Jakarta (SIB)
Puncak pesta ‘Parolopolopon’ 67 tahun Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) ‘Manjujung Baringinna’ (mandiri) yang dikemas bersamaan dengan HUT ke-146 tahun gereja terbesar di Indonesia bahkan di Asia Tenggara itu akan digelar pada Minggu (7/10) di stadion utama Senayan Jakarta.
Ketua Umum Pesta Parolopolopon dan HUT HKBP Pdt Ramlan Hutahaean MTh, didampingi pembina Edison Manurung SH MM kepada wartawan Sabtu menyatakan, tujuan utama pesta, selain mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, juga untuk meningkatkan tali kasih dan persaudaraan bagi masyarakat, terutama antar jemaat, sekaligus membangun persatuan dan kesatuan guna mewujudkan HKBP sebagai gereja yang inklusif, dialogis dan terbuka.
“HKBP juga harus menjadi gereja yang ramah dan bersahabat dan selalu memancarkan kesejukan dan peduli dengan sesama,” kata Ramlan Hutahaean sambil menambahkan bahwa pesta tersebut juga akan dijadikan sebagai momentum untuk penggalangan dana pensiunan HKBP.
Edison Manurung, yang mantan Ketua DPP KNPI ini menyebutkan, HKBP juga harus berperan aktif bersama seluruh elemen dan komponen bangsa untuk memperkokoh dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Menurutnya, HKBP yang kini sudah mendunia, dengan jumlah jemaat sekitar 5 juta jiwa wajar mengucap syukur sebab mampu tumbuh dan berkembang di tengah-tengah kehidupan bangsa dan negara yang plural dan majemuk. Namun, HKBP juga mempunyai tugas dan tanggung jawab membangun tatanan kehidupan bangsa demi tercapainya masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan.
Selain Ephorus HKBP Pdt Dr Bonar Napitupulu, Sekjen Pdt WTP Simarmata MA, Preases, Pendeta Resort dan Parhalado HKBP, pesta tersebut diperkirakan akan dihadiri sekitar 100.000 jemaat yang datang dari ibukota Jakarta dan sekitarnya.
Direncanakan juga akan hadir Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan pada saat kedatangannya ke tempat pesta akan disambut dengan lagu Batak berjudul : “ARBAB” diiringi musik tradisional.
Pesta yang menelan biaya sekitar Rp 840.500.000 tersebut juga diisi dengan festival paduan suara, lomba karya tulis, serta dimeriahkan Ogung Sabangunan (musik tradisional) serta musikal drama oleh anak sekolah minggu. (Jl/q)
Sumber : Sinar Indonesia Baru, Selasa, 4 September 2007
http://www.hariansib.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar