Senin, 29 Oktober 2007

Presiden Hadiri HUT ke 146 HKBP di Stadion Utama Senayan

Jakarta (SIB),
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta HKBP agar tetap menjadi agama yang dialogis dan terbuka serta tidak mengulang lagi pengalaman masa lalu yang menyedihkan.
.
“Sedih ketika beberapa waktu lalu ada perpecahan disesama anak bangsa. Itu adalah pengalaman menyedihkan yang tidak boleh terulang lagi,” ujar Presiden SBY pada sambutannya dalam acara Pesta Parolopolopon 67 tahun kemandirian dan HUT ke 146 HKBP di Stadion Utama Senayan Jakarta, Minggu (28/10).
.
Selain dialogis dan terbuka, Presiden SBY yang didampingi Ibu Negara Ny Any Yudhoyono, Menteri Agama Maftub Basyuni, Mensesneg Sudi Silalahi, dan Gubernur DKI Fauzi Bowo, di hadapan tidak kurang dari 80 ribu jemaat HKBP yang memadati stadion utama Senayan juga meminta segenap warga HKBP senantiasa mampu menjadikan kemajemukan menjadi unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
.
Dalam acara yang juga dihadiri para tokoh nasional seperti mantan ketua DPR-RI Akbar Tanjung, Jenderal (Purn) Luhut Panjaitan, anggota DPR Syarfie Hutauruk dan Efendi Simbolon, Benny Pasaribu serta Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Rajiman Tarigan, Presiden SBY juga menyampaikan bahwa arah pembangunan nasional saat ini, termasuk pembinaan keagamaan sudah berada pada arah yang benar. “Walau demikian, masih banyak masalah yang belum terselesaikan,” ujar SBY.
.
Cegah UU Yang Bersifat Diskriminatif
Sementara itu, Ephorus HKBP Pdt DR Bonar Napitupulu dalam sambutannya menyoroti keberadaan Surat Keputusan Bersama (SKB) Mendagri dan Menteri Agama tahun 2006 tentang kerukunan umat beragama. Menurutnya SKB tersebut tidak sesuai dan tidak sejalan dengan semangat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
.
“Susah memahami SKB tersebut dalam struktur perundang-undangan Negara kita,” ujar Ephorus.
.
Akibatnya, lanjut Ephorus, SKB tersebut menumbuhkan kelompok yang merasa seolah-olah berhak mengeksekusi rumah ibadah.
.
“Untuk itu, kami tetap berdoa agar Bapak Presiden diberi hikmat dan kebijaksanaan untuk mampu melindungi segenap bangsa, serta merumuskan demokrasi yang pas bagi bangsa ini,” ujar Ephorus.
.
Diulosi
Usai memberi kata sambutan, Presiden dan ibu Any Yudhoyono berkenan diulosi oleh seluruh warga HKBP yang disematkan oleh Ephorus dan didampingi Ny. Pdt Bonar Napitupulu.
.
Pdt Bonar Napitupulu mengatakan, penyematan ulos ini merupakan simbol persaudaraan dan penghormatan tertinggi seluru warga HKBP kepada pemimpinnya. (Jos/u)
.
Sumber : Sinar Indonesia Baru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar