui SIB menyatakan, tidak benar ada jemaat dilarang masuk ke HKBP untuk beribadah.
.
“Setiap hari Minggu dilaksanakan ibadah pkl 07.00 WIB bahasa Indonesia, pukul 09.00 bahasa Batak, pukul 11.00 bahasa Batak, pukul 17.00 bahasa Indonesia. Silahkan jemaat memilih mau mengikuti ibadah yang mana,” ujar Ir B Sitanggang.
.
“Jika tujuannya untuk beribadah, bukan untuk mengacau, silahkan masuk, tidak benar ada larangan,” ujar Humas HKBP Ressort Bandung Riau Martadinata, Oberlin Siahaan SH.
.
Seperti diketahui (disiarkan oleh hampir seluruh media cetak Bandung dan media televisi Indonesia-red), pada hari Minggu (14/10) dan hari Minggu (21/10) sempat terjadi kericuhan bahkan “perang mulut” antara sesama jemaat HKBP Bandung Pusat, antara yang mau bersatu dan yang belum mau bersatu.
.
Pada ibadah Minggu (14/10) yang dipimpin Praeses Distrik Jabartengdiy (Jawa Barat-Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta) Pdt Janter Tambunan STh, tampil berkhotbah utusan Kantor Pusat HKBP dari Pearaja Tarutung Kepala Departemen Koinonia HKBP Pdt BM Siagian STh.
.
Anggota MPS HKBP St K Robert Siregar membacakan Surat Keputusan (SK) Ephorus HKBP Pdt DR Bonar Napitupulu STh nomor 569/L08/X/2007 tertanggal 14 Oktober 2007 memutuskan bahwa HKBP di Bandung Pusat yang karena konflik sempat terbagi 2 (dua) menjadi dua ressort masing-masing Ressort Bandung dan Ressort Bandung Riau, disatukan kembali menjadi satu ressort diberi nama HKBP Ressort Bandung Riau Martadinata.
.
Sekaligus pada kesempatan tersebut, St K Robert Siregar juga membacakan SK Sekjen HKBP yang menempatkan pendeta baru yang bertugas melayani di HKBP Ressort Bandung Riau Martadinata masing-masing Pdt Lundu Simanjuntak STh selaku Pendeta Ressort yang baru, dibantu 2 (dua) pendeta masing-masing Pdt Ebieser Munthe STh dan Pdt Ramli Rambe STh selaku Pendeta Pembantu.Di pihak lain, LM Sinaga mengatakan, siapa sih orang beragama, yang tidak ingin berdamai? Tapi berdamai jangan selalu diartikan bersatu.
.
“Pada Sinode Godang HKBP tahun 1998 telah diputuskan bahwa HKBP di Bandung Tengah ini menjadi dua Ressort. Kemudian pada tahun 2001 Ephorus HKBP Pdt DR JH Hutauruk STh telah mengeluarkan Surat Keputusan mengukuhkan hal yang sama, bahwa HKBP di Bandung Tengah ini terbagi 2 (dua) ressort masing-masing Ressort Bandung Jln LL RE Martadinata No 96 dan Ressort Bandung Riau Jln Lombok No. 20 Bandung.
.
Apa haknya Ephorus membuat Surat Keputusan, dua ressort menjadi satu Ressort? Apakah pimpinan Negara Presiden bisa membatalkan atau merobah TAP MPR? Kalau TAP MPR mau dibatalkan, harus MPR yang membatalkannya, bukan Presiden, ujar LM Sinaga.
.
LM Sinaga selaku Humas Ressort Bandung Riau menambahkan, jika keputusan Synode Godang Tahun 1998 yang menetapkan HKBP di Bandung Tengah yang sudah terbagi 2 (dua) ressort, mau dibatalkan atau dirobah, sabar dong, menunggu Sinode Godang tahun 2008 tahun depan.
.
“Apapun hasil keputusan Sinode Godang tahun 2008 yang akan datang, semua jemaat HKBP harus sama-sama mematuhinya,” ujarnya.Pada hari Jumat (26/10) dipimpin Kapolres Bandung Tengah AKBP Mashudi, berlangsung pertemuan antara jemaat yang sudah mau bersatu dengan jemaat yang belum mau bersatu masing-masing diwakili 5 orang anggotanya bertempat di Mapolres Jl Jend A Yani, Bandung. Hadir pada pertemuan tersebut Ketua PGI (Persekutuan Gereja-Gereja) Kota Bandung Pdt Bambang Pratono.
.
Pada pertemuan itu AKBP Mashudi menawarkan diri, akan memfasilitasi pertemuan kedua pihak, asal dalam sebulan semua pihak mau bersatu. Tapi hal itu tidak mendapat jawaban dari pihak jemaat yang belum mau bersatu.
.
Hal yang menggembirakan dilaporkan oleh Wartawan SIB dari Bandung, bahwa Naposobulung (muda-mudi) dari kedua pihak Jemaat HKBP yang bertikai tersebut, telah semakin dewasa. Terbukti sejak tanggal 14/10, 21/10, 28/10, tidak ada di antara mereka bermaksud saling melukai atau menganiaya. Jelasnya, tidak ada bentrok phisik atau adu jotos sebagaimana dilansir sejumlah media. Masing-masing pihak, baik tua maupun muda, nampak tidak mau lagi terprovokasi atau terhasut oleh pihak manapun.
.
Pimpinan HKBP Ressort Bandung Riau Martadinata yang baru mendapat tugas ke Bandung, Pdt Lundu Simanjuntak kepada “SIB” Hari Senin (29/10) menyatakan, pihaknya optimis, cepat atau lambat, HKBP di Bandung tengah ini pasti akan kembali bersatu.
.
“Saya yang baru ditugaskan di Bandung, adalah tugas pelayanan, tentu saya akan konsisten melaksanakan keputusan dari pucuk pimpinan HKBP. Saya akan coba merangkul seluruh jemaat agar kembali bersatu seperti kondisi sebelum tahun 1992,” ujarnya.
.
Ia menambahkan, sungguh tidak menginginkan ada jemaat yang beribadah di trotoar. Silahkan masuk beribadah bersama-sama. Tinggal pilih, suka ibadah yang jam berapa, pukul 07.00 atau pukul 09.00 atau pukul 11.00 atau pukul 17.00. Saya sudah perintahkan, agar setengah jam sebelum ibadah dilaksanakan, gerbang utama dan semua daun pintu Gereja terbuka lebar-lebar,” tegasnya.Sedangkan Ir B Sitanggang didampingi Letkol Purn PH Sibarani, St Basmen Sitompul dan Bendahara Ny Mangunsong mengatakan, jika saudara-saudara kami sesama jemaat HKBP di Bandung Tengah yang belum mau beribadah bersama dengan kami di Gereja HKBP Jln Martadinata No 96, silakan dicari tempat yang kondusif untuk beribadah. Yayasan HKBP akan menugaskan pendeta untuk melayani, dan biaya sewa gedungnya akan ditanggung oleh Yayasan HKBP. Tetapi jangan di hotel, terlalu mahal, ucapnya. (JPH Sitompul/d)
.
Sumber : Sinar Indonesia Baru
http://hariansib.com/2007/11/03/gereja-hkbp-bandung-kembali-buka/

Senin, 29 Oktober 2007

Jemaat Bandung Riau Ancam Tuntut Pendeta

BANDUNG - Kelompok Jemaat Bandung Riau mengancam akan menuntut petinggi Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), Ephorus Bonar Napitupulu. Hal tersebut akan ditempuh jemaat Bandung Riau yang merasa kecewa akan keputusannya yang telah menyatukan dua jemaat secara sepihak.
.
"Kami sedang menyiapkan gugatan terhadap Ephorus Bonar Napitupulu. karena dia telah melakukan kesalahan yang fatal yakni membuat keputusan untuk menyatukan dua kelompok." ujar Majlis Pengurus Gereja HKBP Bandung Riau, I Napitupulu kepada okezone (23/10/07)
Napitupu menambahkan bahwa yang berhak menyatukan dua kelompok jemaat bukanlah dirinya selaku pimpinan tertinggi HKBP. melainkan harus melalui musyawarah yang disebut dengan Sihode Godang.
.
Kejadian tersebut berawal ketika pecahnya dua kelompok gereja pada zaman orde baru. dimana satu pihak menamakan jemaat Resort Bandung dan yang satunya bernama Jemaat Bandung Riau.
.
Namun ketika Ephorus HKBP menyatukan kembali keduanya pada 14 Oktober 2007 dengan nama HKBP Resort Bandung Riau Martadinata, ditentang oleh jemaat Bandung Riau yang manganggap keputusan tersebut tidak sah. (Tb)
.
Sumber : TB Ardi Januar - Okezone
http://www.okezone.com/index.php?option=com_content&task=view&id=55498&Itemid=67

Minggu, 28 Oktober 2007

Konflik HKBP BandungTerus Berlanjut

Senin, 22 Oktober 2007
BANDUNG (Suara Karya):
.
Konflik HKBP di Jl LL RE Martadinata 96 Bandung terus berlanjut. Minggu kemarin, selain acara kebaktian para jemaat kedua belah pihak yang bertikai terganggu, konflik yang dipicu adanya SK Ephorus yang berusaha melebur 2 Resort (HKBP Resort Bandung dan HKBP Resort Bandung Riau) itu juga mulai menelan korban. Ny Ratna Nababan (54), jemaat HKBP Resort Bandung Riau, mengalami luka di bagian muka saat terjadi percekcokan di depan pintu pagar gereja.
.
Peristiwa yang menimpa Ny Ratna Nababan itu terjadi sekitar pukul 16.30. Kejadiannya berawal ketika seorang jemaat dari HKBP Resort Bandung Riau terlibat cekcok dengan jemaat HKBP Resort Bandung Riau Martadinata yang berada di halaman gereja. Percekcokan itu terjadi karena jemaat HKBP Resort Bandung Riau yang sedianya akan melaksanakan kebaktian Minggu pada pukul 07.00 pagi tidak dibolehkan masuk gereja oleh jemaat HKBP Resort Bandung Riau Martadinata (sebelumnya HKBP Resort Bandung-Red). Beberapa jemaat HKBP Resort Bandung Riau Martadinata yang pagi itu sudah sempat masuk dalam kompleks gereja menggembok pintu pagar dari dalam.
.
Jemaat HKBP Resort Bandung Riau yang sudah bersabar menunggu di luar pagar gereja hingga pukul 16.00 berusaha untuk masuk, namun tidak bisa karena pintu pagar masih tetap digembok dari dalam oleh jemaat HKBP Resort Bandung Riau Martadinata. Saat terjadi percekcokan, tiba-tiba saja wajah Ny Ratna terkena kursi plastik dan berdarah. Kejadian ini sempat memancing emosi jemaat HKBP Resort Bandung Riau dan nyaris menghajar P Silitonga karena jemaat HKBP Resort Bandung Riau Martadinata ini disebut-sebut memukul Ny Ratna.
Namun, setelah dijelaskan luka di bagian wajah Ny Ratna bukan karena hantaman pukulan tangan Patar Silitonga, emosi jemaat bisa diredam dan situasi bisa ditentramkan kembali. "Saya tidak memukul, tapi secara tidak sengaja bagian muka Ny Ratna terkena kursi," kata Patar Silitonga.
.
Belum jelas bagaimana kursi tersebut mengenai bagian muka Ny Ratna karena Ny Ratna langsung mengadukan kejadian yang menimpa dirinya ke Polresta Bandung Tengah. Ketika berita ini dikirim, Ny Ratna Nababan sedang dibawa oleh penyidik Polres Bandung Tengah ke RS Santo Yusuf, Bandung, untuk divisum. Ny Ratna juga mengadukan kasus ini ke Pomdam Siliwangi.
.
Seperti telah diberitakan, konflik jemaat HKBP di Bandung ini mulai terjadi sejak Minggu (14/10) menyusul adanya SK dari Ephorus HKBP Pendeta Dr Bonar Napitupulu yang melebur HKBP Resort Bandung Riau dan HKBP Resort Bandung menjadi HKBP Resort Bandung Riau Martadinata.
.
Jemaat HKBP Resort Bandung Riau menolak SK Ephorus tersebut karena dikatakan tidak sesuai ketentuan yang berlaku di HKBP. "Menghapuskan Resort bukan wewenang Ephorus, melainkan harus menempuh mekanisme Sinode Godang sebagai institusi tertinggi pengambil keputusan di HKBP)," kata St Drs I Napitupulu dari HKBP Resort Bandung Riau.
.
Sedangkan dari pihak HKBP yang semula Resort Bandung mengatakan SK Ephorus yang melebur kedua Resort adalah sah. "SK Ephorus yang menyatukan kedua Resort di Bandung ini sah, tidak harus melalui Sinode Godang," kata Baginda Sitanggang dari pihak HKBP Resort Bandung yang kini menjadi HKBP Resort Bandung Riau Martadinata. (LM Sinaga)
.
Sumber : Suara Karya Online

Selasa, 16 Oktober 2007

MAHASISWA UNIVERSITAS NOMENSEN MEDAN MEMBLOKIR JALAN

Metrotvnews.com, Medan:
.
Ratusan mahasiswa universitas HKBP Nomensen, Medan, Sumatra Utara, Senin (8/10), berunjuk rasa. Mereka juga memblokir jalan sekitar kampus dengan membakar ban-ban bekas di Jalan Sutomo, Medan. Aksi tersebut menyebabkan kemacetan lalu lintas di sekitar kampus.
.
Aksi dipicu oleh kemarahan mereka terhadap rektorat atas tindak pemecatan dan pelaporan 16 mahasiswa kepada polisi. Mereka juga menilai pihak rektorat tidak aspiratif. Rektorat Universitas HKBP Nomensen sebelumnya memecat 16 mahasiswa dan melaporkan mereka ke kepolisian.Aksi dipicu oleh kemarahan mereka terhadap rektorat atas tindak pemecatan dan pelaporan 16 mahasiswa kepada polisi. Sebanyak 24 mahasiswa lainnya pun diskorsing dengan alasan sejumlah pelanggaran.(YUL)
.
Sumber : MetroTV

Mahasiswa Nommensen Demo Lagi dan Bakar Ban Bekas

Medan (SIB)
.
Sejumlah mahasiswa Universitas HKBP Nommensen Medan, Selasa (9/10) kembali melakukan aksi demo dan membakar ban bekas di depan kantor Biro Rektor UHN sehingga menimbulkan kepulan asap hitam yang tebal. Aksi itu berkaitan dengan diskorsing dan dipecatnya sejumlah mahasiswa UHN, mahasiswa menyampaikan tuntutannya agar SK tersebut dibatalkan, karena akan membuat mahasiswa menderita. Juga disampaikan tuntutan lainnya.
.
Aksi mahasiswa di UHN telah berlangsung sejak Jumat (21/9) lalu, mahasiswa juga sempat menyegel kantor yayasan UHN. Akibat penyegelan kantor yayasan, wakil ketua Yayasan UHN Ir P Naiborhu telah membuat pengaduan di Poltabes Medan. Rektor UHN DR Ir Jongkers Tampubolon MSc juga telah mengadukan sejumlah mahasiswa ke Poltabes Medan, antara lain karena tuduhan mahasiswa telah melakukan kerusuhan pada acara penyambutan mahasiswa baru di Gelanggang Remaja Medan. Walau kemudian mahasiswa membantah, mereka tidak membuat kerusuhan di Gelanggang Remaja Medan.
.
Aksi mahasiswa kemarin tidak mendapat tanggapan rektor, dan hingga api bakaran ban bekas itu padam mahasiswa membubarkan diri. Senin (8/10) mahasiswa juga sempat membakar ban bekas di badan jalan Perintis Kemerdekaan, namun warga setempat dan aparat keamanan melarangnya karena mengganggu masyarakat. (M5/y)
.
Sumber : Sinar Indonesia Baru (SIB)

Perayaan HUT ke-40 Koor Gabungan Medan Baru HKBP Sudirman Diisi Evangelisasi Koor

Medan (SIB)
.
Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan, perayaan HUT ke-40 Koor Gabungan Medan Baru HKBP Jalan Jenderal Sudirman Medan diisi dengan evangelisasi koor/malam puji-pujian.
.
Malam puji-pujian berupa evangelisasi koor itu dilaksanakan di HKBP Jalan Jenderal Sudirman Medan, Sabtu belum lama ini diikuti seluruh kumpulan koor yang ada di gereja itu yaitu Koor Ama Medan Baru, Koor Ama Sudirman, Koor Ama Kp Anggrung, Koor Ina Polonia, Koor Ina Maranatha, Koor Ina Kp Anggrung, Koor Ina Pasar Merah, Koor Ina DI Panjaitan, Koor Ina Sekip Silalas, Koor Gab Efrata, Koor Gab Kp Anggrung, Koor Gabungan Setia Budi, PS Kantate dan NHKBP.
.
Hal itu dikatakan Ketua Panitia St RMO Napitupulu didampingi Wakil Ketua St Drs BH Simanjuntak, Sekretaris St Ir TM Napitupulu, Wakil Sekretaris St M Br Pasaribu, Bendahara Ny Siahaan Br Hutapea, Wakil Bendahara Ny Marpaung Br Tambunan kepada pers baru-baru ini.
.
Menurut St RMO Napitupulu, perayaan HUT dilaksanakan di Sopo Godang NHKBP Minggu keesokan harinya. Acara didahului dengan menyanyi dan berdoa dilanjutkan tiup lilin, pemotongan kue Ultah dan pemberian kue secara simbolis kepada perwakilan undangan oleh St RM Sihombing (penasehat), St RMO Napitupulu (ketua panitia) dan Ny WF Manurung Br Simorangkir (pendiri). Usai makan bersama, dilanjutkan dengan kata-kata sambutan diselingi lagu pujian dari Koor Gabungan Medan Baru dan lucky draw.
.
Panitia juga menyerahkan cendramata kepada pendeta ressort, simpatisan, tokoh gereja dan seluruh kumpulan koor yang ada di HKBP Sudirman berupa plakat.
.
Sedangkan cendramata berupa pin emas berlogo Ultah ke-40 diberikan kepada Ny RM Sihombing KB Br Sirait yang telah mengabdikan dirinya selama 22 tahun sebagai pelatih dan dirigent. Perayaan HUT selain dihadiri parhalado, tokoh gereja, utusan kumpulan koor, simpatisan, keluarga anggota dan mantan anggota Koor Gab Medan Baru juga perwakilan dari BPNM (perguruan nasrani Medan).(Pr4/r)
.
Sumber : Sinar Indonesia Baru (SIB)
Google Search Engine
Google
·

Guestbook of HKBP

·
·


Visitor Map