Selasa, 02 Desember 2008

Kunjungan ke HKBP Menteng

Hari minggu (30 November ‘08), merupakan salah satu hari pembuktian bagi para alumni Del. Hari pembuktian siapa yang bisa bangun pagi. Huehehe… Maklum, sesuai rencana harus sudah siap ditempat (a.k.a HKBP Menteng), sebelum jam 06.00.
.
Untungnya, air di Jakarta ini ndak seperti air di kampus dulu, yang brrrr, dingin bgt. Jam 5, sudah pada sibuk gedebak gedebuk siap-siap. Padahal disaat yang sama, teman-teman kos (nb: yang bukan anak padus) masih terlelap dengan damainya ditemani air liur yang senantiasa mengalir.
.
Tapi, itu semua layak. It’s all worthy for the success of our program.
.
Walaupun ada beberapa yang kesasar, berhubung tidak semuanya mengetahui rute Gereja HKBP Menteng, tapi puji Tuhan, semuanya sampai dengan selamat, tanpa kekurangan sesuatu apa pun.
.
Gereja HKBP Menteng itu kecil dan nyaris tidak keliatan dari jalan kalau itu adalah gereja. Tapi gerejanya cukup elit dan nyaman. Design interior dan eksterior gerejanya bagus bgt. Pendingin ruangan yg terpusat, Pencahayaan yang bagus, ada jg CCTV di dlm ruangan gereja untuk keamanan, punya kantin tersendiri untuk penyediaan coffee break sepulang gereja, ada beberapa pelayan gereja alias OB yang “mengurus” gereja, dan beberapa hal lainnya yang membuat gereja ini beda dari gereja umumnya di kalangan HKBP.
.
Tepat jam enam pagi kami mengikuti kebaktian. Ditengah-tengah acara kebaktian, paduan suara dari Alumni Del menyanyikan dua buah lagu dengan baik. Tidak sia-sia juga malam sebelumnya mereka latihan sampai malam.
.
Khotbah yang disampaikan oleh Amang Pendeta juga sangat baik dan dapat dimengerti dengan mudah oleh jemaat. Beliau menjelaskan bahwa kita sebagai umat Kristen harus seperti Matahari yang selalu bersinar, disiplin (terbit di pagi hari, gak pernah terlambat), Adil (baik kegelapan maupun terang, keduanya disinari), Tidak mau kompromi dengan siapapun, Tidak mengharapkan pujian ataupun balasan dari orang lain, Mengerjakan tugasnya sebaik mungkin yaitu menyinari.
.
Beliau jg mengatakan bahwa kita juga harus bangkit, jangan terpuruk dan menyerah pada keadaan yang ada. Seorang pemenang adalah seorang yang mampu bangkit dari keterpurukannya. Seseorang yang bisa melihat kesempatan di setiap kesulitan atau permasalahan yang dihadapi bukan melihat kesulitan di setiap kesempatan yang ada.
.
Setelah selesai acara kebaktian pagi sekitar jam delapan, para alumni Del dipersilahkan untuk istirahat disamping gereja karena akan ada kebaktian remaja. Kami disuguhkan kue-kue dan minuman berupa kopi dan teh manis. Lumayan juga untuk mengganjal perut, karena gak sempat sarapan sebelum ke gereja, plus rata-rata anak kos (yang tidak terurus dan jauh dari orang tua, hiks). Sambil sarapan, paduan suara latihan ringan untuk persiapan kebaktian kedua jam setengah sepuluh.
.
Kebaktian kedua berlangsung dengan menggunakan bahasa Batak. Kotbah Amang Pendeta juga hampir sama dengan kotbah pada kebaktian pertama. Sama seperti kebaktian pertama, paduan suara Del juga diberi kesempatan untuk memperdengarkan lagu-lagu pujian. Tapi sebelumnya paduan suara Mahasiswa UKI yang diberi kesempatan pertama. Mereka benar-benar bagus dan kelihatan sudah terlatih dengan baik. Itu juga yang menyebabkan nyali beberapa anggota paduan suara Del ciut. Merasa gak pede alias percaya diri untuk nyanyi setelahnya. Alhasil suara paduan suara Del terdengar loyo dan kurang bersemangat.
.
Tapi ada faktor lain juga yang menyebabkannya, disamping karena sudah kelelahan bernyanyi di kebaktian pertama, anggota paduan suara juga baru beberapa kali latihan lagu yang dibawakan pada hari itu. Bahkan ada satu lagu yang baru sehari sebelumnya dilatih. Secara keseluruhan penampilan paduan suara Del sudah cukup baik. Tetap semangat ya teman-teman untuk tetap latihan, apalagi perayaan Natal IA-Del sudah semakin dekat. Lakukanlah semuanya demi kemuliaan nama Tuhan saja (Soli Deo Gloria).
.
Selesai kebaktian kedua kami kembali dilayani dengan sangat baik oleh para pengurus gereja HKBP Menteng. Parhalado dan Majelis gereja mempersilahkan kami untuk menikmati nasi kotak..hehehehe..asyik lumayan menghemat uang makan siang :) Yang membuat suasana lebih bersahabat, Amang Pendeta yang berkhotbah, Pendeta gereja Menteng, parhalado, anggota Majelis gereja dan anggota paduan suara mahasiswa UKI makan bersama-sama dengan kami di samping gereja. Suatu suasana kekeluargaan yang begitu hangat dari sebuah gereja yang notabene tergolong elit. Penyambutan dan pelayanan yang pengurus gereja Menteng berikan sangat baik.
.
Dan satu hal lagi yang membuat kami lebih senang lagi, kami mendapatkan “Tanda Kasih” dari gereja. Bahkan kami mendapatkan lebih dari yang kami perkirakan. Sebelumnya kami tidak mengharapkan adanya pemberian seperti itu dari gereja. Kami mengharapkan adanya sumbangan dari beberapa jemaat yang tergerak hatinya untuk membantu kami dalam pengumpulan dana pada program IA-Del Gives Back. Kami telah menyebarkan brosur kepada jemaat pada saat sebelum masuk kebaktian. Dan Puji Tuhan, kami mendapatkan tambahan dana sebesar lima juta rupiah dari gereja HKBP Menteng. Terimakasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada gereja HKBP Menteng Jalan Jambu atas sumbangan yang diberikan. Biarlah kiranya sumbangan itu menjadi kemuliaan bagi namaNya.
.
Amin
.
Sumber : nataldel200, Gives Back

Tidak ada komentar:

Posting Komentar