Kamis, 03 April 2008

Jemaat HKBP Rajeg Bisa Beribadah Kembali

Jemaat Gereja HKBP Rajeg, Tangerang, Banten, sejak lima bulan lalu boleh bernafas lega. Pasalnya, mereka telah diperbolehkan kembali untuk melaksanakan ibadah seperti sediakala, meski dari rumah ke rumah jemaat. Kepastian tersebut diperoleh setelah ditandatanganinya surat pernyataan bersama antara pimpinan HKBP Rajeg, Pdt Ernawati Hasugian STh dengan Ketua RW 01 Pondok Sukatani Permai Hadi Sucipto, Kelurahan Sukatani, Kecamatan Rajeg, Tangerang, Banten pada 12 September 2007 lalu, yang disaksikan Ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia) Rajeg, KH Bahrudin, anggota FKUB (Forum Komunikasi Umat Beragama) Tangerang, Fritz Kandori, Kepala KUA Kecamatan Rajeg Drs.H. Rohimin dan Kanwil depag Baten, Youke Sinyal, MTh.
.
Dalam surat pernyataan bersama tersebut terdapat tiga poin yang harus dipatuhi oleh kedua belah pihak.
.
Pertama, pihak pertama bersedia menarik gugatan dari Polres Tigaraksa Tangerang terhadap tiga oang warga Pondok Sukatani.
.
Kedua, pihak kedua atas nama masyarakat Pondok Sukatani Permai memberikan jaminan dan kenyamanan kepada pihak pertama untuk melaksanakan ibadah dengan cara berpindah-pindah tempat di Pondok Sukatani Permai, Rajeg.
.
Ketiga, masing-masing pihak bertanggung jawab untuk menjaga keamanan dan kenyamanan dalam hal beribadah.
.
Apabila terjadi pelanggaran atas kesepakatan tersebut di atas, maka akan diselesaikan dengan cara musyawarah. Apabila musyawaah tidak tercapai, maka kedua belahpihak dapat menempuh jalur hukum.
.
Atas peran Hanny Lawrence
.
Adanya perundingan damai terhadap kasus yang menimpa HKBP Rajeg ini, tidak lepas dari peran Ketua DPW PDS (Partai Damai Sejahtera) Banten, Hanny Lawrence yang memberikan respons cepat setelah mendengar adanya penyerangan tersebut. "Kebetulan waktu itu saya di Tangerang. Lalu kami meluncur ke Rajeg. Sampai di sana sudah sore, tidak ada lagi jemaat maupun massa. Tapi sisa-sia kerusuhan masih tampak. Tempat ibadah diberi garis polisi," kata Hanny yang memang telah dikenal oleh berbagai ormas di daerah Tangerang ini, ketika ditemui belum lama ini.
.
Lanjut Hanny, ia pun menghubungi beberapa pipinan Muspida di Tangerang, untuk mengatur pertemuan tersebut. Menurutnya, proses kesepakatan berjalan dengan alot. "Kita juga bersyukur Camat Rajeg mau berinisiatif mempertemukan pihak gereja dengan warga masyarakat, sehingga tercapai kesepakatanbersama pada 12 September lalu. Terima kasih atas kebijakan aparat pemerintah Rajeg, tokoh masyarakat serta tokoh agama Rajeg,"imbuhnya.
.
Sebagaimana diketahui, pada Minggu 2 September 2007 lalu, jemaat HKBP Rajeg disatroni oleh sekelompok massa, dengan melempari jemat yang saat itu mengikuti ibadah. Sejumlah jemaat menjadi korban aksi pelemparan batu, salah satunya adalah Pdt JAU Doloksaribu, Praeses HKBP Distrik Jakarta II.
.
Saat peristiwa itu terjadi, jemaat HKBP Rajeg sedang melaksanakan ibadah syukur atas keberhasilan Pilkada DKI Jakarta 2007 dan mendoakan persiapan pemilihan Bupati - Wakil Bupati Kabupaten Tangerang. Jumlah jemaat yang hadir dalam kebaktian saat itu diperkirakan lebih dari 200 orang.
.
Sumber : Narwastu Pembaruan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar