Selasa, 30 Oktober 2007

SBY: Mari Kita Perbaiki

SKB 2 Menteri Disoal
SBY: Mari Kita Perbaiki
.
Surat Keputusan Bersama (SKB) Menag dan Mendagri No 8 tahun 2006 tentang pendirian rumah ibadah, kembali disoal. Pasalnya, SKB ini dinilai masih bersifat tidak adil dan diskriminatif.
.
Menurut Presiden SBY, SKB itu bisa saja diperbaiki kalau memang ada kekurangan, apalagi untuk tujuan yang baik. "Peraturan itu sesungguhnya untuk tujuan yang baik. Akan tetapi, jika dianggap masih ada kekurangan, mari kita perbaiki tataran dan kekurangannya bersama-sama. Pemerintah dan negara terbuka untuk terus melakukan penyempurnaan berbagai pandangan yang kita anut bersama," ucap SBY saat memberi sambutan di acara Pesta Parolopolopon 67 Tahun Kemandirian dan Hari Ulang Tahun ke 146 Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) di Gelora Bung Karno Senayan Jakarta, Minggu (28/10).
.
SBY menyampaikan hal itu terkait pandangan Ephorus HKBP Pendeta Dr Bonar Napitupulu tentang SKB dua menteri No 8 tahun 2006 yang dikeluarkan 21 Maret 2006 soal pendirian rumah ibadah yang dinilai menghambat pembangunan gereja.Dalam kesempatan itu SBY mengajak seluruh elemen bangsa termasuk jemaat HKBP untuk hidup bersama dalam perbedaan, namun tetap saling kasih mengasihi dan damai. Menurut SBY, meski rakyat Indonesia hidup berbeda dalam agama, suku, ras dan identitas-identitas lainnya, namun tetaplah satu. "Mari kita kokohkan persatuan dan kesatuan bangsa. Mari juga kita hidup dalam perbedaan. Saling kasih mengasihi, damai dan tanpa diskriminasi," ujar SBY.
.
Presiden mengingatkan bahwa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk dan pluralisme. "Perbedaan identitas jangan menjadi sumber perpecahan. Mari perbedaan itu kita jadikan kekuatan. Sedih jika kita mengenang pengalaman beberapa tahun lalu saat kita berbeda agama dan suku serta ras. Itu kejadian dan pengalaman yang tak boleh terulang. Karena itu, mari kita cegah perselisihan dan kekerasan, tetapi kita kedepankan kerukunan," tegas SBY.
.
Pasca berakhirnya dampak krisis ekonomi, tutur SBY, kondisi negara semakin baik, namun masih banyak yang harus diselesaikan dan dihadapi secara bersama-sama. "Masih banyak tantangan baru dalam menuju masa depan yang lebih baik. Saya yakin dengan persatuan dan kebersamaan kita apa pun dapat kita pecahkan dengan ridho Tuhan Yang Maha Kuasa. HKBP punya andil menghidupkan semangat optimisme dan keyakinan diri itu," ucapnya.
.
Presiden meminta umat HKPB agar terus hidup rukun membangun komunitas yang ramah, bersahabat, damai, toleran, dialogis dan terbuka bersama lembaga dan umat beragama lain.Sebelumnya, Ephorus HKBP Pendeta Dr Bonar Napitupulu memaparkan berbagai kendala dalam pendirian gereja terkait SKB Menteri Agama dan Mendagri No 8 tahun 2006 tentang pedoman pelaksanaan tugas kepala daerah dalam pemeliharaan kerukunan umat beragama, pemberdayaan forum kerukunan umat beragama dan pendirian rumah ibadah. SKB ini dinilai masih bersifat tidak adil dan diskriminatif.
.
Dalam kesempatan itu, Pendeta Bonar juga menyinggung Pilpres 2009. Menurutnya, jemaat HKBP belum merespons SBY untuk didukung menjadi capres 2009. "Berhubung presiden belum mengatakan apa-apa (soal presiden), maka kami belum bisa mengatakan juga," tukas Pendeta Bonar Napitupulu sambil melirik SBY yang tertunduk dan diam saat mendengar hal itu.
.
Hadir dalam acara ini Menag Maftuh Basyuni, Seskab Sudi Silalahi, Jubir Kepresidenan Andi Mallarangeng, Gubernur DKI Fauzi Bowo, mantan Ketua Umum DPP Golkar Akbar Tanjung dan mantan Menperindag Letjen (Purn) Luhut Pandjaitan. Dalam acara yang juga dihadiri 80.000 jemaat HKBP, Presiden SBY dan Ibu Negara Ani Yudhoyono diulosi oleh Pendeta Bonar Napitupulu sebagai wujud kasih dari jemaat HKBP.Ant-Dc Global Jakarta
.
Sumber : Harian Global
http://www.harian-global.com/news.php?extend.28853

Tidak ada komentar:

Posting Komentar