Jumat, 12 September 2008

Mengapa Penginjilan di Simalungun Tidak Terlalu Sukses

Mengapa Penginjilan yang dilakukan oleh Para Zending dari Jerman dahulu di tanah Simalungun tidak seberhasil dengan kesuksesan yang diraih mereka di Tapanuli?

Penyebab utamanya karena para Zending tersebut dipengaruhi oleh tarombo Tapanuli yang selalu menaruh suku Simalungun,Karo,Pakpak,Mandailing,Angkola dan bahkan Nias sebagai hasil diaspora dari Tapanuli yang mana membuat Para Zending selalu menyebarkan injil di dalam masyarakat Simalungun bukan memakai bahasa Simalungun namun memakai bahasa Toba.

Masyarakat Simalungun merasa kecewa dengan Para Zending yang seakan-akan tidak menghargai budaya dan bahasa Simalungun sebagai salah satu budaya yang berdiri sendiri dan mandiri bebas dari pengaruh Toba.

Bagaimana masyarakat Simalungun bisa mengerti injil dan khotbah yang diucapkan oleh Para Zending menggunakan bahasa Toba?walaupun sekilas sama namun tetap ada beberapa kosa kata yang berbeda dan bahkan ada kosa kata yang sama namun artinya berbeda.Selain itu secara psikologis orang Simalungun merasa dilecehkan oleh Para Zending karena tidak mau mempelajari budaya,adat dan bahasa Simalungun namun selalu menyamakan orang Simalungun layaknya orang Toba.

Selain itu di Simalungun bawah proses penginjilan juga ditentang oleh Raja Siantar marga Damanik yang telah menjadi muslim dan ingin agar semua rakyatnya sama seperti dirinya yang merupakan seorang Muslim.Proses Islamisasi yang lebih dekat ke adat Simalungun karena menghargai adat dan budaya Simalungun membuat ketertarikan masyarakat Simalungun bawah lebih mudah masuk Islam ketimbang ajaran Kasih yang dibawa oleh para penginjil Jerman tsb.

Syukurlah Simalungun mempunyai seorang Pendeta yang berkharisma dan perhatian pada budaya asli mereka sendiri yaitu Pdt.J.Wismar.saragih Sumbayak.Pada saat ia masih hidup,ia sukses memisahkan GKPS dari HKBP dan menerjemahkan Alkitab ke dalam Bahasa Simalungun,hal ini disambut dengan positif masyarakat Simalungun dengan banyaknya yang berpindah dari agama suku ke Kristen sehingga membuat GKPS benar2 berfungsi sebagai lembaga penginjilan,pembinaan iman dan sekaligus pelindung bahasa Simalungun dari serangan Tobanisasi yang melanda Simalungun.

Sumber : Sevilla99

Tidak ada komentar:

Posting Komentar