.
Rabu, 30 April 2008
Selasa, 29 April 2008
Lowongan Kerja PT Pertamina (Persero) 2008
KESEMPATAN KERJA PT PERTAMINA (PERSERO)
.
PT PERTAMINA (Persero) membuka kesempatan bagi lulusan terbaik perguruan tinggi program S1 dan D3 dari berbagai disiplin ilmu untuk menjadi pekerja di bidang kegiatan usaha Hulu, Pemasaran & Niaga, Hukum dan Keuangan sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan dan bersedia ditempatkan di seluruh Indonesia, untuk mengisi posisi sebagai berikut:
.
PT PERTAMINA (Persero) membuka kesempatan bagi lulusan terbaik perguruan tinggi program S1 dan D3 dari berbagai disiplin ilmu untuk menjadi pekerja di bidang kegiatan usaha Hulu, Pemasaran & Niaga, Hukum dan Keuangan sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan dan bersedia ditempatkan di seluruh Indonesia, untuk mengisi posisi sebagai berikut:
.
1. Sales Representative (Kode: SR)
S1 Teknik Mesin, S1 Teknik Kimia, S1 Teknik Industri, S1 Ekonomi Manajemen
.
1. Sales Representative (Kode: SR)
S1 Teknik Mesin, S1 Teknik Kimia, S1 Teknik Industri, S1 Ekonomi Manajemen
.
2. Asisten Marketing Inteligent dan Statistik (Kode: AMS)
D3 Statistik, D3 Matematika
.
D3 Statistik, D3 Matematika
.
3. Driller (Kode: DH)
S1 Teknik Mesin, S1 Teknik Listrik (Arus Kuat), S1 Teknik Industri
.
S1 Teknik Mesin, S1 Teknik Listrik (Arus Kuat), S1 Teknik Industri
.
4. Adm. Support & SDM (Kode: SDM)
S1 Teknik Industri, S1 Sosial, S1 Hukum
.
S1 Teknik Industri, S1 Sosial, S1 Hukum
.
5. Public Relations (Kode: PR)
S1 Sosial/Hukum
.
6. Informasi Teknik (Kode: IT)
S1 Teknik Informatika, S1 Teknik Elektro
.
S1 Teknik Informatika, S1 Teknik Elektro
.
7. HSE (HSE)
S1 Teknik Mesin, S1 Teknik Industri, S1 K3
.
S1 Teknik Mesin, S1 Teknik Industri, S1 K3
.
8. Logistik (LOG)
S1 Teknik Industri, S1 Ekonomi, S1 Hukum
.
S1 Teknik Industri, S1 Ekonomi, S1 Hukum
.
9. Asisten Hukum (HK)
S1 Hukum
.
S1 Hukum
.
10. Asisten Keuangan (AK)
S1 Akuntansi, S1 Manajemen, S1 Pajak, S1 Administrasi Niaga, S1 Informatika, S1 Teknik Industri, S1 Matematika
.
I. PERSYARATAN UMUM LAMARAN
1. Pendidikan terakhir S1 dan D3 (sesuai klasifikasi di atas) dari Akademi/Perguruan Tinggi Terakreditasi.
2. IPK minimal 3 dari skala 4.
3. Usia maksimal 27 tahun (kelahiran tahun 1981) untuk S1 dan 24 tahun (kelahiran tahun 1984) untuk D3.
4. Mampu berbahasa Inggris secara aktif baik lisan dan tulisan.
.
II. BERKAS LAMARAN TERDIRI DARI :
1. Surat lamaran dan Daftar Riwayat Hidup.
2. Photocopy Ijazah dan transkrip lengkap nilai akademik yang keduanya telah dilegalisir asli oleh pejabat yang berwenang.
3. Surat Pernyataan Diri bebas Narkoba di atas materai Rp. 6.000,-
4. Form aplikasi yang diisi secara on-line di: http://www.lptui.com
S1 Akuntansi, S1 Manajemen, S1 Pajak, S1 Administrasi Niaga, S1 Informatika, S1 Teknik Industri, S1 Matematika
.
I. PERSYARATAN UMUM LAMARAN
1. Pendidikan terakhir S1 dan D3 (sesuai klasifikasi di atas) dari Akademi/Perguruan Tinggi Terakreditasi.
2. IPK minimal 3 dari skala 4.
3. Usia maksimal 27 tahun (kelahiran tahun 1981) untuk S1 dan 24 tahun (kelahiran tahun 1984) untuk D3.
4. Mampu berbahasa Inggris secara aktif baik lisan dan tulisan.
.
II. BERKAS LAMARAN TERDIRI DARI :
1. Surat lamaran dan Daftar Riwayat Hidup.
2. Photocopy Ijazah dan transkrip lengkap nilai akademik yang keduanya telah dilegalisir asli oleh pejabat yang berwenang.
3. Surat Pernyataan Diri bebas Narkoba di atas materai Rp. 6.000,-
4. Form aplikasi yang diisi secara on-line di: http://www.lptui.com
(Berkas lamaran yang tidak lengkap tidak akan diproses).
.
III. BERKAS LAMARAN DITUJUKAN PADA :
.
III. BERKAS LAMARAN DITUJUKAN PADA :
Recruitment Team PO BOX 5035 Jakarta 10000
.
IV. CARA PENGIRIMAN SURAT LAMARAN :
1. Berkas lamaran harus dikirimkan melalui pos (pengiriman secara langsung tidak dilayani).
2. Format lamaran ditujukan kepada Vice President Sumber Daya Manusia Direktorat Umum & SDM PT PERTAMINA (PERSERO), dan pada sudut kiri atas amplop lamaran dicantumkan kode sesuai pilihan.
3. Surat lamaran yang dikirim ke PT. PERTAMINA (PERSERO) sebelum pengumuman ini dianggap tidak pernah ada.
4. Setiap pelamar hanya diperkenankan mengirimkan satu surat lamaran.
5. Lamaran ditutup pada tanggal 3 Mei 2008 (stempel pos).
.
V. PROSES SELEKSI LAMARAN :
1. Pelamar yang akan dipanggil mengikuti tes hanya yang lolos short listing berdasarkan kandidat terbaik, kelengkapan berkas lamaran serta memenuhi syarat dan pertimbangan lainnya.
2. Test terdiri dari : Bahasa Inggris, Test Kemampuan Umum, Test Kepribadian, Wawancara, Pemeriksaan Kesehatan dan test lainnya sesuai kebutuhan.
3. Test dilakukan di Jakarta atau di tempat lain yang ditentukan kemudian.
.
Keputusan untuk memanggil pelamar dan penentuan hasil seleksi merupakan hak PT PERTAMINA (PERSERO) serta tidak dapat diganggu gugat. Dalam proses penerimaan pekerja ini PT PERTAMINA (PERSERO) tidak melayani surat menyurat dan tidak dipungut biaya apapun (hati-hati dengan penipuan).
.
IV. CARA PENGIRIMAN SURAT LAMARAN :
1. Berkas lamaran harus dikirimkan melalui pos (pengiriman secara langsung tidak dilayani).
2. Format lamaran ditujukan kepada Vice President Sumber Daya Manusia Direktorat Umum & SDM PT PERTAMINA (PERSERO), dan pada sudut kiri atas amplop lamaran dicantumkan kode sesuai pilihan.
3. Surat lamaran yang dikirim ke PT. PERTAMINA (PERSERO) sebelum pengumuman ini dianggap tidak pernah ada.
4. Setiap pelamar hanya diperkenankan mengirimkan satu surat lamaran.
5. Lamaran ditutup pada tanggal 3 Mei 2008 (stempel pos).
.
V. PROSES SELEKSI LAMARAN :
1. Pelamar yang akan dipanggil mengikuti tes hanya yang lolos short listing berdasarkan kandidat terbaik, kelengkapan berkas lamaran serta memenuhi syarat dan pertimbangan lainnya.
2. Test terdiri dari : Bahasa Inggris, Test Kemampuan Umum, Test Kepribadian, Wawancara, Pemeriksaan Kesehatan dan test lainnya sesuai kebutuhan.
3. Test dilakukan di Jakarta atau di tempat lain yang ditentukan kemudian.
.
Keputusan untuk memanggil pelamar dan penentuan hasil seleksi merupakan hak PT PERTAMINA (PERSERO) serta tidak dapat diganggu gugat. Dalam proses penerimaan pekerja ini PT PERTAMINA (PERSERO) tidak melayani surat menyurat dan tidak dipungut biaya apapun (hati-hati dengan penipuan).
.
Kamis, 24 April 2008
Boan Sadanai, Suatu Tinjauan Arti Kata dalam Bahasa Batak Toba
Mana yang benar dari kata ini, “boan sadanai” atau “boan sadanari”? Tanya seorang warga jemaat HKBP di Jakarta. Pertanyaan ini disampaikan setelah membaca kata tersebut di dua dokumen berharga yang diterbitkan HKBP, yaitu pada sampul Buku Panduan Tahun Marturia HKBP 2008 tertulis “boan sadanai” sedangkan di Pataka Tahun Marturia HKBP 2008 dan buku Tata Ibadah Launching Tahun Marturia pada Minggu, 27 Januari 2008 di Jakarta, tertulis “boan sadanari”.
.
Dalam Bibel (Batak Toba) elektronik yang diterbitkan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) ejaan baru 1998, kata “sadanai” tidak ditemukan. Tetapi kata “sadanari” ditemukan di 61 ayat yakni: 60 ayat dalam Perjanjian Lama (PL) dan satu ayat dalam Perjanjian Baru (PB). Kata “sadanari” yang terdapat dalam Bibel selalu mengandung arti “satu lagi”. Misalnya, dalam :
.
• 3 Musa (Imamat) 12:8, “… ingkon buatonna ma dua anduhur tabu manang dua anak ni darapati, na sada bahen pelean situtungon jala na sadanari bahen pelean pardosaan, …”
• 4 Musa (Bilangan) 8:12, “…, ingkon hobasonna na sada bahen pelean pardosaon, jala na sadanari bahen pelean situtungon di Jahowa …”
• 4 Musa (Bilangan) 11:26, “Alai tinggal dope dua halak di parsaoran, goar ni sada si Eldad, jala goar ni sadanari si Medad, …”
• 5 Musa (Ulangan) 21:15, “Tung sura marsiduadua manang ise, parompuan na sada tuanlaenna, na sadanari di hagigihon, …”.
• 1 Korintus 4:6, “… Unang nilobian na tarsurat I; unang dipaburnang na deba dirina mandongani na sada, maralohon na sadanari”.
.
Jikalau LAI menggunakan Bibel PB yang diterjemahkan oleh IL Nommensen pada 1878 dan PL yang diterjemahkan oleh PH Johansen pada 1894 maka Bibel tersebut merupakan dokumen tua tentang bahasa Batak, karena LAI hanya menyesuaikannya menjadi ejaan baru. Dengan menerima Bibel sebagai dokumen tua tentang bahasa Batak Toba, selain sebagai buku yang berisi firman Tuhan, maka kata “nari” adalah yang benar dan bukan kata “nai” dari kata “boan sadanai” seperti ditulis di Buku Panduan Tahun Marturia HKBP 2008.
.
Menurut Kamus Batak Toba – Indonesia oleh J. Warneck, dikatakan bahwa kata “nari” sebagai bentuk terikat di belakang kata yang bermakna “lagi”: sadanari berarti satu lagi; piganari = berapa lagi; sahalinari = sekali lagi; satongkinnari = sebentar lagi; duapuluringgitnari = dua puluh ringgit lagi; duahalaknari = dua orang lagi. Penjelasan yang diberikan Warneck tersebut sesuai juga artinya dengan kata “nari” yang ditemukan di Bibel seperti dikutip di atas.
.
Dalam percakapan sehari-hari Batak Toba yang kedengaran adalah kata “sadanai” tetapi dalam menuliskan haruslah dengan kata “sadanari”.
.
Apa arti atau pesan di balik kata boan sadanari? Penulis juga mengharapkan ada penjelasan tentang arti pesan tersebut dari penulis buku panduan itu, terlebih lagi karena ditulis menjadi bagian logo Tahun Marturia HKBP 2008. Pada logo ada gambar dua orang manusia seperti saling menarik. Pertanyaannya siapa menarik siapa? Apakah yang berdiri menarik yang duduk atau yang duduk menarik yang berdiri? Jika yang berdiri menarik yang duduk, atau yang duduk menarik yang berdiri apa maknanya? Berdiri dan duduk sama pentingnya. Hanya berdiri pasti capek, hanya duduk juga capek. Bila ada suatu masalah selalu dianjurkan, “mari duduk bersama untuk membicarakannya”.
.
Hanya berdiri tidak baik dan hanya duduk pun tidak baik. Ada kata-kata bijak berkata: lebih baik duduk daripada tidur, lebih baik berdiri daripada duduk, lebih baik berjalan daripada berdiri, lebih baik bekerja daripada berjalan, yang maknanya adalah ajakan untuk selalu kreatif, berkarya, dan melakukan sesuatu yang berguna. Kita mengharapkan ada penjelasan resmi dari penyusun Buku Panduan Tahun Marturia HKBP 2008 tentang logo dan motto yang mencantumkan kalimat ajakan boan sadanari. Mari sukseskan Tahun Marturia HKBP 2008. pp
.
Sumber : Suara HKBP, April 2008
.
Dalam Bibel (Batak Toba) elektronik yang diterbitkan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) ejaan baru 1998, kata “sadanai” tidak ditemukan. Tetapi kata “sadanari” ditemukan di 61 ayat yakni: 60 ayat dalam Perjanjian Lama (PL) dan satu ayat dalam Perjanjian Baru (PB). Kata “sadanari” yang terdapat dalam Bibel selalu mengandung arti “satu lagi”. Misalnya, dalam :
.
• 3 Musa (Imamat) 12:8, “… ingkon buatonna ma dua anduhur tabu manang dua anak ni darapati, na sada bahen pelean situtungon jala na sadanari bahen pelean pardosaan, …”
• 4 Musa (Bilangan) 8:12, “…, ingkon hobasonna na sada bahen pelean pardosaon, jala na sadanari bahen pelean situtungon di Jahowa …”
• 4 Musa (Bilangan) 11:26, “Alai tinggal dope dua halak di parsaoran, goar ni sada si Eldad, jala goar ni sadanari si Medad, …”
• 5 Musa (Ulangan) 21:15, “Tung sura marsiduadua manang ise, parompuan na sada tuanlaenna, na sadanari di hagigihon, …”.
• 1 Korintus 4:6, “… Unang nilobian na tarsurat I; unang dipaburnang na deba dirina mandongani na sada, maralohon na sadanari”.
.
Jikalau LAI menggunakan Bibel PB yang diterjemahkan oleh IL Nommensen pada 1878 dan PL yang diterjemahkan oleh PH Johansen pada 1894 maka Bibel tersebut merupakan dokumen tua tentang bahasa Batak, karena LAI hanya menyesuaikannya menjadi ejaan baru. Dengan menerima Bibel sebagai dokumen tua tentang bahasa Batak Toba, selain sebagai buku yang berisi firman Tuhan, maka kata “nari” adalah yang benar dan bukan kata “nai” dari kata “boan sadanai” seperti ditulis di Buku Panduan Tahun Marturia HKBP 2008.
.
Menurut Kamus Batak Toba – Indonesia oleh J. Warneck, dikatakan bahwa kata “nari” sebagai bentuk terikat di belakang kata yang bermakna “lagi”: sadanari berarti satu lagi; piganari = berapa lagi; sahalinari = sekali lagi; satongkinnari = sebentar lagi; duapuluringgitnari = dua puluh ringgit lagi; duahalaknari = dua orang lagi. Penjelasan yang diberikan Warneck tersebut sesuai juga artinya dengan kata “nari” yang ditemukan di Bibel seperti dikutip di atas.
.
Dalam percakapan sehari-hari Batak Toba yang kedengaran adalah kata “sadanai” tetapi dalam menuliskan haruslah dengan kata “sadanari”.
.
Apa arti atau pesan di balik kata boan sadanari? Penulis juga mengharapkan ada penjelasan tentang arti pesan tersebut dari penulis buku panduan itu, terlebih lagi karena ditulis menjadi bagian logo Tahun Marturia HKBP 2008. Pada logo ada gambar dua orang manusia seperti saling menarik. Pertanyaannya siapa menarik siapa? Apakah yang berdiri menarik yang duduk atau yang duduk menarik yang berdiri? Jika yang berdiri menarik yang duduk, atau yang duduk menarik yang berdiri apa maknanya? Berdiri dan duduk sama pentingnya. Hanya berdiri pasti capek, hanya duduk juga capek. Bila ada suatu masalah selalu dianjurkan, “mari duduk bersama untuk membicarakannya”.
.
Hanya berdiri tidak baik dan hanya duduk pun tidak baik. Ada kata-kata bijak berkata: lebih baik duduk daripada tidur, lebih baik berdiri daripada duduk, lebih baik berjalan daripada berdiri, lebih baik bekerja daripada berjalan, yang maknanya adalah ajakan untuk selalu kreatif, berkarya, dan melakukan sesuatu yang berguna. Kita mengharapkan ada penjelasan resmi dari penyusun Buku Panduan Tahun Marturia HKBP 2008 tentang logo dan motto yang mencantumkan kalimat ajakan boan sadanari. Mari sukseskan Tahun Marturia HKBP 2008. pp
.
Sumber : Suara HKBP, April 2008
Spanduk Tahun Marturia HKBP 2008
Jumat, 18 April 2008
Salib Kasih Berpotensi Jadi Primadona
.
.
Salib Kasih setinggi kurang lebih 30-an meter yang terletak di Bukit Siatas Barita, Kabupaten Tapanuli Utara, kini menjadi salah satu primadona baru tujuan wisatawan di Sumatera Utara. Lokasi wisata dengan latar belakang sejarah perkembangan agama Kristen di Sumatera Utara ini sangat potensial menarik wisatawan mancanegara, terutama wisatawan dari negara-negara terkait dengan pekabaran Injil di Tanah Batak, seperti Inggris, Jerman, Belanda, Amerika dan sebagainya. Tinggal bagaimana pengelola lokasi wisata rohani ini mengemasnya supaya menjadi konsumsi menarik bagi wisatawan yang datang berkunjung. Seperti diketahui, hingga saat ini belum ada kegiatan-kegiatan menarik yang dikemas secara rutin di lokasi wisata ini, kecuali kegiatan kebaktian bersama dan penyediaan bilik-bilik doa. Padahal kalau dipikir-pikir, jika hanya untuk sekedar kebaktian bersama atau sekedar berdoa, kenapa harus jauh-jauh ke Salib Kasih?
.
Jika ingin mengembangkan lokasi Pariwisata Salib Kasih lebih baik dan bermasa depan cerah, maka perlu dipikirkan pengadaan kegiatan-kegiatan rutin terkait dengan latar belakang sejarah keberadaan Salib Kasih itu sendiri. Kegiatan-kegiatan rutin tersebut dimaksudkan untuk menghindari rasa jenuh para wisatawan yang datang berkunjung. Pemberdayaan masyarakat di sekitar lokasi Salib Kasih itupun perlu dipikirkan, paling tidak sebagai guide atau penyambung lidah sejarah tentang keberadaan Salib Kasih. Bila perlu, semua warga di sekitar Salib Kasih harus tahu sejarah keberadaan Salib Kasih atau paling tidak mereka harus dibekali penyuluhan tentang sejarah perkembangan agama Kristen di Tanah Batak sebagai cikal bakal terbentuknya Salib Kasih di desa mereka. Ini juga akan menjadi kegiatan rutin yang tidak harus mengeluarkan biaya besar bagi pengelola. Soalnya tidak lucu, kalau ada wisatawan yang bertanya kepada warga setempat tentang Salib Kasih, si warga tidak tahu memberi jawaban yang dapat memuaskan hati wisatawan. Paling parah lagi, jika ada warga setempat tentang Ompui, DR.I.L. Nommensen, sebagai penanam sejarah utama keberadaan Salib Kasih. Hal ini perlu diantisipasi pengelola, dan jangan sampai menyepelekannya. Bukankah nilai sejarah akan lebih berarti jika banyak orang yang selalu mengenang sejarah tersebut? Salib Kasih akan lebih bersinar dan menjadi kerinduan setiap warga nasrani di seluruh dunia, jika tokoh di balik sejarahnya menjadi buah bibir yang menarik. Bayangkan jika ada warga Silindung atau Tarutung, Tapanuli Utara tidak tahu sama sekali tentang DR.I.L. Nommensen, padahal pertanda sejarahnya berupa Salib Kasih mungkin setiap hari bertengger di pelupuk mata. by Ams
.
Sumber : Artista, Desember 2007
.
Jika ingin mengembangkan lokasi Pariwisata Salib Kasih lebih baik dan bermasa depan cerah, maka perlu dipikirkan pengadaan kegiatan-kegiatan rutin terkait dengan latar belakang sejarah keberadaan Salib Kasih itu sendiri. Kegiatan-kegiatan rutin tersebut dimaksudkan untuk menghindari rasa jenuh para wisatawan yang datang berkunjung. Pemberdayaan masyarakat di sekitar lokasi Salib Kasih itupun perlu dipikirkan, paling tidak sebagai guide atau penyambung lidah sejarah tentang keberadaan Salib Kasih. Bila perlu, semua warga di sekitar Salib Kasih harus tahu sejarah keberadaan Salib Kasih atau paling tidak mereka harus dibekali penyuluhan tentang sejarah perkembangan agama Kristen di Tanah Batak sebagai cikal bakal terbentuknya Salib Kasih di desa mereka. Ini juga akan menjadi kegiatan rutin yang tidak harus mengeluarkan biaya besar bagi pengelola. Soalnya tidak lucu, kalau ada wisatawan yang bertanya kepada warga setempat tentang Salib Kasih, si warga tidak tahu memberi jawaban yang dapat memuaskan hati wisatawan. Paling parah lagi, jika ada warga setempat tentang Ompui, DR.I.L. Nommensen, sebagai penanam sejarah utama keberadaan Salib Kasih. Hal ini perlu diantisipasi pengelola, dan jangan sampai menyepelekannya. Bukankah nilai sejarah akan lebih berarti jika banyak orang yang selalu mengenang sejarah tersebut? Salib Kasih akan lebih bersinar dan menjadi kerinduan setiap warga nasrani di seluruh dunia, jika tokoh di balik sejarahnya menjadi buah bibir yang menarik. Bayangkan jika ada warga Silindung atau Tarutung, Tapanuli Utara tidak tahu sama sekali tentang DR.I.L. Nommensen, padahal pertanda sejarahnya berupa Salib Kasih mungkin setiap hari bertengger di pelupuk mata. by Ams
.
Sumber : Artista, Desember 2007
.
O, Tao Toba
.
Angka dolok na timbo do
mangkaliangi ho O, Tao Toba na uli
Tapianmu na tio i tongtong dibahen
ho dalan lao tu pulomi
Hau mana tung bolak adaran na pe lomak
Di pangisi luatmi pinahanna pe rarak
Pandaraman pe bahat
Na humaliang topi mi
.
O, Tao Toba rajani sude na tao
Taona sumurung na lumobi ulimi
Molo huida rupami sian na dao
Tudos tu intan do denggan jala uli
Barita ni hinaulim di tano on
Umpama ni hinajogim di portibion
mambaen masihol
Saluhut ni nasa bangso mamereng ho
O, Tao Toba na uli... O, Tao Toba na uli
.
Teks dan musik :
Nahum Situmorang
.
Sumber : Majalah Tatap
mangkaliangi ho O, Tao Toba na uli
Tapianmu na tio i tongtong dibahen
ho dalan lao tu pulomi
Hau mana tung bolak adaran na pe lomak
Di pangisi luatmi pinahanna pe rarak
Pandaraman pe bahat
Na humaliang topi mi
.
O, Tao Toba rajani sude na tao
Taona sumurung na lumobi ulimi
Molo huida rupami sian na dao
Tudos tu intan do denggan jala uli
Barita ni hinaulim di tano on
Umpama ni hinajogim di portibion
mambaen masihol
Saluhut ni nasa bangso mamereng ho
O, Tao Toba na uli... O, Tao Toba na uli
.
Teks dan musik :
Nahum Situmorang
.
Sumber : Majalah Tatap
Rabu, 09 April 2008
HKBP Resort Kanaan Dalu-dalu seperti Domba Tanpa Gembala
Ada masalah krusial saat ini yang menimpa HKBP Resort Kanaan Dalu-dalu, Distrik XXII Riau, yaitu ketiadaan pendeta yang bertugas sekaligus ketidakjelasan statusnya sebagai Resort. Gedung gereja tersebut dibangun Perkebunan Kelapa Sawit PT Hutahaean sebagai tempat ibadah bagi karyawannya yang beragama Kristen, sedangkan HKBP Resort Kanaan Dalu-dalu sendiri diresmikan Ephorus HKBP DR SAE Nababan, 4 Oktober 1998.
.
Sulit diterima akal, sebuah Gereja Resort di lingkungan HKBP tidak memiliki pendeta. Tetapi, itulah yang terjadi di HKBP Resort Kanaan Dalu-dalu Distrik XXII Riau. Sudah tiga tahun gereja yang terletak di Perkebunan Kelapa Sawit PT Hutahaean Dalu-dalu, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu, Riau ini menjalankan sendiri roda organisasinya dengan hanya mengandalkan parhalado (majelis) yang terdiri dari sintua (penatua gereja) dan calon sintua. Lantas, bagaimana gereja ini melaksanakan tugas pelayanan seperti pembaptisan, sidi, pemberkatan pernikahan, Perjamuan Kudus, dan kegiatan lainnya yang seharusnya dilakukan seorang pendeta?
.
"Kami minta bantuan dari pendeta HKBP dari gereja lain,"jawab Uluan HKBP Resort Kanaan, St. K. Situmorang.
.
Kejadian ini sudah berlangsung tiga tahun. Pendeta terakhir yang bertugas adalah Pdt. Hotman Sitorus, sebelum pindah 9 Januari 2005. Penggantinya, Pdt. Martulus Manullang, STh (SK tertanggal 22 November 2004) hanya sekali berkunjung ke Dalu-dalu, yaitu 8 Mei 2005, namun tak pernah kembali lagi.
.
Tujuh bulan tanpa pendeta sedangkan kebutuhan untuk itu sudah sangat mendesak, mendorong majelis HKBP Resort Kanaan menyurati Ephorus HKBP Dr. Bonar Napitupulu. Inti surat tertanggal 29 Juni 2005 tersebut adalah keinginan HKBP Resort Kanaan untuk mundur (mansohot) menunggu adanya perubahan sikap Ephorus agar lebih memperhatikan nasib mereka.
.
HKBP Resort Kanaan pada akhirnya tidak jadi mundur, malah HKBP mengirimkan Pdt. Mauli H. Aritonang (SK tertanggal 16 Desember 2005) menggantikan Pdt. Martulus Manullang. Sayangnya, setelah sempat berkunjung, sang pendeta juga tak kunjung bertugas.
.
HKBP kembali menugaskan Pdt. Bangun Sitohang, STh (SK tertanggal 10 Mei 2006), namun pendeta ini tak pernah berkunjung, apalagi bertugas.
.
Begitu juga halnya dengan Pdt. Bernard Siagian, STh (SK tertanggal 29 November 2006) yang ditugaskan menggantikan Pdt. Bangun Sitohang.
.
Sempat beredar kabar miring di lingkungan HKBP Riau, bahwa selama bertugas di Dalu-dalu, Pdt Hotman Sitorus mengaku tidak hidup sejahtera (hurang balanjo). Tidak jelas apakah kabar miring ini mempengaruhi keengganan pendeta bertugas di Dalu-dalu.
.
Yang jelas, dalam berbagai kesempatan, parhalado HKBP Resort Kanaan menggambarkan bahwa selama di Dalu-dalu, Pdt Hotman Sitorus tidak pernah kekurangan biaya, bahkan diberi 14 bulan dalam setahun, sanggup membeli lahan dan sepeda motor, dan selain jadi Pendeta Resort dia juga merangkap jabatan Bendahara Resort.
.
Dirut PT Hutahaean, St. Harangan Wilmar Hutahaean juga menukas senada. "Ini lebih pada rekayasa. Saya sempat dikonfirmasi Praeses (Distrik XXII Riau) dan Pdt Tumpal Hutahaean (Anggota MPSD Distrik XXII Riau). Saya jawa, kami malah mengusulkan gaji Pdt Hotman Sitorus setara dengan pendeta Distrik, tiga kali gaji pokok, tetapi Pdt Hotman Sitorus tak bersedia," katanya.
.
PT Hutahaean juga memberikan banyak bantuan berupa bahan bangunan, alat, dan tenaga serta bantuan dalam bentuk uang kepada sejumlah pagaran (gereja anggota) saat membangun. HKBP Resort Kanaan selaku sabungan (induk Resort) juga banyak menyantuni anggota, yang jumlahnya 10 pagaran. "Itulah gambaran bahwa sabungan dan PT Hutahaean sangat peduli pada organisasi HKBP Resort Kanaan, kata St. K. Situmorang.
.
DITINGGAL PAGARAN
.
Keberadaan HKBP Resort Kanaan semakin tak menentu. Pada saat pendeta tak ada yang bertugas, yaitu 3 April 2005, sejumlah pagaran malah mengundurkan diri dari HKBP Resort Kanaan. Pagaran tersebut adalah HKBP Rantau Kasai, HKBP Simpang SKPD, HKBP KM-4 Murini, HKBP Mahato Sakti, HKBP Sei Talas, dan HKBP TSM Bangun Jaya. Pada Oktober 2005, pagaran-pagaran tersebut diresmikan menjadi resort persiapan, dengan nama HKBP Resort Estomihi.
.
Karena kebutuhan pendeta belum dipenuhi, pagaran lain yang tadinya bertahan di HKBP Resort Kanaan Dalu-dalu akhirnya memilih bergabung dengan HKBP Resort Persiapan Estomihi pada Juni 2006. Disebutkan resort persiapan diprakarsai Pdt Hotman Sitorus dan Praeses HKBP Distrik XXII Riau.
.
Pembentukan resort baru ini mendapat reaksi dari majelis HKBP Resort Kanaan Dalu-dalu karena dianggap tidak sesuai dengan aturan dan peraturan HKBP 2004-2010. "Mekanisme tidak ada, juga pemberitahuan. Sekarang HKBP Resort Kanaan Dalu-dalu terkatung-katung. Disebut resort, tapi tidak punya pagaran. Strukturnya bagaimana?" ujar St. K. Situmorang.
.
HW Hutahaean menambahkan, "Pembentukan Resort baru itu tanpa melalui prosedur HKBP. Misalnya harus ada Rapat Resort, yang ditinggalka harus setuju, dan menyeleaikan dabu-dabu (urusan administrasi). Saya tahu persis, karena saya pernah jadi Parhalado Pusat Majelis Pusat HKBP)."
.
KELIRU
.
Apa alasan pagaran berpisah dari HKBP Resort Kanaan? Ternyata, pemicunya adalah surat HW Hutahaean selaku Dirut PT Hutahaean (tanggal 11 Januari 2005) kepada pengurus gereja HKBP Resort Kanaan untuk mengatur pemakaian gedung gereja antara HKBP dengan sekte gereja lain secara bergilir. Sebab, selain HKBP, karyawan perkebunan banyak yang jadi jemaat GKPI, Methodist, Gereja Bethel Indonesia, dan Gereja Pentakosta, dan mereka tidak memiliki gereja sebagai tempat ibadah.
.
Sejumlah pagaran langsung bereaksi dengan cara mengundurkan diri dari Resort. Dengan alasan, gereja HKBP Resort Kanaan tidak lagi murni milik HKBP dan telah berubah menjadi Oikumene. Mereka minta petunjuk dari Praeses Distrik XXII Riau, dan tak berapa lama berdirilah HKBP Resort Persiapan Estomihi.
.
HW Hutahaean menganggap sikap pagaran tersebut sangat keliru. "Maksud saya baik, ingin mengakomodir kebutuhan seluruh pemeluk agama Kristen di perkebunan untuk melakukan ibadah dalam suasana nyaman dan tenang, itulah salah satu bagian dari tangung jawab perusahaan yang memiliki banyak karyawan. Dan, yang tak kalah penting, saya sudah menjelaskannya kepada Praeses, gedung gereja HKBP Resort Kanaan adalah hak pakai, bukan hak milik HKBP. Hal itu dituangkan dalam surat penyerahan gedung yang saya tanda tangani dengan Ephorus HKBP DR SAE Nababan, disaksikan Praeses Tapsel-Sumbar-Riau dan Pendeta Resort HKBP Kampar Barat (HKBP Resort Kanaan adalah pemekaran dari Resort Kampar di bawah naungan Distrik I Tapsel-Sumbar-Riau. Sedangkan Distrik XXII Riau, belum dikukuhkan). Kalau saja lahan milik saya, akan saya serahkan kepada HKBP. Perusahaan tidak memiliki hak dan wewenang menyerahkan tanah negara menjadi milik HKBP karena perusahaan hanya memiliki Hak Guna Usaha," papar HW Hutahaean.
.
Namun, apa lacur, gedung gereja hingga sekarang belum pernah dipergunakan secara bergilir tetapi pagaran HKBP Resort Kanaan sudah terlanjur mendirikan Resort sendiri. Hal inilah yang membuat parhalado dan HW Hutahaean masygul. Apalagi HKBP Resort Kanaan kini kerap disebut Gereja Oikumene. Padahal, sebagaimana diungkapkan parhalado dan dapat disaksikan saat mengikuti kebaktian Minggu, seluruh tata gereja yang berlaku di HKBP, termasuk penggunaan Almanak dan Buku Ende HKBP tetap dipertahankan.
.
Kalangan jemaat HKBP Riau sendiri menganggap adanya rekayasa untuk melumpuhkan HKBP Resort Kanaan dengan alasan yang masih dibalut misteri, termasuk dikait-kaitkan dengan tidak bertugasnya pendeta dan diresmikannya HKBP Persiapan Resort Estomihi.
.
"Kami tidak bisa menentukan sikap karena masih serba terkatung-katung. Sejak awal kekurangannya ada pada Praeses karena tidak melakukan klarifikasi, mencari akar masalah. Kalau ada masalah, didamaikan saja. Bagi kami tidak ada masalah. Kami hanya parhalado biasa, yang siap diatur dan dituntun. Keadaan ini harus dibenahi untuk tidak memberikan preseden buruk ke depan. Demi kebaikan dan kebenaran," kata St. K. Situmorang.
.
HW Hutahaean juga senada dengan St. K. Situmorang, "HKBP mau dibawa kemana dengan pola kepemimpinan sekarang? Akhir-akhir ini banyak sekali terjadi konflik di tubuh HKBP. Pimpinan terlalu banyak campur tangan. Pimpinan yang baik tentu tidak membiarkan jemaatnya seperti domba kehilangan gembala. Dalam kasus HKBP Resort Kanaan, kalau ada yang sakit hati ke saya, sasarannya adalah saya, bukan jemaat," ujarnya.
.
Ke depan HW Hutahaean berharap adanya figur kepemimpinan di HKBP yang mampu menjalankan tugas sesuai tohonan, bukan berdasarkan kepentingan pribadi.
.
Sumber : Horas, Edisi 92 / 25 Februari - 15 Maret 2008
.
Sulit diterima akal, sebuah Gereja Resort di lingkungan HKBP tidak memiliki pendeta. Tetapi, itulah yang terjadi di HKBP Resort Kanaan Dalu-dalu Distrik XXII Riau. Sudah tiga tahun gereja yang terletak di Perkebunan Kelapa Sawit PT Hutahaean Dalu-dalu, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu, Riau ini menjalankan sendiri roda organisasinya dengan hanya mengandalkan parhalado (majelis) yang terdiri dari sintua (penatua gereja) dan calon sintua. Lantas, bagaimana gereja ini melaksanakan tugas pelayanan seperti pembaptisan, sidi, pemberkatan pernikahan, Perjamuan Kudus, dan kegiatan lainnya yang seharusnya dilakukan seorang pendeta?
.
"Kami minta bantuan dari pendeta HKBP dari gereja lain,"jawab Uluan HKBP Resort Kanaan, St. K. Situmorang.
.
Kejadian ini sudah berlangsung tiga tahun. Pendeta terakhir yang bertugas adalah Pdt. Hotman Sitorus, sebelum pindah 9 Januari 2005. Penggantinya, Pdt. Martulus Manullang, STh (SK tertanggal 22 November 2004) hanya sekali berkunjung ke Dalu-dalu, yaitu 8 Mei 2005, namun tak pernah kembali lagi.
.
Tujuh bulan tanpa pendeta sedangkan kebutuhan untuk itu sudah sangat mendesak, mendorong majelis HKBP Resort Kanaan menyurati Ephorus HKBP Dr. Bonar Napitupulu. Inti surat tertanggal 29 Juni 2005 tersebut adalah keinginan HKBP Resort Kanaan untuk mundur (mansohot) menunggu adanya perubahan sikap Ephorus agar lebih memperhatikan nasib mereka.
.
HKBP Resort Kanaan pada akhirnya tidak jadi mundur, malah HKBP mengirimkan Pdt. Mauli H. Aritonang (SK tertanggal 16 Desember 2005) menggantikan Pdt. Martulus Manullang. Sayangnya, setelah sempat berkunjung, sang pendeta juga tak kunjung bertugas.
.
HKBP kembali menugaskan Pdt. Bangun Sitohang, STh (SK tertanggal 10 Mei 2006), namun pendeta ini tak pernah berkunjung, apalagi bertugas.
.
Begitu juga halnya dengan Pdt. Bernard Siagian, STh (SK tertanggal 29 November 2006) yang ditugaskan menggantikan Pdt. Bangun Sitohang.
.
Sempat beredar kabar miring di lingkungan HKBP Riau, bahwa selama bertugas di Dalu-dalu, Pdt Hotman Sitorus mengaku tidak hidup sejahtera (hurang balanjo). Tidak jelas apakah kabar miring ini mempengaruhi keengganan pendeta bertugas di Dalu-dalu.
.
Yang jelas, dalam berbagai kesempatan, parhalado HKBP Resort Kanaan menggambarkan bahwa selama di Dalu-dalu, Pdt Hotman Sitorus tidak pernah kekurangan biaya, bahkan diberi 14 bulan dalam setahun, sanggup membeli lahan dan sepeda motor, dan selain jadi Pendeta Resort dia juga merangkap jabatan Bendahara Resort.
.
Dirut PT Hutahaean, St. Harangan Wilmar Hutahaean juga menukas senada. "Ini lebih pada rekayasa. Saya sempat dikonfirmasi Praeses (Distrik XXII Riau) dan Pdt Tumpal Hutahaean (Anggota MPSD Distrik XXII Riau). Saya jawa, kami malah mengusulkan gaji Pdt Hotman Sitorus setara dengan pendeta Distrik, tiga kali gaji pokok, tetapi Pdt Hotman Sitorus tak bersedia," katanya.
.
PT Hutahaean juga memberikan banyak bantuan berupa bahan bangunan, alat, dan tenaga serta bantuan dalam bentuk uang kepada sejumlah pagaran (gereja anggota) saat membangun. HKBP Resort Kanaan selaku sabungan (induk Resort) juga banyak menyantuni anggota, yang jumlahnya 10 pagaran. "Itulah gambaran bahwa sabungan dan PT Hutahaean sangat peduli pada organisasi HKBP Resort Kanaan, kata St. K. Situmorang.
.
DITINGGAL PAGARAN
.
Keberadaan HKBP Resort Kanaan semakin tak menentu. Pada saat pendeta tak ada yang bertugas, yaitu 3 April 2005, sejumlah pagaran malah mengundurkan diri dari HKBP Resort Kanaan. Pagaran tersebut adalah HKBP Rantau Kasai, HKBP Simpang SKPD, HKBP KM-4 Murini, HKBP Mahato Sakti, HKBP Sei Talas, dan HKBP TSM Bangun Jaya. Pada Oktober 2005, pagaran-pagaran tersebut diresmikan menjadi resort persiapan, dengan nama HKBP Resort Estomihi.
.
Karena kebutuhan pendeta belum dipenuhi, pagaran lain yang tadinya bertahan di HKBP Resort Kanaan Dalu-dalu akhirnya memilih bergabung dengan HKBP Resort Persiapan Estomihi pada Juni 2006. Disebutkan resort persiapan diprakarsai Pdt Hotman Sitorus dan Praeses HKBP Distrik XXII Riau.
.
Pembentukan resort baru ini mendapat reaksi dari majelis HKBP Resort Kanaan Dalu-dalu karena dianggap tidak sesuai dengan aturan dan peraturan HKBP 2004-2010. "Mekanisme tidak ada, juga pemberitahuan. Sekarang HKBP Resort Kanaan Dalu-dalu terkatung-katung. Disebut resort, tapi tidak punya pagaran. Strukturnya bagaimana?" ujar St. K. Situmorang.
.
HW Hutahaean menambahkan, "Pembentukan Resort baru itu tanpa melalui prosedur HKBP. Misalnya harus ada Rapat Resort, yang ditinggalka harus setuju, dan menyeleaikan dabu-dabu (urusan administrasi). Saya tahu persis, karena saya pernah jadi Parhalado Pusat Majelis Pusat HKBP)."
.
KELIRU
.
Apa alasan pagaran berpisah dari HKBP Resort Kanaan? Ternyata, pemicunya adalah surat HW Hutahaean selaku Dirut PT Hutahaean (tanggal 11 Januari 2005) kepada pengurus gereja HKBP Resort Kanaan untuk mengatur pemakaian gedung gereja antara HKBP dengan sekte gereja lain secara bergilir. Sebab, selain HKBP, karyawan perkebunan banyak yang jadi jemaat GKPI, Methodist, Gereja Bethel Indonesia, dan Gereja Pentakosta, dan mereka tidak memiliki gereja sebagai tempat ibadah.
.
Sejumlah pagaran langsung bereaksi dengan cara mengundurkan diri dari Resort. Dengan alasan, gereja HKBP Resort Kanaan tidak lagi murni milik HKBP dan telah berubah menjadi Oikumene. Mereka minta petunjuk dari Praeses Distrik XXII Riau, dan tak berapa lama berdirilah HKBP Resort Persiapan Estomihi.
.
HW Hutahaean menganggap sikap pagaran tersebut sangat keliru. "Maksud saya baik, ingin mengakomodir kebutuhan seluruh pemeluk agama Kristen di perkebunan untuk melakukan ibadah dalam suasana nyaman dan tenang, itulah salah satu bagian dari tangung jawab perusahaan yang memiliki banyak karyawan. Dan, yang tak kalah penting, saya sudah menjelaskannya kepada Praeses, gedung gereja HKBP Resort Kanaan adalah hak pakai, bukan hak milik HKBP. Hal itu dituangkan dalam surat penyerahan gedung yang saya tanda tangani dengan Ephorus HKBP DR SAE Nababan, disaksikan Praeses Tapsel-Sumbar-Riau dan Pendeta Resort HKBP Kampar Barat (HKBP Resort Kanaan adalah pemekaran dari Resort Kampar di bawah naungan Distrik I Tapsel-Sumbar-Riau. Sedangkan Distrik XXII Riau, belum dikukuhkan). Kalau saja lahan milik saya, akan saya serahkan kepada HKBP. Perusahaan tidak memiliki hak dan wewenang menyerahkan tanah negara menjadi milik HKBP karena perusahaan hanya memiliki Hak Guna Usaha," papar HW Hutahaean.
.
Namun, apa lacur, gedung gereja hingga sekarang belum pernah dipergunakan secara bergilir tetapi pagaran HKBP Resort Kanaan sudah terlanjur mendirikan Resort sendiri. Hal inilah yang membuat parhalado dan HW Hutahaean masygul. Apalagi HKBP Resort Kanaan kini kerap disebut Gereja Oikumene. Padahal, sebagaimana diungkapkan parhalado dan dapat disaksikan saat mengikuti kebaktian Minggu, seluruh tata gereja yang berlaku di HKBP, termasuk penggunaan Almanak dan Buku Ende HKBP tetap dipertahankan.
.
Kalangan jemaat HKBP Riau sendiri menganggap adanya rekayasa untuk melumpuhkan HKBP Resort Kanaan dengan alasan yang masih dibalut misteri, termasuk dikait-kaitkan dengan tidak bertugasnya pendeta dan diresmikannya HKBP Persiapan Resort Estomihi.
.
"Kami tidak bisa menentukan sikap karena masih serba terkatung-katung. Sejak awal kekurangannya ada pada Praeses karena tidak melakukan klarifikasi, mencari akar masalah. Kalau ada masalah, didamaikan saja. Bagi kami tidak ada masalah. Kami hanya parhalado biasa, yang siap diatur dan dituntun. Keadaan ini harus dibenahi untuk tidak memberikan preseden buruk ke depan. Demi kebaikan dan kebenaran," kata St. K. Situmorang.
.
HW Hutahaean juga senada dengan St. K. Situmorang, "HKBP mau dibawa kemana dengan pola kepemimpinan sekarang? Akhir-akhir ini banyak sekali terjadi konflik di tubuh HKBP. Pimpinan terlalu banyak campur tangan. Pimpinan yang baik tentu tidak membiarkan jemaatnya seperti domba kehilangan gembala. Dalam kasus HKBP Resort Kanaan, kalau ada yang sakit hati ke saya, sasarannya adalah saya, bukan jemaat," ujarnya.
.
Ke depan HW Hutahaean berharap adanya figur kepemimpinan di HKBP yang mampu menjalankan tugas sesuai tohonan, bukan berdasarkan kepentingan pribadi.
.
Sumber : Horas, Edisi 92 / 25 Februari - 15 Maret 2008
Jumat, 04 April 2008
M. Simarmata, Tokoh Jemaat HKBP Palembang Sudah Tiada
Amang M. Simarmata, seorang tokoh jemaat HKBP Palembang yang disegani dan dihormati itu ternyata telah berpulang pada tanggal 16 Maret 2008 yang lalu. Beliau sangat berjasa di masa-masa konflik internal HKBP tahun 90-an yang lalu, bahkan sampai akhir hayatnya. Beliau selalu menawarkan bantuannya kepada gereja HKBP Palembang tanpa diminta Pendeta atau Sintua. Amang ini sudah lama dicalonkan jadi Sintua namun selalu menolak. Beliau selalu berkata mesti ada yang jadi ruas (jemaat) dan ada yang jadi Sintua dan Pendeta. Kalo semua jadi Sintua dan Pendeta, siapa lagi yang jadi ruas(jemaat)-nya. Memang, penyandang Bintang Nararya ini dikenal sangat tegas dan disiplin namun low profile.
.
Leadershipnya terlihat menonjol di saat-saat konflik tersebut. Amang inilah yang menghadap Pangdam, Kasdam, dan Kapolda sehingga tercipta "status-quo". Amang inilah juga yang mengkoordinir keamanan dalam menghadapi para preman yang dikirim dari Riau sebanyak 2 truk oleh, yang mengaku-ngaku dari, kubu Tiara. Amang ini sebenarnya juga tidak pro-SSA, namun beliau tidak mau gerejanya diacak-acak oleh orang luar. Karena beliau telah menjadi jemaat HKBP Palembang dari tahun 1964. Ya, beliau adalah salah seorang sesepuh Batak di Palembang bersama Amang Prof.Dr. BIT Tamba dan lain-lain yang bersama-sama sepakat bahwa gereja HKBP Palembang harus bersih dari konflik HKBP di Pusat. Kebetulan beliau adalah seorang sesepuh jemaat HKBP yang berasal dari angkatan. Beliau, seperti halnya amang Prof. Tamba, mampu berkomunikasi ke seluruh lapisan masyarakat, dari lapisan paling bawah sampai paling atas di Sumsel.
.
Amang pendeta waktu itu ada Amang Pdt. Parhusip, Amang Pdt. Saragih, Amang Pdt. Daniel Harahap, dll. Amang Pdt. Daniel Harahap waktu itu masih muda, namun terlihat tidak seberani sekarang. Walaupun dalam tulisannya Amang Pdt. Daniel Harahap terlihat menyepelekan peran amang M.Simarmata ini (Amang ini sudah tau akan adanya tulisan Amang Pdt DTA itu, beliau kecewa, tapi cuma bilang pendeta itu kan manusia juga), namun justru amang inilah dulu yang melindungi mereka, walaupun sudah dilarang anak-anaknya karena menurut anak-anaknya ikut-ikut konflik HKBP tidak ada gunanya. Toh, tidak akan ada pendeta HKBP yang mengingatnya. Memang sih, tidak ada pendeta HKBP yang dulu dibelanya turut mengucapkan duka cita. Tragis memang...
.
Amang M.Simarmata ini adalah seorang anggota POLRI yang berasal dari Brimob, pemegang bintang Nararya, dan seorang lulusan Diplom Criminolog (setara S1) dari Jerman Barat. Kisah perjuangan hidup amang ini sudah melegenda di Palembang, karena beliau memulainya di Palembang dari nol.
.
Amang ini dikebumikan di TPU Sugih Waras, Palembang, walaupun sebenarnya beliau berhak dimakamkan Taman Makam Pahlawan karena memiliki Bintang Nararya. Selamat Jalan Amang...
.
Sumber :
.
Leadershipnya terlihat menonjol di saat-saat konflik tersebut. Amang inilah yang menghadap Pangdam, Kasdam, dan Kapolda sehingga tercipta "status-quo". Amang inilah juga yang mengkoordinir keamanan dalam menghadapi para preman yang dikirim dari Riau sebanyak 2 truk oleh, yang mengaku-ngaku dari, kubu Tiara. Amang ini sebenarnya juga tidak pro-SSA, namun beliau tidak mau gerejanya diacak-acak oleh orang luar. Karena beliau telah menjadi jemaat HKBP Palembang dari tahun 1964. Ya, beliau adalah salah seorang sesepuh Batak di Palembang bersama Amang Prof.Dr. BIT Tamba dan lain-lain yang bersama-sama sepakat bahwa gereja HKBP Palembang harus bersih dari konflik HKBP di Pusat. Kebetulan beliau adalah seorang sesepuh jemaat HKBP yang berasal dari angkatan. Beliau, seperti halnya amang Prof. Tamba, mampu berkomunikasi ke seluruh lapisan masyarakat, dari lapisan paling bawah sampai paling atas di Sumsel.
.
Amang pendeta waktu itu ada Amang Pdt. Parhusip, Amang Pdt. Saragih, Amang Pdt. Daniel Harahap, dll. Amang Pdt. Daniel Harahap waktu itu masih muda, namun terlihat tidak seberani sekarang. Walaupun dalam tulisannya Amang Pdt. Daniel Harahap terlihat menyepelekan peran amang M.Simarmata ini (Amang ini sudah tau akan adanya tulisan Amang Pdt DTA itu, beliau kecewa, tapi cuma bilang pendeta itu kan manusia juga), namun justru amang inilah dulu yang melindungi mereka, walaupun sudah dilarang anak-anaknya karena menurut anak-anaknya ikut-ikut konflik HKBP tidak ada gunanya. Toh, tidak akan ada pendeta HKBP yang mengingatnya. Memang sih, tidak ada pendeta HKBP yang dulu dibelanya turut mengucapkan duka cita. Tragis memang...
.
Amang M.Simarmata ini adalah seorang anggota POLRI yang berasal dari Brimob, pemegang bintang Nararya, dan seorang lulusan Diplom Criminolog (setara S1) dari Jerman Barat. Kisah perjuangan hidup amang ini sudah melegenda di Palembang, karena beliau memulainya di Palembang dari nol.
.
Amang ini dikebumikan di TPU Sugih Waras, Palembang, walaupun sebenarnya beliau berhak dimakamkan Taman Makam Pahlawan karena memiliki Bintang Nararya. Selamat Jalan Amang...
.
Sumber :
Kamis, 03 April 2008
HKBP Papan Mas Diharapkan Berdamai
Masih berkaitan dengan kenyamanan beribadah, di Gereja HKBP Papan Mas, Tambun Selatan, Bekasi Timur, Jawa Barat, pun jemaat merasa terusik karena adanya oknum pelayan di gereja tersebut yang tidak sepaham dengan pendetanya. Dari informasi yang diterima, pendeta jemaat setempat Pdt Sahat Simbolon Tinambunan, saat ditempatkan di HKBP Papan Mas, melakukan "reformasi". Reformasi ini megusik kenyamanan sejumlah sintua di gereja tersebut. Apalagi reformasi dilakukan dalam hal manajemen gerejawi. Sejak itulah terjadi perlawanan dari beberapa sintua kepada Pdt Sahat Simbolon dan kawan-kawannya.
.
Dalam beberapa bulan terakhir ini, HKBP Papan Mas berurusan dengan pihak kepolisian. Soalnya, pernah terjadi kericuhan di tengah gereja, seperti adanya pelayan yang pro Pdt. Sahat Simbolon diseret oleh lawannya dari mimbargereja. Hal inilah yang membuat gereja ini makin disorot masyarakat setempat sebagai gereja yang rentan berkonflik. Dari informasi yang diterima, akhir-akhir ini, kebaktian di gereja setempat sering terusik karena kedatangan orang-orang yang terkesan menakut-nakuti. "Makanya, kami minta polisiuntuk mengawal kebaktian agar jangan ada gangguan preman. Dan, sebenarnya kami malu atas kasus ini, karena sudah masuk juga ke kora," terangnya.
.
Sebagai jemaat di HKBP PapanMas, mereka akan terus mendukung Pdt. Sahat Simbolon. Karena Pdt. Sahat Simbolon dianggap ingin membenahi keadaan di gereja agar lebih baik. "Setahu kami, Pdt Sahat Simbolon sering mendapat teror dari oknum-oknum pelayan yang menentangnya, tapi ia tetap tegar. Dan kita sebetulnya sagat berharap agar ada kedamaian di tengah gereja ini.," ujarnya. Sementara Ketua Forum Peduli Jemaat HKBP, TP Jose Silitonga, SH menerangkan, terjadinya serangkaian perpecahan di tengah jemaatHKBP adalah akibat kebijakan petingi HKBP yang tidak arif kepada jemaat. Banyak pelayan HKBP,katanya, sudah meyimpang dari misi pelayanannya. Gereja dianggap hanya tempat mencari kekuasaan, kehormatan, dan kepentingan duniawi.
.
Sumber: Narwastu Pembaruan
.
Dalam beberapa bulan terakhir ini, HKBP Papan Mas berurusan dengan pihak kepolisian. Soalnya, pernah terjadi kericuhan di tengah gereja, seperti adanya pelayan yang pro Pdt. Sahat Simbolon diseret oleh lawannya dari mimbargereja. Hal inilah yang membuat gereja ini makin disorot masyarakat setempat sebagai gereja yang rentan berkonflik. Dari informasi yang diterima, akhir-akhir ini, kebaktian di gereja setempat sering terusik karena kedatangan orang-orang yang terkesan menakut-nakuti. "Makanya, kami minta polisiuntuk mengawal kebaktian agar jangan ada gangguan preman. Dan, sebenarnya kami malu atas kasus ini, karena sudah masuk juga ke kora," terangnya.
.
Sebagai jemaat di HKBP PapanMas, mereka akan terus mendukung Pdt. Sahat Simbolon. Karena Pdt. Sahat Simbolon dianggap ingin membenahi keadaan di gereja agar lebih baik. "Setahu kami, Pdt Sahat Simbolon sering mendapat teror dari oknum-oknum pelayan yang menentangnya, tapi ia tetap tegar. Dan kita sebetulnya sagat berharap agar ada kedamaian di tengah gereja ini.," ujarnya. Sementara Ketua Forum Peduli Jemaat HKBP, TP Jose Silitonga, SH menerangkan, terjadinya serangkaian perpecahan di tengah jemaatHKBP adalah akibat kebijakan petingi HKBP yang tidak arif kepada jemaat. Banyak pelayan HKBP,katanya, sudah meyimpang dari misi pelayanannya. Gereja dianggap hanya tempat mencari kekuasaan, kehormatan, dan kepentingan duniawi.
.
Sumber: Narwastu Pembaruan
Jemaat HKBP Rajeg Bisa Beribadah Kembali
Jemaat Gereja HKBP Rajeg, Tangerang, Banten, sejak lima bulan lalu boleh bernafas lega. Pasalnya, mereka telah diperbolehkan kembali untuk melaksanakan ibadah seperti sediakala, meski dari rumah ke rumah jemaat. Kepastian tersebut diperoleh setelah ditandatanganinya surat pernyataan bersama antara pimpinan HKBP Rajeg, Pdt Ernawati Hasugian STh dengan Ketua RW 01 Pondok Sukatani Permai Hadi Sucipto, Kelurahan Sukatani, Kecamatan Rajeg, Tangerang, Banten pada 12 September 2007 lalu, yang disaksikan Ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia) Rajeg, KH Bahrudin, anggota FKUB (Forum Komunikasi Umat Beragama) Tangerang, Fritz Kandori, Kepala KUA Kecamatan Rajeg Drs.H. Rohimin dan Kanwil depag Baten, Youke Sinyal, MTh.
.
Dalam surat pernyataan bersama tersebut terdapat tiga poin yang harus dipatuhi oleh kedua belah pihak.
.
Pertama, pihak pertama bersedia menarik gugatan dari Polres Tigaraksa Tangerang terhadap tiga oang warga Pondok Sukatani.
.
Kedua, pihak kedua atas nama masyarakat Pondok Sukatani Permai memberikan jaminan dan kenyamanan kepada pihak pertama untuk melaksanakan ibadah dengan cara berpindah-pindah tempat di Pondok Sukatani Permai, Rajeg.
.
Ketiga, masing-masing pihak bertanggung jawab untuk menjaga keamanan dan kenyamanan dalam hal beribadah.
.
Apabila terjadi pelanggaran atas kesepakatan tersebut di atas, maka akan diselesaikan dengan cara musyawarah. Apabila musyawaah tidak tercapai, maka kedua belahpihak dapat menempuh jalur hukum.
.
Atas peran Hanny Lawrence
.
Adanya perundingan damai terhadap kasus yang menimpa HKBP Rajeg ini, tidak lepas dari peran Ketua DPW PDS (Partai Damai Sejahtera) Banten, Hanny Lawrence yang memberikan respons cepat setelah mendengar adanya penyerangan tersebut. "Kebetulan waktu itu saya di Tangerang. Lalu kami meluncur ke Rajeg. Sampai di sana sudah sore, tidak ada lagi jemaat maupun massa. Tapi sisa-sia kerusuhan masih tampak. Tempat ibadah diberi garis polisi," kata Hanny yang memang telah dikenal oleh berbagai ormas di daerah Tangerang ini, ketika ditemui belum lama ini.
.
Lanjut Hanny, ia pun menghubungi beberapa pipinan Muspida di Tangerang, untuk mengatur pertemuan tersebut. Menurutnya, proses kesepakatan berjalan dengan alot. "Kita juga bersyukur Camat Rajeg mau berinisiatif mempertemukan pihak gereja dengan warga masyarakat, sehingga tercapai kesepakatanbersama pada 12 September lalu. Terima kasih atas kebijakan aparat pemerintah Rajeg, tokoh masyarakat serta tokoh agama Rajeg,"imbuhnya.
.
Sebagaimana diketahui, pada Minggu 2 September 2007 lalu, jemaat HKBP Rajeg disatroni oleh sekelompok massa, dengan melempari jemat yang saat itu mengikuti ibadah. Sejumlah jemaat menjadi korban aksi pelemparan batu, salah satunya adalah Pdt JAU Doloksaribu, Praeses HKBP Distrik Jakarta II.
.
Saat peristiwa itu terjadi, jemaat HKBP Rajeg sedang melaksanakan ibadah syukur atas keberhasilan Pilkada DKI Jakarta 2007 dan mendoakan persiapan pemilihan Bupati - Wakil Bupati Kabupaten Tangerang. Jumlah jemaat yang hadir dalam kebaktian saat itu diperkirakan lebih dari 200 orang.
.
Sumber : Narwastu Pembaruan
.
Dalam surat pernyataan bersama tersebut terdapat tiga poin yang harus dipatuhi oleh kedua belah pihak.
.
Pertama, pihak pertama bersedia menarik gugatan dari Polres Tigaraksa Tangerang terhadap tiga oang warga Pondok Sukatani.
.
Kedua, pihak kedua atas nama masyarakat Pondok Sukatani Permai memberikan jaminan dan kenyamanan kepada pihak pertama untuk melaksanakan ibadah dengan cara berpindah-pindah tempat di Pondok Sukatani Permai, Rajeg.
.
Ketiga, masing-masing pihak bertanggung jawab untuk menjaga keamanan dan kenyamanan dalam hal beribadah.
.
Apabila terjadi pelanggaran atas kesepakatan tersebut di atas, maka akan diselesaikan dengan cara musyawarah. Apabila musyawaah tidak tercapai, maka kedua belahpihak dapat menempuh jalur hukum.
.
Atas peran Hanny Lawrence
.
Adanya perundingan damai terhadap kasus yang menimpa HKBP Rajeg ini, tidak lepas dari peran Ketua DPW PDS (Partai Damai Sejahtera) Banten, Hanny Lawrence yang memberikan respons cepat setelah mendengar adanya penyerangan tersebut. "Kebetulan waktu itu saya di Tangerang. Lalu kami meluncur ke Rajeg. Sampai di sana sudah sore, tidak ada lagi jemaat maupun massa. Tapi sisa-sia kerusuhan masih tampak. Tempat ibadah diberi garis polisi," kata Hanny yang memang telah dikenal oleh berbagai ormas di daerah Tangerang ini, ketika ditemui belum lama ini.
.
Lanjut Hanny, ia pun menghubungi beberapa pipinan Muspida di Tangerang, untuk mengatur pertemuan tersebut. Menurutnya, proses kesepakatan berjalan dengan alot. "Kita juga bersyukur Camat Rajeg mau berinisiatif mempertemukan pihak gereja dengan warga masyarakat, sehingga tercapai kesepakatanbersama pada 12 September lalu. Terima kasih atas kebijakan aparat pemerintah Rajeg, tokoh masyarakat serta tokoh agama Rajeg,"imbuhnya.
.
Sebagaimana diketahui, pada Minggu 2 September 2007 lalu, jemaat HKBP Rajeg disatroni oleh sekelompok massa, dengan melempari jemat yang saat itu mengikuti ibadah. Sejumlah jemaat menjadi korban aksi pelemparan batu, salah satunya adalah Pdt JAU Doloksaribu, Praeses HKBP Distrik Jakarta II.
.
Saat peristiwa itu terjadi, jemaat HKBP Rajeg sedang melaksanakan ibadah syukur atas keberhasilan Pilkada DKI Jakarta 2007 dan mendoakan persiapan pemilihan Bupati - Wakil Bupati Kabupaten Tangerang. Jumlah jemaat yang hadir dalam kebaktian saat itu diperkirakan lebih dari 200 orang.
.
Sumber : Narwastu Pembaruan
Selasa, 01 April 2008
St Rekjon Simamora Sumbang Organ ke HKBP Tolping
Salah satu perantau asal Tolping, Kecamatan Pakkat, St Rekjon Simamora beberapa waktu lalu menyumbang sebuah organ ke HKBP Tolping. Hal ini dilakukan karena belum tersedianya alat musik tersebut.
.
Menurut dia, HKBP Tolping yang sudah selesai pembangunannya oleh masyarakat dan perantau, sangat menyedihkan, karena semakin minim yang marminggu. Khususnya anak sekolah minggu dan remaja. "Saya sedih melihat, sekolah minggu yang sudah jarang ke Gereja, begitu juga remaja. Oleh karena itu, para parhalado dan uluan hendaknya terus berupaya semaksimal mungkin untuk mengajak mereka marminggu,"harap Rekjon Simamora.
.
Dia juga menghimbau, kepada masyarakat Tolping, kiranya selalu mardos ni roha, jangan saling menyalahkan satu dengan yang lain. "Kalu kita semua bersatu, kan begitu indah dan damai. Walaupun berbeda-beda agama tapi tetap rukun, saling hormat-menghormati, dan tolong-menolong. Hidup ini apa sih, hanya sementaranya, maka semasih kita sehat marilah berlomba membuat ang baik, agar kampung kita itu maju dan sejahtera masyarakatnya," katanya.
.
Sumber : Barita Batak, Februari 2008.
.
Menurut dia, HKBP Tolping yang sudah selesai pembangunannya oleh masyarakat dan perantau, sangat menyedihkan, karena semakin minim yang marminggu. Khususnya anak sekolah minggu dan remaja. "Saya sedih melihat, sekolah minggu yang sudah jarang ke Gereja, begitu juga remaja. Oleh karena itu, para parhalado dan uluan hendaknya terus berupaya semaksimal mungkin untuk mengajak mereka marminggu,"harap Rekjon Simamora.
.
Dia juga menghimbau, kepada masyarakat Tolping, kiranya selalu mardos ni roha, jangan saling menyalahkan satu dengan yang lain. "Kalu kita semua bersatu, kan begitu indah dan damai. Walaupun berbeda-beda agama tapi tetap rukun, saling hormat-menghormati, dan tolong-menolong. Hidup ini apa sih, hanya sementaranya, maka semasih kita sehat marilah berlomba membuat ang baik, agar kampung kita itu maju dan sejahtera masyarakatnya," katanya.
.
Sumber : Barita Batak, Februari 2008.
Australia Bersama HKBP Bantu Peternak Lumbanjulu
Belum lama ini, Glanice Hartwich dari LCA (Lutheran Church Australia) meninjau sekaligus menyerahkan 30 ekor anak babi organic kepada kelompok ternak abi di Lumbanjulu. Hadir pada saat itu, Pengmas HKBP, Pdt Reinjustin Gultom.
.
Glanice mengatakan, begitu senang dan bangga bisa berkunjung sekaligus bertemu dengan masyarakat Lumbanjulu, dan sangat mendukung program ternak babi organic yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
.
Pelayanan Kepedulian
.
Menurut rencana program ternak babi organic ini akan diteruskan ke Kabupaten Samosir. Pendeta Ressort Lumbanjulu, Pdt Daut Simanullang STh menjelaskan, bahwa peran Gereja buka hanya rutinitas, akan tetapi holistic dan kolektif dalam pelayanan kepedulian lingkungan dan pemberdayaan ekonomi warga.
.
Setelah usai ibadah, diteruskan dengan penyerahan ternak secara simbolik kepada Pdt Pakpahan, menyusul 15 warga tani HKBP Lumbanjulu. Setela itu rombongan Pengmas dan tamu dari Australia meninjau kelompok Credit Union dan usaha mesin pengiling jagung untuk pakan ternak kelompok ini.
.
Sumber : Barita Batak, Februari 2008
.
Glanice mengatakan, begitu senang dan bangga bisa berkunjung sekaligus bertemu dengan masyarakat Lumbanjulu, dan sangat mendukung program ternak babi organic yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
.
Pelayanan Kepedulian
.
Menurut rencana program ternak babi organic ini akan diteruskan ke Kabupaten Samosir. Pendeta Ressort Lumbanjulu, Pdt Daut Simanullang STh menjelaskan, bahwa peran Gereja buka hanya rutinitas, akan tetapi holistic dan kolektif dalam pelayanan kepedulian lingkungan dan pemberdayaan ekonomi warga.
.
Setelah usai ibadah, diteruskan dengan penyerahan ternak secara simbolik kepada Pdt Pakpahan, menyusul 15 warga tani HKBP Lumbanjulu. Setela itu rombongan Pengmas dan tamu dari Australia meninjau kelompok Credit Union dan usaha mesin pengiling jagung untuk pakan ternak kelompok ini.
.
Sumber : Barita Batak, Februari 2008
Daftar Gereja / Rumah Ibadah HKBP yang Ditutup, Dirusak, dan Mengalami Kesulitan untuk Melakukan Ibadah dalam Periode 2004-2007
Daftar ini dicuplik dari DAFTAR GEREJA / RUMAH IBADAH YANG DITUTUP, DIRUSAK, DAN MENGALAMI KESULITAN UNTUK MELAKUKAN IBADAH PERIODE 2004-2007 yang dikeluarkan oleh Departemen Koinonia PGI (Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia) dengan data hingga 1 Desember 2007.
.
NO. TANGGAL
ALAMAT
KONDISI
PELAKU
KETERANGAN
.
22. 38055.
HKBP Rancaekek, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung.
Rumah tinggal yang menjadi tempat ibadah dipaksa ditutup.
Oleh Muspika setempat.
Ibadah sudah berjalan kembali tetapi berpindah-pindah.
.
35. 38569.
HKBP Lembang, Lembang.
Dipaksa tutup.
Oleh Massa.
-
.
36. 16-07-2005
Pos HKBP Cingcing, Desa Cingcing, Komp. Gading Tutuka I Blok F-I No.12 RT.9/13, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung
Rumah tinggal yang menjadi tempat ibadah dipaksa ditutup.
Oleh AGAP.
Gereja masih ditutup
.
57. 38451.
HKBP Jatimulya, Jl. Melati Raya Ujung No.5, Perum Jatimulya, Bekasi Timur.
Dipaksa tutup karena IMB tempat ibadah belum ada.
Oleh FPI
Hingga kini tidak dapat beribadah di gedung gereja. Terpaksa menggunakan gedung lain yang jauh dari lokasi.
.
64. 25-09-2005.
HKBP Sumedang, Sumedang, Jawa Barat
Dipaksa tutup.
Oleh Massa.
-
.
81. 23-04-2006.
HKBP, Perumahan Griya Bukit Jaya, Desa Tlajung Mudik, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
Ruko yang digunakan sebagai tempat ibadah dipaksa ditutup.
Oleh warga masyarakat dihadiri Muspika setempat.
-
.
102. 39122.
HKBP, Perum Rajeg, Kutabumi, Tangerang.
Diserang dan dipaksa tutup.
Oleh ?
Ibadah dapat diteruskan tetapi berpndah-pindah.
.
Sumber:
Narwastu Pembaruan, Februari 2008.
.
NO. TANGGAL
ALAMAT
KONDISI
PELAKU
KETERANGAN
.
22. 38055.
HKBP Rancaekek, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung.
Rumah tinggal yang menjadi tempat ibadah dipaksa ditutup.
Oleh Muspika setempat.
Ibadah sudah berjalan kembali tetapi berpindah-pindah.
.
35. 38569.
HKBP Lembang, Lembang.
Dipaksa tutup.
Oleh Massa.
-
.
36. 16-07-2005
Pos HKBP Cingcing, Desa Cingcing, Komp. Gading Tutuka I Blok F-I No.12 RT.9/13, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung
Rumah tinggal yang menjadi tempat ibadah dipaksa ditutup.
Oleh AGAP.
Gereja masih ditutup
.
57. 38451.
HKBP Jatimulya, Jl. Melati Raya Ujung No.5, Perum Jatimulya, Bekasi Timur.
Dipaksa tutup karena IMB tempat ibadah belum ada.
Oleh FPI
Hingga kini tidak dapat beribadah di gedung gereja. Terpaksa menggunakan gedung lain yang jauh dari lokasi.
.
64. 25-09-2005.
HKBP Sumedang, Sumedang, Jawa Barat
Dipaksa tutup.
Oleh Massa.
-
.
81. 23-04-2006.
HKBP, Perumahan Griya Bukit Jaya, Desa Tlajung Mudik, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
Ruko yang digunakan sebagai tempat ibadah dipaksa ditutup.
Oleh warga masyarakat dihadiri Muspika setempat.
-
.
102. 39122.
HKBP, Perum Rajeg, Kutabumi, Tangerang.
Diserang dan dipaksa tutup.
Oleh ?
Ibadah dapat diteruskan tetapi berpndah-pindah.
.
Sumber:
Narwastu Pembaruan, Februari 2008.