Jumat, 12 September 2008

HKBP Butuh Peran Ekonomi

I. Kenapa HKBP butuh Peran Ekonomi?

Ada beberapa alasan kenapa gereja HKBP membentuk peran sosial ekonominya di jemaat, masyarakat. Selain alasan sejarah, yang utama adalah karena tugas panggilan Tuhan sebagaimana diungkapkan Alkitab dan juga tercermin di dalam pengakuan Iman/
confessi HKBP Aturan dan Peraturan.

Dalam teologi Marthin Luther, ia memegang tardisi scholastic yang rnergikuti Aristoteles, yang mengojarkan bahwd, “money does not produce money” dan “usury is something evil”. Sehubungan dengan itu secara terbuka ribs dan membayar bungs dianggap doss. Hal itu terjadi, karena pada waktu praktek riba telah menjadikan uang menghasilkan uang. Tapi ia juga secara radikal mengatakan bahwa perbuatan kasih adalah sejalan dengan ajaran, iman, sakramen dan dos. Karena itu Gereja dan para pelayan juga dianjurkan agar bersatu untuk mewujudkan pelayanan seluas kebutuhan sesama. Hal ini dilihat sudah diungkapkan dalam Firman Tuhan sebagaimana dapat dibaca dalam 1 Korintus 16.1-4, Kis. 11.28, Roma 15.26, 2 Korintus 8.1-15, Kis. 24.17.

Di era Missioner gereja

HKBP dalam pengakuan imannya dan yang nampak dari sejak berdirinya ditengah dunia ini telah memahami bahwa Injil Yesus Kristus harus diberitakan dengan murni. Dalam Konfessi HKBP tanda penampakan Kasih Kristus adalah mengkotbahkan kabar baik ditengah gereja, di dunia dan kepada segala mahluk. Memelihara dan melayankan Sakramen, menggembalakan warga Gereja, mengawasi seluruh kegiatan gereja, mengajarkan dan memelihara ajaran murni, manjalankan hukum siasat gereja, pengembalaan dan menentang ajaran sesat, manjalankan pelayanan Kasih, membebaskan orang dari berbagai kemiskinan dan kebodohan.

II. Apakah Ekonomi CUM HKBP?

Model ekonomi yang dikelola HKBP saat ini dikembangkan melalui pengalaman yang dahulu masih mengikuti konsep ekonomi alternatip dari lembaga yang sudah ada. Idiologi yang kuat selama ini nampaknya meniadakan partisipasi, sense of belonging dari anggota/ masyarakat. Bertolak dari situ gagasan Credit Union Modifikasi mengutamakan kebersamaan anggota dan saling percaya mempercayai diantara anggota.

Kajian CUM adalah atas motivasi belas kasih ( Maz 112.5 ) sangat menentang gerakan ekonomi yang memiskinkan dan mematikan prakarsa masyarakat. Itu sebabnya CUM tidak akan mengembangkan keuntungan yang melampaui batas/mencekik. CUM menolak segala usaha ekonomi yang didasarkan pada perilaku kepentingan penanam saham saja, tanpa memperhatikon nilai-nilai kemanusiaan.

Prinsip ekonomi CUM adalah juga menghidupkan, bukan membunuh, Yoh. 10.10. Karena itu keanggotaannya pun terbuka bagi mereka yang memperoleh banyok. Mereka memberi lebih banyak dari anggota yang lain, bukan karena kelebihannya, melainkan supaya terjadi keseimbangan mencukupkan kekurangan yang berkekurangan, 2 Kor. 8,1-15. Tapi pada waktu yang sama CUM HKBP tidak mengajorkan pemberian cuma-curve, tanpa tangungjawab. Karena itu mereka yang miskin, tertindas, terbelenggu perlu dibebaskan secara utuh baik pemahaman akan Firman Tuhan, akan makno belas kasih Tuhan, juga pemahamon yang memberdayakan jemaat agar menggunakan pinjamannya untuk memperbaiki kehidupannya.

III. Kondisi CUM HKBP

Sampai pada saat ini CUM HKBP telah berada di 11 Distrik wilayah pelayanan HKBP, dengan jumlah CUM 26. Total anggota 672, dan jumlah total dana yang telah terkumpul dan disalurkan adalah sebesar 6,1 Milyar rupiah per Juli 2008

IV. Visi

Menjadi lembaga keuangan yang berdaya menyatukan persepsi, membangun nilai-nilai solidaritas, kemandirian dan pencerdasan sehingga tercapai kesejahteraan anggotanya dan berdampok pada kehidupan gereja, masyarakat dan bangsa. (Yeremia 29:7).

Sumber : Bakti J. Situmorang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar