Jumat, 24 Agustus 2007

HKBP Jatiwaringin

HKBP Jatiwaringin, Jakarta Timur

Gereja :

HKBP Jatiwaringin berdiri sejak tahun 1978. Pada saat Komplek Perumahan KODAM JAYA dipindahkan dari Petojo ke Jatiwaringin, sebagian warga yang berasal dari etnis Batak merindukan berdirinya sebuah persekutuan tetap di sebuah tempat ibadah di tempat baru tersebut. Mereka dahulu berbakti di Gereja HKBP Petojo - Jakarta Barat yang dikatakan sebagai induk atau cikal bakal berdirinya HKBP Jatiwaringin. Dengan bantuan dari berbagai pihak seperti dari HKBP Pusat, Distrik VIII dan juga beberapa tokoh militer,sipil dan pemuka masyarakat Batak yang ada di Jakarta pada saat itu maka mulailah diadakan kebaktian - kebaktian kecil di komplek KODAM JAYA di Jatiwaringin tersebut. Kemudian, HKBP Jatiwaringin menempati lahan yang tetap sampai sekarang ini yaitu di Jalan Kartika Eka Paksi no. 3 sejak sekitar tahun 1978. Pada awalnya bangunan gereja dibangun darurat dan seadanya. Pembaptisan pertama kali dilakukan pada hari Minggu, 5 November 1978 yang menandai secara administratif berdirinya secara resmi HKBP Jatiwaringin. Tanggal 5 November 1978 kemudian diperingati sebagai DIES NATALIS (Hari Kelahiran) HKBP Jatiwaringin.

Penggembalaan jemaat sejak tahun 2000 - 2004 dipercayakan kepada , Pdt. Sahala Sinaga, STh (Mantan Praeses Distrik Samosir) sebagai Pendeta Ressort sekaligus Uluan Huriadengan dibantu oleh dua orang Pendeta Jemaat yaitu: Pdt. Marudut Nababan, STh dan Pdt. Arthur Manuturi Sitorus, STh.

Januari 2005, terjadi pertukaran (rotasi&mutasi) Pendeta Ressort di mana selanjutnya Pdt. Binnen Silalahi, STh diangkat sebagai Pendeta Ressort HKBP Jatiwaringin setelah sebelumnya menjadi Pendeta Ressort HKBP Pledang Bogor.

Pada 15 Sept 2006, Pdt.B.Silalahi STh, Pendeta Ressort HKBP Jatiwaringin meninggal dunia sehingga untuk sementara waktu, jabatan Uluan Huria diambil alih oleh Praeses Distrik XIX Jakarta 2, Pdt. Armada Sitorus, MTh hinggga ditunjuk seorang Pendeta Ressort definitif.

Friendster :

http://profiles.friendster.com/9737168

Foto-foto :



NB :
Apabila ingin mengoreksi atau menambah data atau gambar atau video tersebut di atas, mohon segera dikirimkan ke h_k_b_p@yahoo.com

2 komentar:

  1. SARAN BUAT HKBP
    Struktur organisasi HKBP sudah bagus dan sudah dijalankan dimasing-masing gereja. Namun dikebanyakan gereja masih banyak yang menambah struktur tersendiri. Contohnya di beberapa gereja HKBP ada yang membuat Jabatan SEKRETARIS HURIA. Kita lihat struktur organisasi ditingkat Huria hanya ada Pimpinan Jemaat dengan mitra kerjanya Rapat Pelayan Tahbisan dan Rapat Pelayan Jemaat. Kemudian membawahi Dewan, MPA dan Seksi-seksi. Ironisnya, Sekretaris Huria ini dengan bangganya menyandang jabatan tersebut. Terkadang merasa sejajar dan melampaui tugas Pimpinan Jemaat. Saran saya buat HKBP, supaya melihat fakta dilapangan terhadap jabatan yang dibuat tersendiri oleh gereja HKBP setempat tersebut.

    BalasHapus
  2. STATISTIK JEMAAT HKBP
    By : St. Maludin Sitanggang / Bulir Sesawi.

    1. PENDAHULUAN
    Pertama saya mengucapkan Selamat Tahun Baru, Selamat Tahun Diakonia Buat seluruh anggota Jemaat HKBP. Almanak HKBP 2009 tekah beredar dan dilengkapi dengan berbagai informasi yang cukup untuk diketahui jemaat HKBP.

    2. DATA JEMAAT
    Penulis hanya memberikan masukan, khususnya Kepala Biro Jemaat dan Kepala Balitbang, serta pimpinan HKBP.
    a. Tahun 2010 telah dicanangkan sebagai tahun Sekretariat, dan Tahun 2011 tahun Jubelium HKBP.
    b. Tentu untuk tahun 2010, sudah tertata dan terdata Jemaat HKBP. Artinya sudah diketahui berapa jumlah Bapak, Parompuan, Remaja, Naposobulung, Anak Sekolah Minggu, serta masing-masing berapa laki-laki dan perempuan. Saya sebagai peneliti melihat begitu banyaknya yang kosong STATISTIK JEMAAT setiap Ressort tersebut. Dan dalam satu Distrik mungkin ada yang sama sekali tidak terdata JUMLAH anggota Jemaatnya.
    c. Pada Ressort tertentu, data jemaat yang ditampilkan adalah data tahun 2001, dan bahkan sudah ada yang menampilkan tahun 2008. Artinya Puji Tuhan masih ada kemauan untuk mendata/menata dan melaporkannya ke HKBP.

    3. SOLUSI
    Untuk mendata dan menata statistik Jemaat HKBP, penulis menawarkan beberapa solusi sebagai berikut :
    a. Ada perintah langsung kepada setiap Pimpinan Jemaat HKBP. Dalam hal ini pimpinan jemaat tersebut memerintahkan kepada para Sintua Lunggu/Wijk untuk mendata Jemaatnya.
    b. Pimpinan Jemaat melaporkan ke Ressort, ke Distrik dan seterusnya.
    c. Seharusnya ada kontrak kerja kepada Pimpinan Jemaat, Pendeta Ressort dan Praeses, serta struktural lainnya. Janganlah jabatan itu menurut periode. Dalam hal ini periode Pimpinan 4 tahun, Pendeta bertugas 6 tahun dalam satu gereja dan dapat diperpangjang satu kali. Periode ini adalah saya sebut JATAH. Bisa jadi kalau periode adalah jatah, maka Pendeta yang ditempatkan tersebut tidak akan berkreasi. Bisa jadi Pendeta tersebut mencari amannya saja. Seandainya penempatan struktural tersebut adalah untuk mencapai TARGET, maka HKBP cepat berkembang. Kalau pimpinan memberikan target kwalitas tertentu kepada Pendeta yang menduduki suatu jabatan, maka bisa diganti kapan saja jika target tidak dapat dicapai. Khusus Statistik Jemaat, penulis menganggapnya tidak sulit, karena sudah pernah melakukannya dan sudah mengkader beberapa majelis.

    4. KOMENTAR
    Pimpinan HKBP tertinggi sampai dengan terendah, harus mempunyai komitmen dalam memajukan tugasnya. Janganlah sedikit-sedikit menanya dan menunggu laporan saja. Janganlah duduk manis di kantor menunggu laporan. Harus ada cek dan ricek terhadap tugas yang diterima dan yang diberikan.
    Terimakasih, jika ada kekeliruan, mohon koreksi, Tuhan memberkati.


    St. Maludin Sitanggang

    BalasHapus