Gelanggang Remaja Rawamangun,
Jakarta Timur
Sabtu, 26 Januari 2008
Banyaknya tradisi-tradisi budaya batak
toba yang sudah jarang dilakukan,
salah satu budaya itu adalah tradisi
Gondang Naposo. Dulu, Gondang Naposo
adalah saat yang ditunggu-tunggu oleh
para pemuda-pemudi Batak Toba, karena
dalam acara ini, mereka dapat
berkenalan dengan para pemuda pemudi
dari kampong-kampung yang lain. Bahkan
di acara Gondang Naposo inilah mereka
menemukan pasangannya.
Acara Gondang Naposo ini dilakukan
pada saat-saat seperti apabila seorang
pemuda/I yang akan melepas masa
lajang, sebagai ucapan syukur atas
suatu kampong menghasilkan panen yang
baik, dan apabila saat terang bulan.
Dalam acara Gondang Naposo ini mereka
melakukan kegiatan Menari (Manortor);
Martumba, Berbalas Pantun (Umpama),
Bernyanyi (Marende), Bermain Musik
(Gondang Hasapi), Drama Mini (Opera),
dan lain-lain. Kesempatan inilah yang
digunakan oleh pemuda-pemudi untuk
mempertunjukkan kebolehannya, sehingga
menarik perhatian pemuda-pemudi
lainnya.
Sebagai salah satu upaya melestarikan
budaya Batak Toba, Dewan Kesenian
Jakarta mengadakan Seri Pertunjukan
Musik Tradisi “Gondang Naposo” pada
awal tahun 2008, tepatnya pada Sabtu,
26 Januari 2008, pukul 18.00, di
Gelanggang Olahraga Remaja Rawamangun,
Jakarta Timur. Dalam acara ini,
masyarakat Jakarta tidak hanya
mengenal dan “mengingat” kembali
bagaimana meriahnya Gondang Naposo,
tapi juga belajar bagaimana cara
Menari (Manortor), Martumba, Meminta
Gondang, Berbalas Pantun, Menganal
alat musik tradisi Gondang Sabangunan,
Gondang Hasapi; dan memperkenalkan
cerita rakyat. Dari sini, diharapkan
akan tumbuh rasa cinta dan kebanggaan
terhadap tradisi, dan kecontaan akan
Bona Pasogit (Kampung Halaman).
Selasa, 22 Januari 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Google Search Engine
Tidak ada komentar:
Posting Komentar