Selasa, 16 Oktober 2007

Pesta Kebangunan Rohani Kaum Bapak HKBP Distrik X Medan-Aceh Meriah

Medan (SIB)
.
Kaum Bapak (Ama) diajak untuk bangkit dan memberdayakan diri agar bisamengemban tri tugas panggilan gereja yaitu koinonia, pekabaran Injil, misi sending dan untuk berbuat bagi orang lain. Hal itu disampaikan Praeses HKBP Distrik X Medan-Aceh dalam khotbahnya pada Acara Kebangunan Rohani atau Parheheoan Ama HKBP Distrik X Medan Aceh, Minggu (30/9) di Pardede Hall Medan.
.
Ajakan itu disampaikan bukan berarti kaum bapak (Ama) selama ini belum diberdayakan, tapi memang belum sepenuhnya diberdayakan karena seolah-olah selama ini pesta “parheheon” itu hanya milik sekolah minggu, remaja, naposo bulung maupun kaum perempuan. Padahal dalam almanak (kalender) HKBP secara jelas tercantum bahwa setiap bulan November merupakan bulan kebangunan rohani Ama. Ini bentuk penghargaan bagi kaum bapak. Untuk itu kaum bapak sebagai jemaat sudah saatnya bangkit bukan hanya sekedar seremonial belaka tapi mengambil peran dalam tri panggilan gereja.
.
Kebangkitan rohani yang baru pertama digelar secara bersama di Distrik X Medan Aceh diharapkan menjadi momen bagi kaum bapak untuk mengambil peran dalam penyelenggaraan tugas imamat, tugas panggilan semua jemaat membangun tubuh Kristus. Dengan demikian HKBP dalam menjalankan tugasnya akan menjadi berkat bagi orang lain karena itu bukan hanya tugas gembala gereja tetapi juga semua warga jemaat.Pesta parheheon Ama se-Distrik X Medan-Aceh berlangsung meriah dihadiri seribuan bapak, kaum ibu, dan pemuda. Gubsu Drs Rudolf M Pardede, Walikota Medan yang diwakili Asisten Pamerintahan Daudta Sinurat dan Asisten I Pemprovsu Hasiholan Silaen SH saat memasuki ruangan disambut “gondang sabangunan”. Pesta itu juga dihadiri Kabainprom Sumut Drs Gandhi Tambunan, anggota DPRD Sumut Budiman Nadapdap dan Bishop Gereja Protestan Persekutuan (GPP) Pdt DR JH Manurung STh mewakili gereja tetangga.
.
Acara itu berthema Budayakan Hidup rukun Dalam Suasana Kedamaian (mazmur 133:1) itu berlangsung cukup meriah dengan penampilan Paduan Suara HKBP Se-Distrik X Medan-Aceh berjudul “Mars HKBP Distrik C Medan Aceh”, Koor Ama se-Distrik berjudul “Nang Gumulsang”, Koor Ina Se-HKBP Distrik X, berjudul “Soripada na Marhuaso” dan lagu-lagu pujian diiringi Roris Band pimpinan Arjon Aritonang.
.
Gubsu Drs Rudolf Pardede dalam sambutannya mengatakan, pesta parheheon ini diharapkan membawa perubahan bagi kaum bapak agar semakin meningkatkan peran dan tugasnya di lingkungan gereja terlebih di tengah-tengah keluarga. “Perubahan itu ke arah yang lebih baik. Memang di kalangan orang Batak ada sifat elat dan late, jadi itu harus dirubah. Kemudian kaum bapak seperti saya alami dulu jarang aktif pada kegiatan-kegiatan sosial dan gereja. Bahkan banyak kaum bapak yang jarang bergaul dekat dengan anak-anaknya karena sering pulang malam. Saya pun dulu sering pulang di saat isteri sudah tidur, bahkan jarang bercengkerama dengan anak-anak, tapi belakangan hal itu harus dirubah supaya kita punya anak yang perkasa di dunia ini,” ujarnya.
.
Pada kesempatan itu Gubsu memberi kesaksian dirinya memiliki kekurangan dan kemampuan terutama melakukan tugas selaku Gubernur Sumatera Utara. Tapi semua itu katanya diserahkan lewat doa kepada Tuhan agar memberi kebijaksanaan memimpin masyarakat Sumut. “Kalau dilihat dari sisi kepintaran, mungkin Praeses Midian lebih pintar daripada saya. Setiap minggu beliau sering membuat tulisan-tulisan di koran-koran, saya belum bisa itu tapi kita tetap memanjatkan doa dan Tuhan memberikan berkat dan menunjukkan jalanNya,” ujarnya.
.
Rudolf bersyukur, dengan segala keterbatasan dirinya itu Pempropsu berhasil tercatat sebagai Propinsi yang meraih pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia mencapai 9 persen lebih tahun 2006 lalu dan ini akan ditingkatkan lagi tahun 2007. Ini terjadi berkat kondusifnya Sumatera Utara sehingga roda perekonomian bisa berjalan dan investor pun bisa masuk perlahan-lahan.
.
“Itu semua atas doa bapak-bapak sekalian. Dan saya khawatir, silaf-silaf saya bisa pula nanti terpilih menjadi Gubernur untuk kedua kalinya, itu pun kalau Tuhan mengijinkan. Kenapa Sumut bisa kondusif, kenapa ekonomi meningkat itu bukan karena Rudolf Pardede tapi karena berkat Tuhan. Saya berdoa, Tuhan jangan permalukan saya, ajari saya berkata-kata, ajari mata saya melihat, ajari tangan saya berbuat dan ajari kaki saya melangkah. Kalau dilihat kemampuan saya nggak ada apa-apanya,” katanya disambut tepuk tangan seribuan hadirin.
.
Untuk itu kepada kaum bapak HKBP dimintanya untuk berubah menjadi bapak yang baik di tengah-tengah keluarga, gereja dan bangsa ini. Untuk itu, katanya selalulah memanjatkan doa dengan menyampaikan agar kehendak Tuhan yang jadi. “Jadi jangan kita minta kehendak kita, tapi kehendak Tuhan saja yang jadi. Kalau memang Praeses kita ini nanti menjadi Sekjen HKBP biarlah kehendak Tuhan yang jadi, kalau memang tidak ya jangan dipermasalahkan belakang hari karena Tuhan yang tahu,” ujarnya.
.
Di penghujung acara Pdt Midian KH Sirait mengulosi Gubsu Drs Rudolf Pardede, Asisten I Pempropsu Hasiholan Silaen, Asisten Pemerintahan Pemko Medan Daudta Sinurat dan Bishop GPP Pdt DR JH Manurung STh mewakili gereja tetangga.HKBP Tanjung Sari Raih Tiket Ke Festival Koor Tingkat NasionalFestival Koor tingkat Distrik X Medan Aceh yang digelar sehari sebelum kebangunan rohani menetapkan HKBP Resort Tanjung Sari Binaan, Drs Gandhi Tambunan sebagai juara pertama dan menjadi wakil HKBP Distrik X Medan Aceh pada festival koor antar Distrik HKBP se-Indonesia pertengahan Oktober 2007 di Jakarta. (M-15/M-17/f)
.
Sumber : Sinar Indonesia Baru (SIB)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar