Minggu, 29 Juli 2007

HKBP Partali Toruan

Gereja HKBP Partali Toruan, Sumatra Utara
.
Gereja I ada di Jl. Mayjen J Samosir masih terbuat dari papan, berdiri pada 3 Januari 1885. Pada tahun 1926, Gereja dipindahkan ke lokasi yang sekarang. Sedangkan lokasi lama menjadi rumah pendeta.
.
Pada tahun 1942 gereja ini pernah direhab. Lalu, Jubileum 75 tahun yaitu pada 3 Januari 1960 dan jubileum 100 tahun yaitu pada tahun 1985. Dari hasil jubileum ini dibangunlah Menara Gereja sebanyak 3 buah.
.
Pada tahun 1997 dimulai pembangunan Gereja baru yang permanen dan selesai akhir tahun 2000 dan menelan biaya kurang lebih Rp 160 juta. Dana pembangunannya hampir 80% dari warga gereja tanpa pernah melaksanakan pesta pembangunan, tetapi hanya spontanitas warga, toktok ripe dan sumbangan donatur.
.
Warga gereja ini lebih dari 300 KK dan pernah dilayani oleh Pendeta ressort Pdt. Sudirman Sinambela STh dan Gr. Kasman Sinaga.

HKBP Tebet

HKBP Tebet, Jakarta
.
HKBP Tebet Barat Dalam X No.7 Jakarta Selatan ada sejak 19 September 1960. Sejak 2 Februari 1968 dimulai pembangunan gereja yang permanen dengan ukuran 24 x 20 m. HKBP Tebet diresmikan sebagai Ressort pada tanggal 28 Maret 1971 dan diompoi pada tanggal 25 November 1979 oleh Ompui Ephorus Ds. GHM Siahaan.
.
Sejak tahun 1996 telah direncanakan merenovasi gereja dengan ukuran 21 x 31 m yang terdiri dari 2 lantai dan balkon. Diompoi Ephorus Pdt. Dr. JR Hutauruk pada tanggal 3 Desember 2000. Lantai dasar (basement) seluas 650 m2 berfungsi sebagai ruang serbaguna, kantor dan ruang konsistori. Lantai II (ruang utama) untuk kebaktian seluas 416 m2 dengan kapasitas tempat duduk 550 orang yang dilengkapi balkon seluas 288 m2 dengan kapasitas tempat duduk untuk 250 orang.
.

Foto-foto dari HKBP Tebet dapat dilihat sbb.:

HKBP Tanjung Priok

HKBP Tanjung Priok, Jakarta
.
Gereja I dahulu adalah di Jl. Ford No. 2, sebuah rumah sederhana yang berlangsung mulai tanggal 1 Juli 1951. Waktu demi waktu dimodifikasi untuk tempat beribadah.
.
Gereja II yang sekarang, ada di Jl. Swasembada di lokasi baru, sedangkan gereja lama dihibahkan ke Gereja Kristen Pasundan.
.
Peletakan Batu Pertama gereja baru tersebut dilakukan oleh Gubernur DKI Jaya, Cokropranolo pada tanggal 1 Juni 1980. Sedangkan Peletakan Batu Penjuru oleh Ephorus HKBP Ds. GHM Siahaan yang dilakukan pada tanggal 6 Desember 1981 sekaligus memasuki gereja baru. Gereja ini ada di daerah rawa-rawa sehingga bangunan gereja harus memasuki tiang pancang sebanyak 88 buah yang tertanam 15 meter. Ketika itu, dana pembangunan, baik arsitek, dll., banyak dibantu oleh mantan warganya yaitu Dr. Raja DL Sitorus. Gereja ini diompoi pada tanggal 21 Desember 1997 setelah direnovasi dengan biaya kurang lebih Rp 300 juta.
.
Kemudian pada tanggal 1 Juli 2001, melaksanakan pesta Jubileum 50 tahun yang dipimpin Ompui Ephorus HKBP Pdt. Dr. JR Hutauruk. Gereja ini pernah dilayani oleh Pdt. IVT Simatupang, Pdt. AM Lumban Tobing, Pdt. H Purba.
.
Gereja ini menjadi ressort pada tahun 1973 dan sebelumnya adalah pagaran dari Ressort Kernolong, Jakarta. Luas gereja : 42 x 23 meter, jumlah anggota saat ini lebih dari 960 KK.

HKBP Sipinggolpinggol

Gereja HKBP Sipinggolpinggol, P. Siantar, Sumatra Utara
.
Gereja I berdiri tahun 1953, dan pembangunan gereja baru dengan ukuran permanen 12 x 131,5 m dimulai tahun 1965-1967. Diresmikan sebagai Huria Na Gok pada tanggal 24 Oktober 1971 oleh Sekjen Ds. GHM Siahaan.
.
Gereja HKBP Sipinggolpinggol yang berlokasi di Jl. Merpati 19 Pematang Siantar diresmikan menjadi ressort pada 7 Februari 1993 oleh Pejabat Ephorus Pdt. Dr. SM Siahaan.
.
Gereja ini pernah dipimpin oleh Pendeta Ressort Manahan Tambunan, STh. dan Guru Jemaat Gr. ASL Tobing. Telp. (0622) 430284

HKBP Jati Asih, Jakarta

Gereja HKBP Jati Asih, Jakarta
.
Bangunan gereja HKBP Jati Asih pernah terbakar pada tanggal 19 April 1992. Namun telah dibangun kembali sejak 8 Mei 1994 dan dimasuki pada tanggal 10 desember 1995.
.
HKBP Ressort Jati Asih Jakarta ini pernah dipimpin Pdt. PMP Simanungkalit, STh dan Pel. Guru Jemaat St. Drs. MS Siahaan, SE.

HKBP Tanding

Gereja HKBP Tanding

Gereja I (sederhana) berdiri di Tanding pada tahun 1890, ketika Pdt, Dr. IL Nommensen datang ke Sigumpar. Gereja ini melayani 3 desa yaitu : Gasaribu, Pintubosi, dan Ujung Tanduk. Gereja lama telah pernah direnovasi menjadi semi permanen.
.
Tetapi pada awal tahun 1999 gereja ini dibangun kembali dengan yang baru yang menelan biaya sekitar Rp 350 juta. Pembangunan ini selesai hanya dalam waktu kurang lebih 7 bulan dengan swadaya anak rantau dan dari Bona Pasogit yang dikoordinir oleh Ir. JK Pangaribuan (Medan).
.
HKBP Tanding Ressort Sigumpar ini diompoi Ephorus Pdt. Dr. JR Hutauruk pada tanggal 2 Juli 2001.
.
Gereja ini pernah dipimpin St. M Pangaribuan sebagai Pelaksana Guru Huria HKBP Tanding.
.
Kini gereja tersebut beranggotakan lebih dari 300 K dan pernah dipimpin St. M Pangaribuan sebagai Pelaksana Guru Huria HKBP Tanding.

HKBP Hutaraja Dolok

Gereja HKBP Hutaraja Dolok

Gereja I berdiri pada tanggal 18 Oktober 1886 di Sisonggak (Sitairon). Tahun 1901 dipindahkan ke desa Hutauruk dan tahun 1949 dipindahkan ke Hutaraja di tanah yang disediakan Petrus Sibagariang. Gereja tersebut direhab pada tahun 1962.

Pada tahun 1984, pada masa Pdt. E Simbolon, STh. gereja baru yang permanen mulai dibangun mengganti yang lama, tetapi selama kurang lebih 12 tahun pembangunan terhenti karena ada masalah di daerah itu.

Pada masa Pdt. Juares Pardede, STh. pembangunan dilanjutkan dan diteruskan pada masa Pdt. Busmin Butarbutar hingga rampung 100%.

Gereja ini pada masanya pernah dipimpin oleh Pendeta Ressort Pdt. Freddy TP Lumbantobing, STh. Sedangkan jumlah warga gereja lebih dari 200 KK.

HKBP Cijantung

Gereja HKBP Cijantung, Jakarta
.
Parmingguan pertama tanggal 7 Oktober 1982 yang dihadiri oleh 27 KK. Dalam tempo 10 tahun jemaat menjadi 700 KK. Mengingat hal tersebut, perlu ada gereja permanen berlantai 2, yaitu lantai 1 Gedung Serbaguna dan Lantai 2 Gedung Gereja.
.
Peletakan Batu Pertama dilakukan pada tanggal 5 September 1995. Pada pesta ulang tahunnya ke-17 tanggal 6 April 1997 diperoleh biaya sekitar Rp 170 juta, sehingga biaya dipakai untuk membangun gereja. Saat itu Bapak B. Pardede, BSc, Direktur PT Yusikamas Lestari dari Tebet bersedia membantu dalam pembangunan gereja (lantai 2) hingga selesai dalam waktu 1,5 tahun.
.
Gereja ini diresmikan tanggal 8 Mei 1998 oleh Ephorus Pdt. Dr. PWT Simandjuntak. Bapak Gunawan, Direktur PT Penerbitan Erlangga memberi Rp 240 juta bagi penyelesaian Gedung Serbaguna (lantai 2). Kini anggota jemaatnya lebih dari 1.000 KK.
.
HKBP Cijantung ini pernah dipimpin oleh Pendeta Ressort, Pdt. L Tambunan.

HKBP Setia Negara

Gereja HKBP Setia Negara, Pematang Siantar, Sumatra Utara
.
Peletakan batu pertama gereja lama pada tanggal 15 Juli 1990 dan manuruk-nuruk pada tanggal 4 Agustus 1991. HKBP Setia Negara menjadi Huria Na Gok pada tanggal 7 Juni 1992.
.
Adapun pembangunan gereja baru di samping lokasi gereja lama dimulai sejak tanggal 12 Juni 1992 dan selesai tanggal 21 Juli 2001 dalam waktu 9 tahun. Kini beranggotakan lebih dari 200 KK.
.
HKBP Setia Negara Ressort Sipinggolpinggol Pematang Siantar ini pernah dipimpin Pendeta Ressort Pdt. Manahan Tambunan STh dengan Guru Jemaat Pdt. Immanuel Pandjaitan, STh yang dibantu Biv. Lutly Sianturi.

HKBP Denpasar

Gereja HKBP Denpasar, Bali
.
HKBP Denpasar ada sejak awal tahun 1970, dengan meminjam tempat di Gereja Kristen Protestan Bali (GKPB) dan dilayani oleh Pendeta HKBP Ressort Surabaya. Pada tahun 1975 Ephorus Ds. GHM Siahaan mentahbiskan dan meletakkan batu penjuru gereja HKBP Denpasar dan ditempatkanlah Pdt. SHP Naiborhu, STh.
.
Ephorus Pdt. Dr. SAE Nababan meresmikan bangunan gereja baru HKBP Denpasar Ressort Bali tanggal 30 Juni 1992, sekaligus melantik Pendeta Ressort Pdt. PMP Simanungkalit, STh. HKBP Ressort Bali ini pernah dipimpin Pdt. PMH Simangunsong, SMTh dan Guru Jemaat St. Ir. M.Sitorus.

Sabtu, 28 Juli 2007

HKBP Singapore

Bagi warga HKBP yang kebetulan berada di Singapura silahkan MARMINGGU disini:
.
Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Singapura
8 Short Street Singapore 188214. Tel. 7464182
.
Selayang Pandang
Orang Batak yang datang ke Singapore memulai Persekutuan Doa (Punguan Partangiangan) pada tahun 1938, yang kemudian disebutkan menjadi "The Batak Bible Fellowship" pada tahun 1940. Perkumpulan ini tetap berjalan dengan baik walaupun sempat terhenti sekitar tahun 1942-1945 akibat Perang Dunia II. Pada akhirnya perkumpulan ini menjadi HKBP (Huria Kristen Batak Protestan) dengan corak Lutheran yang resmi didaftarkan sebagai "Society" di Pemerintah Singapore pada tahun 1948. Sampai sekarang Ibadah HKBP masih memakai "Tamil Methodist Church" di "8 Short Street" dengan pengunjung Ibadah rata-rata 130 orang. Bahasa yang dipakai dalam Ibadah adalah Bahasa Indonesia dan Bahasa Batak secara bergantian, tetapi kotbah selalu dalam bahasa Indonesia.
.
Kebaktian dan Kegiatan
Kegiatan -- Hari/Waktu -- Tempat
---------------------------------------
Ibadah Umum -- Minggu, 13.00 -- Sanctuary
Kebaktian Anak-Anak -- Minggu, 13.00 -- Social Hall
Latihan Paduan Suara -- Minggu, 15.00 -- Social Hall
Persekutuan Bulanan Jemaat -- Minggu Ketiga, 16.00 -- Rumah Anggota Jemaat
Penelaahan Alkitab Pelaut -- Sabtu, 18.00 -- MES Pelaut Batak, 119B Tg. Katong Rd.
.
Kontak Pelayanan
- Untuk Pelayanan Kerohanian agar menghubungi St. Roland Samosir melalui telepon 4835417
- Untuk menjadi Anggota Kehormatan (Associate Member) dapat menghubungi Bpk Ir. J. Sibuea melalui telepon 7547813
- Pengurus Gereja adalah sebagai berikut:
a. Komite Kerohanian: St. A. Manik, St. D.S. Tambunan, St. J.P. Hutagalung, St. R. Samosir
b. Komite Administrasi: Ketua : Ir. J. Sibuea; Sekretaris : Nora Samosir; Bendahara: Ny Sianturi; Anggota : M.T.Tambunan, Ny. A. Manik; Auditor: Ny.D.S. Tambunan, Ny. P. Manik
- Alamat Surat: Blk 308 Canberra Road #03-97, Singapore 750308. Tel. 7547813

.
Foto-foto dari HKBP Singapore :

Jumat, 27 Juli 2007

HKBP Serang

Gereja HKBP Serang, Banten
.
Gereja HKBP Serang (bangunan berlantai II) berada di pusat atau di depan alun-alun kota Serang di Jl. Veteran No.5 Serang, ibukota Propinsi Banten. Hingga kini kedua gereja HKBP di Ressort Serang memakai gereja yang satu ini, untuk kebaktian minggu (HKBP Maranata - Cilegon jam 08.00 dan HKBP Serang jam 10.00) di lantai II serta kegiatan lainnya di lantai I. Tempat domisili anggota jemaat berpencar di sekitar radius 30 km meliputi Merak, Anyer, Pandeglang, Cikande Permai, dan Balaraja. Bangunan gereja ini diresmikan sekaligus menjadi Ressort pada tanggal 9 November 1997 oleh Ephorus Pdt. Dr. PWT Simandjuntak, sekaligus melantik Pendeta Ressort Pdt. Drs. S Situngkir, S.Th.
.

Cerita Dibalik Gereja-Gereja HKBP

CERITA DIBALIK GEREJA-GEREJA HKBP
.
Gereja HKBP Singapura
.
Bagi warga HKBP yang kebetulan berada di Singapura silahkan MARMINGGU disini:
Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Singapura
8 Short Street Singapore 188214. Tel. 7464182
.
Selayang Pandang
Orang Batak yang datang ke Singapore memulai Persekutuan Doa (Punguan Partangiangan) pada tahun 1938, yang kemudian disebutkan menjadi "The Batak Bible Fellowship" pada tahun 1940. Perkumpulan ini tetap berjalan dengan baik walaupun sempat terhenti sekitar tahun 1942-1945 akibat Perang Dunia II. Pada akhirnya perkumpulan ini menjadi HKBP (Huria Kristen Batak Protestan) dengan corak Lutheran yang resmi didaftarkan sebagai "Society" di Pemerintah Singapore pada tahun 1948. Sampai sekarang Ibadah HKBP masih memakai "Tamil Methodist Church" di "8 Short Street" dengan pengunjung Ibadah rata-rata 130 orang. Bahasa yang dipakai dalam Ibadah adalah Bahasa Indonesia dan Bahasa Batak secara bergantian, tetapi kotbah selalu dalam bahasa Indonesia.
.
Kebaktian dan Kegiatan
Kegiatan -- Hari/Waktu -- Tempat
Ibadah Umum -- Minggu Minggu, 13.00 -- Sanctuary
Kebaktian Anak-Anak -- Minggu, 13.00 -- Social Hall
Latihan Paduan Suara -- Minggu, 15.00 -- Social Hall
Persekutuan Bulanan Jemaat -- Minggu Ketiga, 16.00 -- Rumah Anggota Jemaat
Penelaahan Alkitab Pelaut -- Sabtu, 18.00 -- MES Pelaut Batak, 119B Tg. Katong Rd.
.

Kontak Pelayanan
· Untuk Pelayanan Kerohanian agar menghubungi St. Roland Samosir melalui telepon 4835417
· Untuk menjadi Anggota Kehormatan (Associate Member) dapat menghubungi Bpk Ir. J. Sibuea melalui telepon 7547813
· Pengurus Gereja adalah sebagai berikut:
a. Komite Kerohanian: St. A. Manik, St. D.S. Tambunan, St. J.P. Hutagalung, St. R. Samosir
b. Komite Administrasi: Ketua: Ir. J. Sibuea; Sekretaris: Nora Samosir; Bendahara: Ny Sianturi; Anggota: M.T.Tambunan, Ny. A. Manik; Auditor: Ny.D.S. Tambunan, Ny. P. Manik
· Alamat Surat: Blk 308 Canberra Road #03-97, Singapore 750308. Tel. 7547813

Gereja HKBP Denpasar
.
HKBP Denpasar ada sejak awal tahun 1970, dengan meminjam tempat di Gereja Kristen Protestan Bali (GKPB) dan dilayani oleh Pendeta HKBP Ressort Surabaya. Pada tahun 1975 Ephorus Ds. GHM Siahaan mentahbiskan dan meletakkan batu penjuru gereja HKBP Denpasar dan ditempatkanlah Pdt. SHP Naiborhu, STh.
.
Ephorus Pdt. Dr. SAE Nababan meresmikan bangunan gereja baru HKBP Denpasar Ressort Bali tanggal 30 Juni 1992, sekaligus melantik Pendeta Ressort Pdt. PMP Simanungkalit, STh. HKBP Ressort Bali ini pernah dipimpin Pdt. PMH Simangunsong, SMTh dan Guru Jemaat St. Ir. M.Sitorus.
.
Gereja HKBP Setia Negara, Pematang Siantar
.
Peletakan batu pertama gereja lama pada tanggal 15 Juli 1990 dan manuruk-nuruk pada tanggal 4 Agustus 1991. HKBP Setia Negara menjadi Huria Na Gok pada tanggal 7 Juni 1992.
.
Adapun pembangunan gereja baru di samping lokasi gereja lama dimulai sejak tanggal 12 Juni 1992 dan selesai tanggal 21 Juli 2001 dalam waktu 9 tahun. Kini beranggotakan lebih dari 200 KK.
.
HKBP Setia Negara Ressort Sipinggolpinggol Pematang Siantar ini pernah dipimpin Pendeta Ressort Pdt. Manahan Tambunan STh dengan Guru Jemaat Pdt. Immanuel Pandjaitan, STh yang dibantu Biv. Lutly Sianturi.
.
Gereja HKBP Cijantung
.
Parmingguan pertama tanggal 7 Oktober 1982 yang dihadiri oleh 27 KK. Dalam tempo 10 tahun jemaat menjadi 700 KK. Mengingat hal tersebut, perlu ada gereja permanen berlantai 2, yaitu lantai 1 Gedung Serbaguna dan Lantai 2 Gedung Gereja.
.
Peletakan Batu Pertama dilakukan pada tanggal 5 September 1995. Pada pesta ulang tahunnya ke-17 tanggal 6 April 1997 diperoleh biaya sekitar Rp 170 juta, sehingga biaya dipakai untuk membangun gereja. Saat itu Bapak B. Pardede, BSc, Direktur PT Yusikamas Lestari dari Tebet bersedia membantu dalam pembangunan gereja (lantai 2) hingga selesai dalam waktu 1,5 tahun.
.
Gereja ini diresmikan tanggal 8 Mei 1998 oleh Ephorus Pdt. Dr. PWT Simandjuntak. Bapak Gunawan, Direktur PT Penerbitan Erlangga memberi Rp 240 juta bagi penyelesaian Gedung Serbaguna (lantai 2). Kini anggota jemaatnya lebih dari 1.000 KK.
.
HKBP Cijantung ini pernah dipimpin oleh Pendeta Ressort, Pdt. L Tambunan.

Gereja HKBP Hutaraja Dolok

Gereja I berdiri pada tanggal 18 Oktober 1886 di Sisonggak (Sitairon). Tahun 1901 dipindahkan ke desa Hutauruk dan tahun 1949 dipindahkan ke Hutaraja di tanah yang disediakan Petrus Sibagariang. Gereja tersebut direhab pada tahun 1962.

Pada tahun 1984, pada masa Pdt. E Simbolon, STh. gereja baru yang permanen mulai dibangun mengganti yang lama, tetapi selama kurang lebih 12 tahun pembangunan terhenti karena ada masalah di daerah itu.

Pada masa Pdt. Juares Pardede, STh. pembangunan dilanjutkan dan diteruskan pada masa Pdt. Busmin Butarbutar hingga rampung 100%.

Gereja ini pada masanya pernah dipimpin oleh Pendeta Ressort Pdt. Freddy TP Lumbantobing, STh. Sedangkan jumlah warga gereja lebih dari 200 KK.

Gereja HKBP Tanding

Gereja I (sederhana) berdiri di Tanding pada tahun 1890, ketika Pdt, Dr. IL Nommensen datang ke Sigumpar. Gereja ini melayani 3 desa yaitu : Gasaribu, Pintubosi, dan Ujung Tanduk. Gereja lama telah pernah direnovasi menjadi semi permanen.
.
Tetapi pada awal tahun 1999 gereja ini dibangun kembali dengan yang baru yang menelan biaya sekitar Rp 350 juta. Pembangunan ini selesai hanya dalam waktu kurang lebih 7 bulan dengan swadaya anak rantau dan dari Bona Pasogit yang dikoordinir oleh Ir. JK Pangaribuan (Medan).
.
HKBP Tanding Ressort Sigumpar ini diompoi Ephorus Pdt. Dr. JR Hutauruk pada tanggal 2 Juli 2001.
.
Gereja ini pernah dipimpin St. M Pangaribuan sebagai Pelaksana Guru Huria HKBP Tanding.
.
Kini gereja tersebut beranggotakan lebih dari 300 K dan pernah dipimpin St. M Pangaribuan sebagai Pelaksana Guru Huria HKBP Tanding.
.
Gereja HKBP Jati Asih, Jakarta
.
Bangunan gereja HKBP Jati Asih pernah terbakar pada tanggal 19 April 1992. Namun telah dibangun kembali sejak 8 Mei 1994 dan dimasuki pada tanggal 10 desember 1995.
.
HKBP Ressort Jati Asih Jakarta ini pernah dipimpin Pdt. PMP Simanungkalit, STh dan Pel. Guru Jemaat St. Drs. MS Siahaan, SE.
.
Gereja HKBP Sipinggolpinggol, P. Siantar
.
Gereja I berdiri tahun 1953, dan pembangunan gereja baru dengan ukuran permanen 12 x 131,5 m dimulai tahun 1965-1967. Diresmikan sebagai Huria Na Gok pada tanggal 24 Oktober 1971 oleh Sekjen Ds. GHM Siahaan.
.
Gereja HKBP Sipinggolpinggol yang berlokasi di Jl. Merpati 19 Pematang Siantar diresmikan menjadi ressort pada 7 Februari 1993 oleh Pejabat Ephorus Pdt. Dr. SM Siahaan.
.
Gereja ini pernah dipimpin oleh Pendeta Ressort Manahan Tambunan, STh. dan Guru Jemaat Gr. ASL Tobing. Telp. (0622) 430284
.
Gereja HKBP Tanjung Priok, Jakarta
.
Gereja I dahulu adalah di Jl. Ford No. 2, sebuah rumah sederhana yang berlangsung mulai tanggal 1 Juli 1951. Waktu demi waktu dimodifikasi untuk tempat beribadah.
.
Gereja II yang sekarang, ada di Jl. Swasembada di lokasi baru, sedangkan gereja lama dihibahkan ke Gereja Kristen Pasundan.
.
Peletakan Batu Pertama gereja baru tersebut dilakukan oleh Gubernur DKI Jaya, Cokropranolo pada tanggal 1 Juni 1980. Sedangkan Peletakan Batu Penjuru oleh Ephorus HKBP Ds. GHM Siahaan yang dilakukan pada tanggal 6 Desember 1981 sekaligus memasuki gereja baru. Gereja ini ada di daerah rawa-rawa sehingga bangunan gereja harus memasuki tiang pancang sebanyak 88 buah yang tertanam 15 meter. Ketika itu, dana pembangunan, baik arsitek, dll., banyak dibantu oleh mantan warganya yaitu Dr. Raja DL Sitorus. Gereja ini diompoi pada tanggal 21 Desember 1997 setelah direnovasi dengan biaya kurang lebih Rp 300 juta.
.
Kemudian pada tanggal 1 Juli 2001, melaksanakan pesta Jubileum 50 tahun yang dipimpin Ompui Ephorus HKBP Pdt. Dr. JR Hutauruk. Gereja ini pernah dilayani oleh Pdt. IVT Simatupang, Pdt. AM Lumban Tobing, Pdt. H Purba.
.
Gereja ini menjadi ressort pada tahun 1973 dan sebelumnya adalah pagaran dari Ressort Kernolong, Jakarta. Luas gereja : 42 x 23 meter, jumlah anggota saat ini lebih dari 960 KK.
.
Gereja HKBP Tebet, Jakarta
.
HKBP Tebet Barat Dalam X No.7 Jakarta Selatan ada sejak 19 September 1960. Sejak 2 Februari 1968 dimulai pembangunan gereja yang permanen dengan ukuran 24 x 20 m. HKBP Tebet diresmikan sebagai Ressort pada tanggal 28 Maret 1971 dan diompoi pada tanggal 25 November 1979 oleh Ompui Ephorus Ds. GHM Siahaan.
.
Sejak tahun 1996 telah direncanakan merenovasi gereja dengan ukuran 21 x 31 m yang terdiri dari 2 lantai dan balkon. Diompoi Ephorus Pdt. Dr. JR Hutauruk pada tanggal 3 Desember 2000. Lantai dasar (basement) seluas 650 m2 berfungsi sebagai ruang serbaguna, kantor dan ruang konsistori. Lantai II (ruang utama) untuk kebaktian seluas 416 m2 dengan kapasitas tempat duduk 550 orang yang dilengkapi balkon seluas 288 m2 dengan kapasitas tempat duduk untuk 250 orang.
.
Gereja HKBP Partali Toruan
.
Gereja I ada di Jl. Mayjen J Samosir masih terbuat dari papan, berdiri pada 3 Januari 1885. Pada tahun 1926, Gereja dipindahkan ke lokasi yang sekarang. Sedangkan lokasi lama menjadi rumah pendeta.
.
Pada tahun 1942 gereja ini pernah direhab. Lalu, Jubileum 75 tahun yaitu pada 3 Januari 1960 dan jubileum 100 tahun yaitu pada tahun 1985. Dari hasil jubileum ini dibangunlah Menara Gereja sebanyak 3 buah.
.
Pada tahun 1997 dimulai pembangunan Gereja baru yang permanen dan selesai akhir tahun 2000 dan menelan biaya kurang lebih Rp 160 juta. Dana pembangunannya hampir 80% dari warga gereja tanpa pernah melaksanakan pesta pembangunan, tetapi hanya spontanitas warga, toktok ripe dan sumbangan donatur.
.
Warga gereja ini lebih dari 300 KK dan pernah dilayani oleh Pendeta ressort Pdt. Sudirman Sinambela STh dan Gr. Kasman Sinaga.
.
Gereja HKBP Lumbanlobu
.
Jubileum 100 tahun pada tanggal 13 Agustus 2000. Pembangunan Gereja ini hampir 75% dibantu oleh Dr. Sutan Raja DL Sitorus. Jumlah ruas lebih dari 300 KK.
.
Gereja ini pernah dilayani oleh Pdt. Pahala J. Simanjuntak, STh. (Pendeta Ressort)
.
Gereja HKBP Eben Ezer Ambarita
.
Peletakan batu pertama tanggal 20 Maret 1996. Bangunan selesai dan diompoi Ephorus HKBP pada tanggal 25 Agustus 1996, yang berbiaya kira-kira Rp 50 juta. Pertapakan bangunan gereja 800 m2 adalah merupakan sumbangan Drs. WP Simarmata, pengusaha Sopo Toba Hotel (Ompu Basa). Pendirian gereja ini atas sumbangan para perantau daerah ini seperti Drs. J Gultom (Jakarta), Drs. C Gultom (Jakarta), Kolonel Purn. MSM Sinaga (Medan), dll. Diresmikan menjadi Ressort pada tanggal 25 Maret 2001 oleh Ephorus Pdt. Dr. JR Hutauruk, tanpa huria pagaran.
Beranggotakan 47 KK atau 227 jiwa. Gereja ini mengadakan pelayanan rohani terhadap turis mancanegara ke Hotel Silintong, Sopo Toba Hotel, dan Hotel Sanggam di Ambarita. Juga dalam hal pernikahan, perjamuan kudus, dan retreat. Rumah dinas pendeta juga sudah selesai permanen pada Februari 2001 dengan berbiaya Rp 50 juta. Gereja ini pernah dilayani oleh Pdt Pangondian Gultom, STh.
.
Gereja HKBP Lumban Suhisuhi
.
Gereja ini adalah pagaran HKBP Ressort Pangururan Kota. Berdiri tahun 1917 sewaktu misionaris Ds. Boss dari Belanda yang membaptis 5 KK, dimana penduduknya kebanyakan "parmalim". Lokasi gereja sebelumnya milik marga Sinaga yang diserahkan kepada marga Manihuruk, yang kemudian menyerahkannya ke gereja pada tahun 1924. Salah seorang donatur pembangunan gereja ini adalah AE Manihuruk dari Jakarta. Luas bangunan 13 x 28 m2. Sementara anggota jemaat bergotongroyong menggali pondasi serta mengumpulkan pasir.
.
Dibangun semasa Pdt. MT Panggabean melayani disana sejak 1994-1998. Kini berstatus Persiapan ressort dengan huria pagaran Janji Marrapot. Drs. WP Simarmata, Ir. MT Simarmata, Dr. M Simarmata sepakat membantu HKBP Lumban Suhisuhi dalam pembiayaan pelayan penuh waktu di gereja ini sejak tahun 1994. Gereja ini pernah dilayani oleh Pdt. Eden R. Siahaan, STh., Calon Pdt. Nurmawaty Doloksaribu, STh dan Calon Biv. Suryanti Nainggolan. Anggota jemaatnya lebih dari 246 KK.

Video Kegiatan HKBP di Seluruh Dunia

VIDEO KEGIATAN HKBP DI SELURUH DUNIA
.
HKBP Ontario, California, USA
Nortor :

We are presenting for HKBP Cal-USA Ontario, Ca in Indo Night
.
HKBP Denver, Colorado, USA
Koor Naposo :

Naposo HKBP Denver Lagi Gaya di Paskah 8 April 2007
.
HKBP Norco, California, USA
- One Way Jesus :

Here is one video from the youth of HKBP Norco California in United States. This video was taken when we were practicing for our parheheon at church. Sorry for the sound quality coz we didn't really practice it.. Well.. enjoy and hope you like it.
- Praise the Lord :

Hari minggu selesai kebaktian dan makan2 digereja.. yaaa cuman nyanyi2 lahhh jawabannya
.
HKBP City of Loma Linda, California, USA
Pocho-Pocho :

Naposo HKBP dance pocho pocho @ Loma Linda University Cafeteria
.
HKBP Ontario, Canada
Baby You Dont Know :

by hkbp ontario
.
HKBP Hongkong
King of Kings :

by hkbp
.
HKBP Bandung-Riau, Jl.Martadinata 96 Bandung
- Kasih Allah Tak Berkesudahan :

Taken live from the afternoon service at HKBP Bandung-Riau,Jl.Martadinata 96 BandungKeyboard : Nova SiraitGuitar : Ryan TampubolonBass : Parik SirumapeaDrums : Joseph HutagalungSingers : Elisa Pakpahan,Natalina Sihaloho,Veriska Sarumpaet
- Sbab Tuhan Baik :

Ringkas Kehidupan Nommensen

RINGKASAN KEHIDUPAN OMPU NOMMENSEN
(Perjumpaan Nommensen dengan masyarakat Batak adalah perjumpaan Barat dan timur)
Tahun 1834, tanggal 6 Februari
Ingwer Ludwing Nommensen lahir di Nortdstrand, pulau kecil di panatai perbatasan Denmark dan Jerman. Dia anak pertama dan lelaki satu-satunya dari empat orang bersaudara. Ayahnya Peter dan ibunya Anna adalah keluarga yang sangat miskin di desanya. Sejak kecil, dia sudah tertarik dengan cerita gurunya Callisen tentang misionar yang berjuang untuk membebaskan keterbelakangan, perbudakan pada anak-anak miskin.
Tahun 1846 pada umur 12 tahun
kedua kakinya sakit parah karena kecelakaan kereta kuda pulang dari sekolah. Selama setahun lebih tidak dapat berjalan, kakinya hampir diamputasi. Dia berjanji kepada Tuhan bahwa akan menjadi misionar apabila kedua kakinya sembuh kembali. Dia akan pergi jauh untuk membebaskan anak-anak miskin yang budak karena hutang orang tuanya, dia akan memberitakan Firman Tuhan kepada pelbegu yang sangat terbelakang sebagaimana sering diceritakan gurunya Callisen yang sangat dikaguminya.
Tahun 1847
Kedua kakinya sembuh secara ajaib, dia dapat berjalan seperti sediakala. Dia kembali ke sekolah pada musin winter (musim dingin) karena pada musin summer dia akan menjadi gembala domba untuk menerima upahan karena orangtuanya sangat miskin.
Tahun 1848, tanggal 2 Mei
Ayahnya Peter Nommensen meninggal dunia. Ingwer Ludwing Nommensen sebelumnya bermimpi akan kehilangan ayahnya, maka ia tidak terkejut ketika orang membawa ayahnya ke rumah yang meninggal di tempat kerjanya.
Tahun 1849
Pada umur 15 tahun (suatu pengecualian), dia mendapat sidi. Biasanya, orang akan diijinkan mendapat sidi pada umur 17 tahun. Namun, karena Ingwer Ludwing Nommensen sudah tidak obahnya seperti ayah dari dari segi tanggung jawab kepada keluarga maka diberi pengecualian kepadanya. Dia mendapat sidi setelah setahun belajar Alkitab.
Tahun 1854
Ibu Ingwer Ludwing Nommensen merestui anaknya, satu-satunya lelaki diantara empat orang bersaudara, menjadi seorang misionar.
Tahun 1857
Ingwer Ludwing Nommensen masuk sekolah pendeta di RMG Barmen setelah menunggu sekian lama.
Tahun 1858, JanuariIbunya meninggal dunia di Nordstrand.
Tahun 1859
4 orang Misionar RMG Barmen serta 3 orang isteri misionar terbunuh di Borneo, berita itu semakin menggugah hati Ingwer Ludwing Nommensen untuk pergi ke daerah pelbegu.
Tahun 1861, 7 Oktober
berdiri HKBP (Huria Kristen Batak Protestan) di Praosorat Sipirok, sebagai permulaan Misi Kongsi Barmen di Tanah Batak. Hari itu terjadi kesepakatan 4 orang Misionar Belanda dan Jerman yaitu:
H (Heine)K (Klammer)B (Betz) danP (Van Asselt)
menjadi penginjil atas tanggung jawab Rheinische Missionsgeselshaft dari Barmen, Wupertal, Jerman, yang lazim diebut Kongsi Barmen.
Tahun 1861, Oktober
Ingwer Ludwing Nommensen ditahbiskan sebagai pendeta dan langsung diberangkatkan oleh Missi Barmen menjadi misionar ke Tanah Batak, tetapi selama 2 bulan dia masih belajar Bahasa Batak dan Budaya Batak dari Dr. Van Der Tuuk di Belanda.
Tahun 1861, Desember
Ingwer Ludwing Nommensen berangkat dari Amsterdam menuju Sumatera dengan kapal Pertinar. Pelayaran itu memakan waktu selama 142 hari.
Tahun 1862, 14 Mei
Setelah mengalami banyak cobaan di lautan, Ingwer Ludwing Nommensen mendarat di Padang. Selanjutnya dia tinggal di Barus. (Kapal Pertinar kemudian tenggelam dalam lanjutan pelayaran kea rah timur di sekitar Laut Banda dekat Irian Barat).
Tahun 1862, November
Bersama beberapa orang Batak, mengadakan perjalanan ke pedalaman Sumatera melalui Barus dan Tukka. Dari Barus, Ingwer Ludwing Nommensen pergi ke Prausorat dan kemudian tinggal dengan Van Asselt di Sarulla.
Tahun 1863, November
Ingwer Ludwing Nommensen pertama kali mengunjungi Lembah Silindung. Dia berdoa di Bukit Siatas Barita, di sekitar Salib Kasih yang sekarang. “Tuhan, hidup atau mati saya akan bersama bangsa ini untuk memberitakan FirmanMu dan KerajaanMu, Amin!”
Tahun 1864, Mei
Ingwer Ludwing Nommensen diijinkan memulai misinya ke Silindung, sebuah lembah yang indah dan banyak penduduknya.
Tahun 1864, Juli
Ingwer Ludwing Nommensen membangun rumahnya yang sangat sederhana di Saitnihuta setelah mengalami perjuangan yang sangat berat.
Tahun 1864, 30 Juli
Ingwer Ludwing Nommensen menjumpai Raja Panggalamei ke Pintubosi, Lobupining. Raja Panggalamei beserta rombongannya 80 orang membunuh Pendeta Hendry Lyman dan Samuel Munson (missionar yang diutus oleh Zending Gereja Baptis dari Amerika) di sisangkak, Lobupining pada tahun 1834, bertepatan dengan tahun lahirnya Ingwer Ludwing Nommensen di Eropa.
Tahun 1864 , 25 September
Ingwer Ludwing Nommensen mau dipersembahkan ke Sombaon Siatas Barita dionan Sitahuru. Ribuan orang datang. Ingwer Ludwing Nommensen akan dibunuh menjadi kurban persembahan. Ingwer Ludwing Nommensen tegar menghadapi tantangan, dia berdoa, angin puting beliung dan hujan deras membubarkan pesta besar tersebut. Ingwer Ludwing Nommensen selamat, sejak itu terbuka jalan akan Firman Tuhan di negeri yang sangat kejam dan buas. Ingwer Ludwing Nommensen pantas dijuluki “Apostel di Tanah Batak”
Tahun 1865, 27 Agustus
Pembaptisan pertama di Silindung terhadap empat pasang suami-istri beserta 5 orang anak-anaknya. Diantara keluarga yang dibaptis pertama adalah Si Jamalayu yang diberi nama Johannes dengan istrinya yang dibawa dari Sipirok sebagai pembantu Ingwer Ludwing Nommensen diberi nama Katharina.
Tahun 1866, 16 Maret
Ingwer Ludwing Nommensen diberkati menjadi suami-isteri dengan tunangannya Karoline di Sibolga. Karoline datang dari Jerman beserta rombongan Pdt. Johansen yang dikirim Kongsi Barmen untuk membantu Ingwer Ludwing Nommensen di Silindung.
Tahun 1871
Ingwer Ludwing Nommensen mengalami penyakit disentri yang sangat parah, dia pasrah untuk pergi menghadap Tuhannya tetapi dia tidak rela misinya berhenti begitu saja. Dia dibawa Johansen berobat ke Sidimpuan.
Tahun 1864
Karoline melahirkan anak pertama diberi nama Benoni, namun beberapa hari kemudian meninggal dunia.
Tahun 1872
Pargodungan Saitnihuta yang disebut Huta Dame pindah ke Pearaja. Setelah Gereja baru hampir selesai dibangun, putri pertama Ingwer Ludwing Nommensen yang bernama Anna meningal dunia. Keluarga Ingwer Ludwing Nommensen telah kehilangan dua anak pertama, sungguh suatu ujian berat bagi misionar dalam memulai misinya.
Tahun 1873
Sikola Mardalan-dalan (Sekolah dengan tempat tidak tetap) diciptakan Ingwer Ludwing Nommensen agar Orang Batak bisa secepatnya menjadi guru. Siswa mendatangi Ingwer Ludwing Nommensen di Pearaja, Johansen di Pansurnapitu dan Mohri di Sipoholon dimana para misionar tersebut bertugas. Atau, misionar mendatangi siswanya ditempat tertentu.
Tahun 1875
Misionar Ingwer Ludwing Nommensen, bersama Johansen dan Simoneit bekunjung ke Toba.
Tahun 1876Telah dibaptis lebih dari 7000 orang di Silindung.
Tahun 1876
Ingwer Ludwing Nommensen selesai menterjemahkan Perjanjian Baru ke dalam Bahasa Batak Toba.
Tahun 1877
Ingwer Ludwing Nommensen dan Johansen mendirikan Sekolah Guru Zending di Pansurnapitu. Tempat berdirinya sekolah tersebut adalah tempat yang dulunya dikenal sebagai Pasombaonan (tempat angker), yang sekarang tempat berdirinya STM Pansurnapitu dan Gereja HKBP Pansurnapitu.
Tahun 1877
Raja Sisingamangaraja ke-XII mengancam akan membumihanguskan kegiatan missioner, ancaman ini tidak menjadi kenyataan.
Tahun 1878Silindung masuk kolonisasi Belanda.
Tahun 1880
Ingwer Ludwing Nommensen beserta istri dan anak-anaknya pergi ke Eropah. Mereka diantar oleh banyak orang smpai ke tengah hutan. Mereka berjalan kaki selama dua hari dari Silindung ke Sibolga, menjalani jalan setapak yang sangat sulit. Mereka menungu keberangkatan dari Sibolga ke Padang selama dua minggu.
Tahun 1881
Menjelang Natal, Ingwer Ludwing Nommensen kembali ke Pearaja. Dia kembali sendirian, isterinya tinggal di Jerman karena masih perlu perawatan. Anak-anaknya juga tinggal di sana agar bisa sekolah dengan baik.
Tahun 1881
Kongsi Barmen menetapkan Ingwer Ludwing Nommensen menjadi Ephorus pertama HKBP, dia digelari ‘Ompu i’
Tahun 1887
Karoline isteri Ingwer Ludwing Nommensen, meninggal di Jerman, sebulan kemudian baru Ingwer Ludwing Nommensen mengetahuinya.
Tahun 1890
Ingwer Ludwing Nommensen memulai misinya ke Toba, dia pindah ke Sigumpar.
Tahun 1891 bulan Mei
Christian, anak ompu Ingwer Ludwing Nommensen, mati terbunuh di Pinang Sori oleh lima orang kuli China di areal perkebunan.
Tahun 1892
Bersama Pendeta Johansen yang juga sudah menduda pergi ke Jerman untuk berlibur, menjenguk anak-anaknya, dan mencari pasangan baru untuk masing-masing misionar yang telah menduda. Ingwer Ludwing Nommensen mendapatkan jodohnya anak Tuan Harder yang bernama Christine, Johansen mendapatkan jodohnya anak Tuan Heinrich yang bernama Dora. Mereka kembali ke Tanah Batak dengan masing-masing pasangan barunya.
Tahun 1900Permulaan Zending Batak.
Tahun 1903Permulaan misi Zending ke Medan
Tahun 1904
Fakultas Theologi Universitas Bonn, Jerman, menganugerahkan gelar Doktor Honouris-Causa di bidang Theologi kepada Ingwer Ludwing Nommensen. Dalam pengukuhan tersebut, Ratu Wilhelmina dari Belanda ikut diundang sebagai tamu.
Tahun 1905
Berkunjung ke Eropah bersama Tuan Reitze, dia mengunjungi Misi Zending di Belanda dan berkunjung kepada Ratu Wilhelmina.
Tahun 1909
Christine Harder, isteri Ingwer Ludwing Nomensen meninggal dunia, setelah melahirkan tiga orang anak. Dia dimakamkan di Sigumpar. Dua anak perempuannya tinggal di Jerman dan belum menikah sewaktu Ompu Ingwer Ludwing Nommensen meningal pada umur 84 Tahun.
Tahun 1911
Pesta jubileum 50 tahun HKBP. Pesta besar di onan Sitahuru dihadiri puluhan ribu orang, di tempat dimana 47 tahun sebelumnya Ingwer Ludwing Nommensen mau dibunuh dan dipersembahkan kepada Sombaon Siatas Barita.
Tahun 1911
Ratu Wilhelmina dari belanda menganugerahkan Bintang Jasa ‘Order Of Orange Nassau’ kepada DR. Ingwer Ludwing Nommensen, sebuah bintang jasa yang hanya diberikan kepada orang yang dianggap luar biasa jasanya di bidang kemanusiaan.
Tahun 1912
Berlibur ke Eropah, kembali ke Tanah Batak bersama tuan Pilgram yang telah lama bertugas di Balige.
Tahun 1916Nathanael anak Ingwer Ludwing Nommensen, mati tertembak di arena Perang Dunia I di Perancis.
Tahun 1918, Tanggal 23 Mei
Pukul enam pagi Hari Kamis, Ompu Ingwer Ludwing Nommensen pergi menghadap Tuhannya di Sorga. Dia menutup mata untuk selama-lamanya setelah berdoa ‘Tuhan kedalam tanganMu kuserahkan rohku, Amin’.
Pada Jumat sore, 24 Mei 1918
Ompu Ingwer Ludwing Nommensen dikubur di Sigumpar. Puluhan ribu datang melayatnya untuk mengucapkan salam perpisahan. Ada orang berkata : Inilah kumpulan manusia yang paling banyak yang pernah terjadi di Tanah Batak.
Ringkasan ini diambil dari buku:DR. I.L. Nommensen – Apostel di Tanah Batak oleh Patar M. Pasaribu

Nommensen is Apostle in Batak Land

Nobody Special Foreign in Heart Batak Christian People Like "Ompu i"
Pdt. DR. INGWER LUDWING NOMMENSEN



DR. INGWER LUDWING NOMMENSEN
IS APOSTLE IN "BATAK LAND"

06 Februari 1834 - 23 Mei 1918
....Nordstrand - Sigumpar
an isle frontier of Denmark and Germany - Tapanuli Utara

"NORDSTRAND"
"Nordstrand" is an isle in Germany laid at abut on Denmark state.
In island this is DR. I. L. Nommensen birth place
Discovery of Nommensen with Batak society is discovery of West and East, reminding us at Rudyard Kipling rhyme :

"Ballad Of East and West"
Oh, East is East, and West is West,
and never the twain shall meet,
Till Earth and Sky stand presently at
God's great Judgment seat,

but nomensen prove that west and east can coalesce if there is Love

But there is neither East nor West,
border, nor Breed, nor Birth,
When two strong men stand face to face
Though they come from the end of earth



"SALIB KASIH"
in this "Siatas Barita" hill of
DR.I . L. NOMMENSEN first time pray when
visiting "Rura Silindung/ Tarutung"
November 1863
"God, Live or Death I Will With This Nation To Report On Your Epistle And Your Empire, Amen!"






"DAME CHURCH"
This is first church wich woke up by

DR. I. L. Nommensen. "Saitnihuta - Tarutung"





"DR. I. L. NOMMENSEN CHURCH"
Sigumpar - Tapanuli Utara

Kisah Dibalik Lagu "Ise Do Ale-Ale Ta"

KISAH DIBALIK LAGU "ISE DO ALE-ALE TA"

Ditinggal pergi oleh orang yang dekat dan penuh arti dalam hidup kita, dapat menimbulkan perasaan sepi, sendiri dan sedih. Namun yang lebih berat lagi jika kesepian itu terasa sebagai kehampaan hidup karena seseorang yang sangat dekat dengan kita mendadak meninggal dunia. Perpisahan memang bisa meninggalkan bekas, apalagi bila perpisahan itu disebabkan oleh kematian.

Seperti itu jugalah sayatan yang membekas dalam hati Joseph Medicott Scriven, pemuda Irlandia yang lahir pada tahun 1819 yang bertunangan dengan gadis idamannya. Selama 3 tahun mereka hidup dengan bahagia, menunggu dan mempersiapkan hari bahagia mereka. Namun maksud hati mereka tidak kesampaian. Beberapa hari menjelang pernikahan, musibah menimpa calon isteri Scriven yang tenggelam dan tewas.

Karena kesedihannya, Scriven meninggalkan Irlandia dan juga ibunya pindah ke Kanada. Hari demi hari dilewati dengan rasa sepi dan sedih dengan kenangan akan tunangannya.

Dalam kesendiriannya ia menulis sebuah lagu yang sekarang diterjemahkan dalam Bahasa Batak dalam Buku Ende (BE) dengan judul ISE DO ALE-ALE TA dan dalam Bahasa Indonesia dalam Kidung Jemaat (KJ) 453 dengan judul MANA ADA SOBAT LAGI.

Demikian syair aslinya :


What a friend we have in Jesus, All our sins and grief to bear.

What a privilege to carry, everything to God in prayer

O what peace we often forfeit, o what needles pain we bear.

All because we do not carry everything to God in prayer.


Have we trials and temptation? is there trouble anywhere?

We should not be discouraged take it to the Lord in prayer.

Can we find a friend so faithful, who will all our sorrow share?

Jesus knows our very weakness, take it to the Lord in prayer.


Are we weak and heavy laden, cumbered with a load of care?

Precius Savior, still our refuge, take it to the Lord in prayer.

Do thy friends despise, forsake thee? Take it to the Lord in prayer.

In His arms He'll take and shield thee, Thou will find a solace there.


Sumber : WarNa

Bila Allah Memiliki Answering Machine

BILA ALLAH MEMILIKI ANSWERING MACHINE

Bayangkan bila pada saat kita berdoa dan mendengar ini:

"Terima kasih, Anda telah menghubungi Rumah Bapa". Pilihlah salah satu:
* Tekan 1 untuk 'meminta'.
* Tekan 2 untuk 'mengucap syukur'.
* Tekan 3 untuk 'mengeluh'.
* Tekan 4 untuk 'permintaan lainnya'."

Atau, bagaimana jika Allah memohon maaf seperti ini:

"Saat ini semua malaikat sedang membantu pelanggan lain. Tetaplah menunggu. Panggilan Anda akan dijawab berdasarkan urutannya."

Bisakah Anda bayangkan bila pada saat berdoa, Anda mendapat respons seperti ini:
* "Jika Anda mau bicara dengan Malaikat Gabriel, tekan 1;
dengan Malaikat Mikhail, tekan 2; dengan malaikat lainnya, tekan 3. Jika Anda ingin mendengar nyanyian Raja Daud saat Anda menunggu, tekan 4.

"Untuk mengetahui apakah orang yang Anda kasihi akan dipanggil ke Rumah Bapa, masukkanlah nomor KTP-nya.
Untuk pesan tempat di Rumah Bapa, tekanlah Y, O, H, A, N, E, S dan tekan 3,1, 6."

"Untuk jawaban pertanyaan tentang dinosaurus, umur bumi, dan di mana bahtera Nuh berada, silahkan tunggu sampai Anda tiba di sini."

Atau bisa juga Anda mendengar ini:

"Komputer kami menunjukkan bahwa Anda telah satu kali menelpon hari ini, silakan mencoba kembali esok hari."

"Kantor ini ditutup pada akhir minggu. Silakan menelpon kembali hari Senin setelah pukul 9 pagi."

Namun puji Tuhan,
Allah kita mengasihi kita,
Anda dapat menelponNya setiap saat !!!

Anda hanya perlu untuk memanggilnya sekali dan Tuhan mendengar Anda.Karena Yesus, Anda tidak akan pernah mendapat nada sibuk.
Tuhan menerima setiap panggilan dan mengetahui siapa pemanggilnya secara pribadi.
Ketika Anda memanggil dan Tuhan akan menjawab; Anda akan menangis minta tolong dan DIA akan berkata :
"Ini AKU" (Yesaya 58:9).

Ketika Anda memanggil, gunakan Nomor Telepon Darurat dibawah ini:

* Saat Berduka Cita, putar Yohanes 14.
* Ketika dikecewakan sesama, putar Mazmur 27.
* Jika Anda ingin berbuah, putar Yohanes 15.
* Ketika Anda Berdosa, putar Mazmur 51.
* Ketika Anda kawatir, putar Matius 6:19-34.
* Ketika Anda dalam bahaya, putar Mazmur 91.
* Ketika Tuhan terasa jauh, putar Mazmur 139.
* Ketika Iman Anda perlu dikuatkan putar Ibrani 11.
* Ketika Anda merasa sendiri dan takut, putar Mazmur 23.
* Ketika hidup Anda sedang dalam kepahitan, putar I Korintus 13.
* Untuk Rahasia kebahagiaan Paulus, putar Kolose 3 : 12-17.
* Untuk Arti Kekristenan, putar I Korintus 5 : 15-19.
* Ketika Anda merasa kecewa dan ditinggalkan, putar Roma 8 :31-39.
* Ketika Anda menginginkan kedamaian dan ketenangan, putar Matius 11:25-30.
* Ketika Dunia terlihat lebih besar dari Tuhan, putar Mazmur 90.
* Ketika Anda ingin jaminan Kekristenan putar Roma 8 : 1-30.
* Ketika Anda meninggalkan rumah untuk bekerja atau bepergian, putar Mazmur 121.
* Untuk penemuan/kesempatan besar, putar Yesaya 55.
* Ketika Anda membutuhkan keberanian untuk suatu tugas, putar Yosua 1.
* Supaya dapat bergaul dengan baik terhadap sesama, putar Roma 12.
* Ketika Anda memikirkan kekayaan, putar Markus 10.
* Saat Anda mengalami depresi, putar Mazmur 27.
* Jika Anda kesulitan keuangan, putar Mazmur 37.
* Jika Anda kehilangan kepercayaan terhadap orang, putar I Korintus 13.
* Jika orang di sekitar kita tampak berlaku tidak baik, putar Yohanes 15.

Sebarluaskanlah Sabda-Nya

SEBARLUASKANLAH SABDA-NYA

Bacalah dan pahamilah apa maksud dr pesan ini!

Silahkan untuk disebarluaskan lagi !

Ooo ^ ooO

Betapa besarnya nilai uang kertas senilai Rp.100.000
apabila dibawa ke gereja untuk disumbangkan;
tetapi betapa kecilnya kalau dibawa ke Mall untuk dibelanjakan!

Betapa lamanya melayani Allah selama satu jam;
namun betapa singkatnya kalau kita melihat film.

Betapa sulitnya untuk mencari kata-kata ketika berdoa (spontan);
namun betapa mudahnya kalau mengobrol atau bergosip dengan teman
tanpa harus berpikir panjang-panjang.

Betapa asyiknya apabila pertandingan basketball diperpanjang waktunya ekstra;
namun kita mengeluh ketika khotbah di gereja lebih lama sedikit daripada biasa.

Betapa suli tnya untuk membaca satu perikop dari Kitab Suci;
namun betapa mudahnya membaca 100 halaman dari novel yang laris.

Betapa getolnya orang untuk duduk di depan dalam pertandingan atau konser;
namun lebih senang duduk di bangku paling belakang di gereja.

Betapa sulitnya untuk menyesuaikan jadwal waktu kita,
2 atau 3 minggu sebelumnya untuk suatu acara gerejani;
namun betapa mudahnya menyesuaikan waktu dalam sekejap
pada saat terakhir untuk event yang menyenangkan.

Betapa sulitnya untuk mempelajari suatu bab sederhana dari Injil untuk disharingkan dengan orang lain;
namun betapa mudahnya untuk mengulang-ulangi gosip yang sama kepada orang lain itu.

Betapa mudahnya kita mempercayai apa yang dikatakan oleh koran;
namun betapa kita meragukan apa yang dikatakan oleh Kitab Suci.
Betapa setiap orang ingin masuk sorga
seandainya tidak perlu untuk percaya atau berpikir,
atau mengatakan apa-apa,
atau berbuat apa-apa.

Betapa kita dapat menyebarkan seribu lelucon melalui e-mail,
dan menyebarluaskannya dengan FORWARD seperti api;
namun kalau ada mail yang isinya tentang Kerajaan Allah;
betapa seringnya kita ragu-ragu,
enggan membukanya dan mensharingkannya,
serta langsung klik pada icon DELETE.

ANDA TERTAWA? ANDA BERPIKIR-PIKIR ^,^ ?

Sebar luaskanlah Sabda-Nya,
bersyukurlah kepada TUHAN,
DIA BAIK, PENGASIH DAN PENYAYANG.

Sumber : True Worshippers

Daftar Ephorus HKBP

Pdt. Dr. I.L. Nommensen - Ephorus pertama (1881-1918)
Pdt. Valentin Kessel - Pjs. Ephorus (1918-1920)
Pdt. Dr. Johannes Warneck (1920-1932)
Pdt. P. Landgrebe (1932-1936)
Pdt. Dr. E. Verwiebe (1936-1940)
Pdt. H.F. de Kleine - Penjabat Ephorus (1940)
Pdt. K. Sirait - Ephorus Batak pertama (1940-1942)
Pdt. Dr. (H.C.) Justin Sihombing (1942-1950)
Pdt. Justin Sihombing (1950-1960)
Pdt. Justin Sihombing (1960-1962)
Pdt. Dr. (H.C.) T.S. Sihombing (1962-1974) terpilih dalam Sinode Godang Istimewa
Pdt. G.H.M. Siahaan (1974-1981)
Pdt. G.H.M. Siahaan (1981-1986)
Pdt. Dr. S.A.E Nababan, LLD (1986-1998)
Pada masa kepemimpinan Pdt. Nababan, terjadi Krisis HKBP (1992-1998) yang menghasilkan dualisme kepemimpinan hingga 1998
Pdt. Dr. P.W.T. Simanjuntak (1993-1998) – terpilih dalam Sinode Godang Istimewa
Pdt. Dr. J.R. Hutauruk (1998) – terpilih sebagai Pjs. Ephorus dalam Sinode Godang ke-53
Pdt. Dr. J.R. Hutauruk (1998-2004) – terpilih dalam Sinode Godang Rekonsiliasi
Pdt. Dr. Bonar Napitupulu (2004-sekarang)

Organisasi, Pendeta, dan Pimpinan HKBP

HKBP ditata mengikuti sistem keuskupan, mirip dengan Gereja-gereja yang menganut sistem episkopal seperti Gereja Katolik Roma, Gereja Anglikan, Gereja Methodis, dll. Pimpinan tertingginya disebut Ephorus.

Ephorus HKBP yang pertama adalah Dr. I.L. Nommensen. Ephorus dibantu oleh seorang Sekretaris Jenderal dan sejumlah Kepala Departemen. Di bawahnya adalah praeses yang memimpin distrik-distrik gereja, sementara di bawah distrik terdapat resort yang dipimpin oleh pendeta resort, dan di tingkat yang paling bawah adalah jemaat individual yang dipimpin oleh pendeta.

Saat ini HKPB mempunyai 26 praeses di seluruh Indonesia. Dalam pelayanannya, seorang pendeta HKBP biasanya dibantu oleh Guru Huria, sementara ada pula jabatan lain yaitu Bibelvrouw dan diakones.

Pada tahun 1986, untuk pertama kalinya HKBP menahbiskan seorang pendeta perempuan yaitu Pdt. Norce P. Lumbantoruan, S.Th.

Sampai April 2003, HKBP mempunyai 1.115 Pendeta, 250 Calon Pendeta, 550 Guru Jemaat, 28 Calon Guru Jemaat, 309 Bibelvrouw, 49 Calon Bibelvrouw, 193 Diakones, 38 Calon Diakones, dan 5 Evangelis.

Keseluruhan pelayan dan calon pelayan berjumlah 2.537 orang. Saat ini jabatan Ephorus HKBP dipegang oleh Pdt. Dr. B. Napitupulu yang melayani mulai tahun 2004 dan didampingi Pdt. Dr. WTP Simarmata, MA sebagai Sekretaris Jenderal.

Sejarah Singkat HKBP

1824 Untuk pertama kalinya Misionaris bekerja di Tanah Bata, yaitu Pdt. Ward dan Pdt Burton yang diutus oleh Gereja Baptis Inggris.

1825 - 1829 Perang Bonjol. Tuanku Rao menyerang bangsa Batak
1834 Pdt Samuel Munson dan Pdt Henry Lyman diutus Bandan Zending Boston, Amerika Serikat menginjili di tanah Batak. Kedua Missionaris tsb mati martir di Lobu Pining (Tapanuli Utara)

1840 Seorang ilmuwan, Junghun mengadakan ekspedisi ke tanah Batak. Melalui perjalananya kabar tentang tanah dan orang Batak sampai ke Eropa

1849 Van der Tuuk, yang diutus Lembaga Alkitab Belanda mempelajari Bahasa Batak. Sebagian dari Alkitab diterjemahkannya ke dalam Bahasa Batak dengan menggunakan aksara Batak

1853 Pdt DR Fabri, pemimpin Badan Zending Rheinshe (RMG) setelah melihat karya Van der Tuuk di Negeri Belanda, merasa tertarik untuk mengutus missionaris yang terhambat pekerjaannya di Kalimantan ke tanah Batak.

1857 Pdt Van Asselt yang diutus oleh Pdt Witteven dari Ermerlo Holland bekerja di Tapanuli Selatan

1861

31 Maret



7 Oktober




Orang Batak Pertama menerima Baptisan Kudus, yakni Simon Siregar dan Jakobus Tampubolon yang dilayani oleh Pdt van Asselt di sipirok


Rapat 4 orang Missionaris di Sipirok membicarakan pembagian wilayah penginjilan. Keempat Missionaris tsb adalah : Pdt Heine, Pdt Klammer, Pdt Betz dan Pdt van Asselt. Tanggal 7 Oktober menjadi hari dimulaikan RMG bekerja di Tnah Batak dan sekaligus menjadi hari kelahiran HKBP


1862 Jemaat di Pangaloan dan Sigompulon Pahae (Tapanuli Utara) berdiri
1864

Mei


20 Mei



29 Mei



25 Desember



Berdiri jemaat di Sipirok


Pdt I.L. Nommensen mendirikan perkambungan Huta Dame di Saitnihuta Ompungsumurung (Tapanuli Utara)


Kebaktian Pertama di Hutadame. Hari ini menjadi hari jadi Jemaat di Dame di Saitnihuta dan Pearaja, dan sekaligus merupakan jemaat yang pertama didirikan Pdt I.L. Nommensen


Baptisan Kudus untuk pertama kalinya dilayankan di Gereja Sipirok. Mereka yang menerima Baptisan Kudus tsb adalah: Tomas Siregar, Pilipus Hutabarat dan Johannes Hutabarat


1865

27 Agustus

13 orang pertama dibaptis di lembah Silindung (Tapanuli Utara)


1867

29 Maret

Jemaat HKBP Pansurnapitu berdiri


1868 Sekolah Pnedeta di Parausorat Sipirok dibuka. Murid yang pertama dari sekolah tsb adalah: Thomas, Paulus, markus, Johanes dan Epraim. Sedangkan guru sekolah pendeta tsb adalah : DR A. Screiber dan Leipold

1870 Jemaat di Sibolga dan Sipoholon berdiri

1872 Jemaat di Bahalbatu Humbang berdiri

1877 Seminarium Pansurnapitu berdiri dengan murid pertama sebanyak 12 orang

1878 Pdt I.L. Nommensen menterjemahkan Perjanjian Baru ke dalam Bahasa Batak dengan aksara latin dan Batak

1879 Diterjemahan Dr, A. Scrieber Perjanjian Baru ke dalam Bahasa Batak angkola

1881


Jemaat di Balige (Tobasa) berdiri

Aturan Gereja (konstitusi) yang pertama diberlakukan


Pdt I.L. Nommensen terpilih menjadi Ephorus yang pertama


1883 Sekolah Pendeta dibuka untuk orang Batak. Murid yang pertama yakni : Johannes Siregar, Markus Siregar, Petrus Nasution dan Johannes Sitompul. Johannes Sitompul meninggal dunia sebelum menyelesaikan pendidikan

1885

19 Juli

Penahbisan Pendeta Batak yang pertama di HKBP Pearaja, yakni Johannes Siregar, Petrus Nasution dan Markus Siregar

1889


13 April
Pelayanan terhadap Perempuan dimulai


Nn Hester Needham diutus RMG melayani di Silindung dibantu oleh Nn Tora dan Nn Nieman di Toba

1890

1 Januari


8 Januari



Terbit untuk pertama kalinya Surat Parsaoran Immanuel (Majalah Gereja)


Nn Hester Needham bekerja di Pansurnapitu melayani anak-anak dan perempuan serta membantuk di sekolah Pendeta Pansurnapitu


1893 Sekolah Zending menerima subsidi dari pemerintah
1894 Pdt P.H. Johannsen menterjemahkan Perjanjian Lama ke dalam Bahasa Batak

1895

16 Juli


Nn Hester Needham berangkat ke Muarasipongi Kotanopan bersama seorang putri Mandailing yang bernama Domi


1896


3 Mei - 26 Juli






Juli


Nn Hester Needham bekerja di Melintang mencoba untuk mengabarkan Injil kepada pemeluk agama yang lain d

Sejarah Gereja di Sumatra : HKBP

Huria Kristen Batak Protestan

1. Langkah-langkah jang pertama


a. Pada abad ke-19 barulah Indjil itu diberitakan di Sumatra. Memang di Padang, dipantai sebelah barat sudah ada satu djemaat Kristen, jang terdiri dari pegawai-pegawai VOC, sedjak tahun 1679. Akan tetapi tidak pernah Indjil itu disebarkan kepada penduduk-penduduk asli didaerah itu. Baru pada saat pemerintahan Inggris jang berlangsung didaerah itu, mulai 1811 sampai 1825 usaha Pekabaran Indjil terlaksanalah untuk pertama kalinja. Raffles jang memberikan izin untuk pertama kalinja kepada para pekabar Indjil di Djakarta, dialah djuga jang memungkinkan beberapa pekabar Indjil bekerdja di Sumatra Barat. Pada tahun 1820 tiga pekabar Indjil dari perhimpunan pekabar Indjil Baptis di Inggris memasuki daerah-daerah itu. Mereka adalah Ward jang pergi ke Bengkulu, Evans ke Padang dan Burton ke Sibolga. Jang terachir ini mempeladjari bahasa Batak Toba, malahan dia mentjoba djuga untuk menterdjemahkan fasal I dari Alkitab. Ia menjadari bahwa usaha Pekabaran Indjil di Sumatra mustahil akan berakar didalam suku-suku Sumatra, bilamana usaha itu dilaksanakan di-daerah-daerah pantai sadja.Disebabkan pengetahuan jang baru itu maka Lembaga Alkitab Belanda mengutus seorang ahli bahasa, Neubronner van der Tuuk, kesitu, dengan tugas untuk menjelidiki bahasa Batak serta menterdjemahkan Alkitab kedalam bahasa itu. Van der Tuuk menetap di Baros, dipantai barat. Keahliannja demikian rupa sehingga ia menghasilkan beberapa buku penjelidikan mengenai bahasa Batak serta menterdjemahkan sebuah kamus dan beberapa fasal Perdjandjian Lama. Buku-buku itu diterbitkan oleh Lembaga Alkitab Belanda. Mengenai kesempatan untuk menjebarkan Indjil didaerah Batak, maka adalah nasehat jang berbunji sebagai berikut: "Tidak ada harapan untuk beroleh hasil diantara penduduk-penduduk Angkola dan Mandailing. Dalam djumlah jang besar mereka sedang masuk Islam, sebagaimana halnja pada hampir segala orang Batak jang telah ada dibawah pemerintah (Balanda). Untuk memadjukan kekristenan, maka perlulah dilaksanakan tindakan jang tegas. Sedjarah pekabar Indjil harus ditempatkan disuatu daerah tertentu. Djika tidak menempuh djalan itu, maka menurut hemat saja seluruh masjarakat sudah diislamkan, sebelum kita menjadarinja. Biasanja dengan masuknja gubernemen maka bahasa Melaju turut masuk djuga, dan lagi pula terdapat sedjumlah orang-orang Melaju jang bertudjuan untuk mengislamkan mereka itu."Sejarah Gereja Di Indonesia. Badan Penerbitan Kristen-Djakarta. Halaman 208-211.
Di-daerah-daerah pantai itu besarlah sekali pengaruh-pengaruh dari pihak Islam atas suku-suku jang masih dalam kekafiran. Oleh karena itu Burton beserta dengan Ward memutuskan untuk masuk kepedalaman. Pada tahun 1824 mereka itu sampai ke Silindung, jaitu daerah pedalaman jang diduduki oleh suku Batak Toba. Meskipun disambut dengan baik namun kedua perintis itu pulang dengan tiada memperoleh hasil apapun dari pemberitaan Indjil jang untuk pertama kalinja dilakukan diantara suku Batak itu.
Lagi pula pada waktu itu berobahlah sudah keadaan politik. Di Sumatra Barat pemerintah Inggris diganti lagi dengan pemerintahan Belanda. Berhubung dengan peristiwa itu berachir pulalah usaha Pekabaran Indjil dari pihak Inggris di Sumatra. Akan tetapi pada pihak lain, Sumatra mendapat perhatian dari perhimpunan Pekabaran Indjil Belanda sedjak waktu itu. Sudah pada tahun 1826 NZG mengutus seorang pekabar Indjil untuk menjebarkan Indjil di Sumatra, jaitu Gützlaff. Tetapi disebabkan berkobarnja perang Bondjol di Sumatra Tengah, maka mustahil Gützlaff dapat bertolak kesitu. Iapun tinggallah di Djakarta lalu mentjurahkan segala perhatiannja kepada usaha pekabaran Indjil diantara masjarakat Tionghoa. Dikemudian hari dialah jang mendjadi perintis jang utama dalam usaha pekabaran Indjil di Tiongkok.
Orang-orang Baptis Amerika (Boston) melakukan suatu pertjobaan lagi untuk membawa Indjil kepedalaman itu. Pada tahun 1834 dua pekabar Indjil jaitu Munson dan Lyman berangkat dari Sibolga kepedalaman jang sudah dikundjungi oleh Ward dan Burton lebih dahulu. Mereka mendjadi korban-korban dari keganasan suku-suku kafir itu jang membunuh serta memakan mereka. Peristiwa itu terdjadi di Lobu Pining, 20 km djauhnja dari Silindung, tempat mana Geredja Batak mendirikan satu batu peringatan 75 tahun kemudian. Pada batu itu tertulis ungkapan Augustinus: "Darah para martir merupakan bibit Geredja." Kebenaran ungkapan itu terbukti didalam Geredja tersebut. Pertjobaan jang lain dari pihak Baptis Amerika dimulai didaerah Batak sebelah selatan pada tahun 1837. Tetapi perintis pekabaran Indjil itu, Ennis namanja mengalami kegagalan oleh karena penjakit jang menimpanja.
Makin lama makin matanglah saat untuk mengkristenkan pedalaman Sumatra itu. Kita ingat beberapa faktor jang mendjadikan keadaan disitu baru.
Peperangan Bondjol sudah berachir. Imam Bondjol bukannja sadja berusaha untuk mengusir pemerintah Belanda dari daerahnja jaitu Minangkabau, melainkan tentaranja melakukan djuga perampokan untuk menindas suku-suku kafir jang diam didaerah sebelah utara Minangkabau. Mereka sering mengadakan serangan-serangan sampai kedaerah Angkola, malahan sampai ke Silindung dan Toba sampai melakukan rampasan-rampasan, menangkap orang-orang untuk diperhambakan dan mengislamkan mereka dengan paksaan. Djelaslah bahwa ber-puluh-puluh tahun kemudian penduduk-penduduk daerah Batak masih ketakutan, djikalau mereka mengenangkan peristiwa-peristiwa jang dahsjat dari "perang Bondjol" itu atau dengan sebutan lain "perang padri". Akan tetapi sesudah mentjapai kemenangan, maka pemerintah Belanda memelihara keamanan serta ketertiban didaerah itu, termasuk Tapanuli Selatan (Daerah mandailing dan Angkola), sehingga mungkin disitu usaha Pekabaran Indjil dapat didjalankan.
Keadaan jang damai itu memberi kesempatan untuk menjelidiki pedalaman Sumatra untuk pertama kali. Seorang ahli, jaitu Dr. Junghuhn jang berkebangsaan Djerman ditugaskan untuk mengadakan ekspedisi penjelidikan kepedalaman itu. Bukunja mengenai "Daerah Batak di Sumatra" membuktikan hasil penjelidikannja itu.
.

b. Pada satu pihak bolehlah dikatakan bahwa oleh karena hal-hal jang disebut diatas sudah tibalah kesempatan untuk mendjalankan Pekabaran Indjil kedaerah itu. Pada pihak lain kita melihat beberapa golongan Pekabaran Indjil jang bersedia untuk melakukannja.
Pada tahun 1850 muntjullah suatu gerakan rohani di Ermelo (lih. djuga hlm 186) jaitu sebuah kota ketjil di Belanda. Djemaat-djemaat petani itu merasa terdorong untuk mewudjudkan kesaksiannja dengan kuat sekali. Hampir serupa dengan gerakan persaudaraan Moravi 150 tahun lebih dahulu maka pada gerakan ini tampaklah tjiri-tjiri hidup jang baru itu. Diantaranja para pekabar Indjil jang pertama kalinja diutus oleh djemaat Ermelo adalah G. van Asselt, jang ditahbiskan pada tahun 1856 dan tiba di Padang pada bulan Desember tahun tersebut. Akan tetapi ia tidak menuruti nasihat Van der Tuuk tadi untuk menjingkiri daerah-daerah jang sudah dipengaruhi oleh Islam. Gubernur Sumatra Barat mempekerdjakannja padaa perkebunan kopi dari pemerintah di Angkola; disamping itu ada kesempatan baginja untuk melakukan pekabaran Indjil disitu. Van Asselt menetap di Sipirok jang mendjadi batu lontjatan bagi usaha pekabaran Indjil diantara suku-suku Batak. Dua tahun kemudian tibalah beberapa pekabar Indjil lagi dari Ermelo, seorang untuk Sibolga, sedangkan jang lain menetap disekitar Siporak djuga. Mereka mendapat sokongan pula dari "Perhimpunan untuk Pekabaran Indjil didalam dan diluar Geredja" Djakarta. Tetapi sokongan itu makin lama makin berkurang, sehingga pada tahun 1864 "Komite Djawa" (lih. hlm. 204) memelihara sebagian pekerdjaan mereka, dan hal itu berlangsung sampai tahun 1931, waktu mana djemaat Batak jang dimuntjulkan oleh "Komite Djawa" dipersatukan dengan HKBP.
Peristiwa jang menjebabkan terdjadinja sedjarah pengkristenan suku-suku Batak, ialah keputusan jang diambil oelh "Rheinische Missionsgesellschaft" (RMG) untuk menjebarkan Indjil disitu. Sudah 25 tahun lamanja RMG bekerdja di Kalimantan Selatan (lih. hlm. 146) Tetapi pemberontakan tahun 1859 sangat merugikan usahanja didaerah itu malahan pemeritah melarang Pekabaran Indjil masuk kepedalaman Kalimantan oleh karena peristiwa jang dahsjat itu. Akibatnja ialah bahwa RMG mentjari bidang pekabaran Indjil jang lain. Bagaimanakah mulanja sehingga RMG tertarik oleh Sumatra? Bolehlah dikatakan bahwa setjara kebetulan telah terdjadi suatu peristiwa jang tiada berarti apa-apa, namun akibatnja sangatlah luas. Pada perkundjungannja ke Belanda untuk membitjarakan hal-hal mengenai pekabaran Indjil di Indonesia, maka ketua RMG setjara kebetulan melihat buku-buku Neubronner van der Tuuk jang baru diterbitkan. Hal itu dianggap olehnja sebagai petundjuk dari Tuhan sendiri. Bukankah suku-suku Batak itu sudah siap untuk dikerdjakan oleh para pekabar Indjil? Bahasanja sudah selesai diselidiki, adat istiadatnja sudah diketahui; sudah pula diakui bahwa Indjil itu perlu dibawa keantara mereka supaja suku itu sudah dikristenkan sebelum Islam berpengaruh disana. Dengan tjepatnja RMG mengambil keputusan untuk mengutus dengan segera para pekabar Indjil jang telah menganggur di Kalimantan ke Sumatra. Pula diberangkatkan dari Djerman para pekabar Indjil jang baru! Termasuk djuga diantaranja seorang pekabar Indjil Belanda jang sudah dipekerdjakan disitu. Pada tanggal 7 Oktober 1861 maka ke-4 pekabar Indjil itu sudah dapat mengadakan konperensi jang pertama di Sipirok untuk merentjanakan pekerdjaan bersama. Tanggal ini kemudian ditetapkan oleh HKBP sebagai tanggal kelahirannja. Menurut pendapat kami, sebaiknja, tanggal 31 Maret 1861 didjadikan tanggal lahirnja Geredja. Sebab pada hari itulah dilakukan baptisan jang pertama. Baptisan jang pertama ini dilakukan terhadap 2 orang Batak di Sipirok.
Sedjarah HKBP (Huria Kristen Batak Protestan) jang telah 100 tahun lamanja merupakan suatu bagian jang paling menarik dari sedjarah Geredja di Indonesia pada umumnja. Memang hanja garis-garis besarnja sadja jang dapat dibentangkan disini.
----------------------------
Artikel ini diambil dari : Kruger, Dr. Th. Muller. 1966.

Tahun-tahun bersejarah HKBP

1824 * Missionaris pertama ke Tanah Batak yaitu Tuan Burton dan tuan Ward dari Inggris
1825 - 1829 Perang Tuanku Rau (Perang Bonjol) terhadapTanah Batak dan sejak saat itulah Islam masuk ke Tapanuli.
1834 * Pendeta Samuel Munson dan Pdt. Henry Lyman datang ke Tapanuli yaitu Missionaris yang dikitim oleh Zending Boston, Amerika Serikat Meninggal di Lobu Pining.
1840 * Tuan Junghun ahli sejarah dari Eropa menerbitkan Buku mengenai Tanah Batak khususnya Tapanuli.
1849 * Tuan Van Der Tuuk dari Amsterdam, Belanda menerjemahkan sebagian isi Alkitab ke bahasa BAtak dan Kamus Batak-Belanda.
1857 * Pdt. Van Asselt tiba dari negeri Belanda dan melayani gereja di Tapanuli Selatan.
1858 * Dengan beredarnya Buku mengenai Batak dan Indonesia di Eropa, Akhirnya para missionaris banyak yang datang ke tempat-tempat terpencildi Kalimantan dan sekitarnya.
1861 * Hari lahirnya HKBP, tepatnya 7 Oktober 1861.
1864 * DR. I.L. Nommensen membuka desa baru yang disebut Godung Huta Dame, Saitnihuta.
1878 * DR. I.L. Nommensen menerjemahkan Alkitab yaitu Perjanjian Baru ke bahasa Batak Toba dengan huruf latin.
1879 * DR. A. Schreiber menerjemahkan Alkitab Perjanjian Baru ke bahasa Batak Angkola.
1881 * DR. I.L. Nommensen terpilih menjadi Ephorus HKBP yang pertama.
1890 * Terbit majalah "IMMANUEL".
1907 * Berdirinya HKBP Pematang Siantar.
1911 * Berdirinya DISTRIK HKBP seperti Distrik Angkola, Distrik Silindung,Distrik Humbang, Distrik Samosir dan Distrik Sumatera Timur.
1918 * DR. I.L. Nommensen Meninggal Dunia di Sigumpar.
1918 - 1920 * Ds. V. Kessel menjadi pejabat Ephorus.
1920 * DR. J.Warneck terpilih jadi Ephorus.
1922 * Sidang Raya (Sinode Godang I)
1931 * Pengakuan PEMERINTAH menjadi badan Hukum (Rechtspersoon).
1932 * Pdt. P. Landgrebe terpilih menjadi Ephorus.
1940 * Pdt. K. Sirait terpilih menjadi EPHORUS (Pucuk Pimpinan) pertama dari pendeta Batak.
1950 * Pdt. J. Sihombing terpilih menjadi Ephorus didampingi Sekretaris Jenderal Ds. K. Sitompul.
1952 * HKBP menjadi anggota L.W.F.
1954 * Berdirinya Universitas HKBP Nommensen.
1961 * Jubileum 100 Tahun HKBP di Tarutung.
1971 * Sidang Raya Dewan Gereja-gereja di Indonesia (DGI) yang diselenggarakan di Univ. HKBP Nommensen P. Siantar. HKBP bertindak sebagai tuan rumah.
1986 * Pentahbisan Pendeta WANITA pertama di HKBP yaitu Pdt.Norce P.Lumbantoruan STh. * Jubileum 125 tahun HKBP.
1993 * Sidang Raya (Sinode Godang Istimewa) di Medan memilih Pdt.DR. P.W.T. Simanjuntak sebagai Ephorus dan Pdt. DR.S.M. Siahaan sebagai Sekjen. untuk masa bakti 1992-1998.
1996 * Musyawarah Besar (MUBES) I sintua se-HKBP di Jakarta (1-4 Agustus 1996).