Kamis, 03 April 2008

HKBP Papan Mas Diharapkan Berdamai

Masih berkaitan dengan kenyamanan beribadah, di Gereja HKBP Papan Mas, Tambun Selatan, Bekasi Timur, Jawa Barat, pun jemaat merasa terusik karena adanya oknum pelayan di gereja tersebut yang tidak sepaham dengan pendetanya. Dari informasi yang diterima, pendeta jemaat setempat Pdt Sahat Simbolon Tinambunan, saat ditempatkan di HKBP Papan Mas, melakukan "reformasi". Reformasi ini megusik kenyamanan sejumlah sintua di gereja tersebut. Apalagi reformasi dilakukan dalam hal manajemen gerejawi. Sejak itulah terjadi perlawanan dari beberapa sintua kepada Pdt Sahat Simbolon dan kawan-kawannya.
.
Dalam beberapa bulan terakhir ini, HKBP Papan Mas berurusan dengan pihak kepolisian. Soalnya, pernah terjadi kericuhan di tengah gereja, seperti adanya pelayan yang pro Pdt. Sahat Simbolon diseret oleh lawannya dari mimbargereja. Hal inilah yang membuat gereja ini makin disorot masyarakat setempat sebagai gereja yang rentan berkonflik. Dari informasi yang diterima, akhir-akhir ini, kebaktian di gereja setempat sering terusik karena kedatangan orang-orang yang terkesan menakut-nakuti. "Makanya, kami minta polisiuntuk mengawal kebaktian agar jangan ada gangguan preman. Dan, sebenarnya kami malu atas kasus ini, karena sudah masuk juga ke kora," terangnya.
.
Sebagai jemaat di HKBP PapanMas, mereka akan terus mendukung Pdt. Sahat Simbolon. Karena Pdt. Sahat Simbolon dianggap ingin membenahi keadaan di gereja agar lebih baik. "Setahu kami, Pdt Sahat Simbolon sering mendapat teror dari oknum-oknum pelayan yang menentangnya, tapi ia tetap tegar. Dan kita sebetulnya sagat berharap agar ada kedamaian di tengah gereja ini.," ujarnya. Sementara Ketua Forum Peduli Jemaat HKBP, TP Jose Silitonga, SH menerangkan, terjadinya serangkaian perpecahan di tengah jemaatHKBP adalah akibat kebijakan petingi HKBP yang tidak arif kepada jemaat. Banyak pelayan HKBP,katanya, sudah meyimpang dari misi pelayanannya. Gereja dianggap hanya tempat mencari kekuasaan, kehormatan, dan kepentingan duniawi.
.
Sumber: Narwastu Pembaruan

1 komentar:

  1. Saya sangant prihatin setiap kali mendengar ada pertikaian di gereja HKBP.
    Kenapa harus ada pertikaian...? Apakah tidak ada lagi cara-cara damai dan lebih santun untuk menunjukkan perbedaan...? Apakah TUHAN kita YESUS mengajarkan kita untuk bertikai...? Kalau di gereja saja kita sudah bertikai, berkelahi, bagaimana di kehidupan kita sehari-hari...? bagaimana di dalam rumah tangga...?

    Kita manusia adalah ciptaan paling sempurna yang pernah diciptakan TUHAN. Kita dilengkapi dengan akal budi dan hati nurani. Dengan akal budi dan hati nurani itulah seharusnya kita bertindak dan bersikap. Bukan dengan ego. Akal budi dan hati nurani itu adalah anugrah dari TUHAN. TUHAN menginginkan kita menggunakannya dengan benar. TUHAN tidak pernah menginginkan manusia bertikai. Pertikaian adalah pilihan buruk yang sering dipilih manusia.

    Bagi ruas, parhalado, sintua, pendeta dan pimpinan HKBP, jangan lagi bertikai, jangan lagi berkonflik. Kita memiliki akal budi dan hati nurani untuk memikirkan cara-cara damai yang lebih santun bila ada perbedaan.
    Jangan kita tambah lagi air mata dengan tindakan yang tidak terpuji.

    Aku sedih setiap kali ada pertikaian di gereja HKBP.

    BalasHapus